Juliana: Kisah Perempuan Sukses Penyintas Body Shaming dengan Segudang Talenta di Berbagai Bidang Profesi #InspirasiCantik

By Livia, Senin, 16 Agustus 2021 | 15:30 WIB
Juliana: Kisah perempuan sukses penyintas body shaming dengan segudang talenta di berbagai bidang profesi #InspirasiCantik. (dok.pribadi)

Stylo Indonesia - You are worth more than people say or think about you.

Quotes yang satu ini pastinya sering Stylovers dengar bahkan jadi penyemangat saat merasa sedih dengan perkataan negatif yang orang lain lontarkan tentang diri kita, terutama soal fisik.

Dinilai memiliki fisik tidak ideal akibat standar kecantikan yang dibuat membuat banyak orang menjadi penyintas body shaming.

Body shaming berkedok perhatian dan peduli tanpa disadari memberikan dampak dan perubahan yang besar bagi kehidupan sang korban.

Seperti dialami Juliana, narasumber #Inspirasicantik kali ini yang merasakan pahitnya menjadi korban body shaming sejak remaja karena memiliki bentuk tubuh yang curvy.

Sadar berlarut dalam kesedihan tak mengubah apapun, perempuan cantik yang akrab dipanggil Juli ini memutuskan untuk menerima dirinya serta fokus mengembangkan passion dan potensi dirinya.

Memilih menerima diri seutuhnya dan fokus mengembangkan potensi dirinya, membuat Juli sukses menjadi perempuan multitalenta yang berkarier di berbagai bidang profesi. 

Dari perempuan kelahiran 13 Juli 1991 ini, Stylovers belajar dengan mencintai diri sendiri  dan fokus mengembangkan potensi diri, kita bisa sukses dan menjadi apapun yang kita impikan.

Yuk, simak kisah inspiratif dari Juliana, narasumber #InspirasiCantik kali ini.

Baca Juga: Harini Putri: Dibully Karena Jerawat, Lawan Insecure dengan Bagikan Pengalaman Menjadi Acne Fighter Sebagai Content Creator #InspirasiCantik

Perjalanan Sukses Jadi Perempuan Multitalenta yang Berkarier di Berbagai Bidang Profesi #InspirasiCantik

Passionate dan multitalenta, itulah kata yang cocok menggambarkan sosok narasumber #InspirasiCantik kali ini.

Fokus mengembangkan passion dan potensi dirinya merupakan keputusan paling tepat yang diambil Juli untuk bangkit dari keterpurukannya setelah menjadi korban body shaming sejak remaja.

Bermula dari kecintaannya berinteraksi dengan anak-anak membuka jalan karier Juli sebagai guru bimbel SD.

“Selain suka berinteraksi dengan anak-anak, jam kerja yang fleksibel membuat aku dapat mengerjakan pekerjaan lainnya yang menarik dan pastinya aku sukai,” ujar Juli mengawali kisahnya.

Selain berkarier sebagai guru bimbel SD, usahanya mencintai diri sendiri dengan fokus melakukan apa yang ia sukai membuahkan hasil.

Kecintaannya pada kuliner, ia tuangkan sebagai food reviewer di Instagram dengan nama @eatandhungry.

Diceritakan Juli, ia pun belajar banyak hal menjadi seorang food reviewer soal food photography yang tentunya memberikan pengalaman baru dan kebahagiaan tersendiri baginya.

Tak sampai di situ, kecintaannya pada makeup dan fashion sejak duduk di bangku universitas, membuat Juli memberanikan diri mengikuti pencarian model plus size untuk photoshoot.

Sejak saat itu, Juli semakin percaya diri mengunggah hasil pemotretan dirinya pada akun Instagram pribadinya, @julianajulee.

Beberapa bulan kemudian, ia pun berhasil mendapatkan kesempatan catwalk di atas panggung Jakarta Fashion Week.

“Senang, bangga dan terharu jadi satu bisa ” jalan” bareng model profesional lainnya di acara itu. Aku juga senang banget bisa berkarier sebagai model plus size sampai sekarang,” ungkap Juli pada Livi Stylo dengan antusias.

Diceritakan anak kedua dari tiga bersaudara ini sangat bersyukur telah mengambil keputusan yang tepat untuk bangkit dengan menerima dirinya serta memilih fokus mengembangkan passion dan bakatnya.

Berkat doa dan kerja kerasnya, kini Juli menjadi perempuan multitalenta yang berkarier di berbagai profesi.

Juliana. (dok.pribadi)

Baca Juga: Bunga Amanda Jayamustika: Sebarkan Body Positivity Lewat Pengalaman Body Shaming, Kini Sukses Jadi Fashion Content Creator dan Model Plus Size #InspirasiCantik

Alami Body Shaming Karena Memiliki Tubuh Gemuk #InspirasiCantik

Memiliki tubuh yang gemuk membuat Juli menerima perilaku body shaming sejak remaja.

“Waktu SMP aku diejek “ betis gajah” karena memiliki betis yang besar, aku sadar akan hal itu,” cerita Juli penuh haru.

Dceritakan Juli, perilaku body shaming yang diterimanya saat itu membuat dirinya marah dan memukul pintu kelasnya hingga pecah.

“Aku dan teman-teman juga kaget. Namun sejak kejadian itu mereka minta maaf dan tidak pernah mengejek aku lagi,” ujar Juli.

Duduk di bangku SMK, Juli pun kembali menerima perilaku body shaming dari teman-temannya.

Saat peristiwa itu terjadi, diceritakan Juli dirinya hanya bisa memendam perasaan marah dan kecewanya sendiri.

Tak ingin terus menjadi sasaran empuk body shaming orang sekitarnya, Juli berusaha bangkit dari keterpurukannya.

“Awalnya marah dan sedih banget, tapi setelah aku pikir-pikir lagi berlarut dalam kesedihan nggak akan mengubah apapun, yang ada waktu habis dengan overthinking dan insecure,” ujar Juli. 

Menyadari apa yang dilakukannya justru memperburuk kesehatan dirinya, Juli memutuskan untuk mengubah mindsetnya terlebih dahulu.

“Akhirnya yang kuperbaiki adalah mindsetku, merubah dari yang ‘apa yang aku lakukan untuk menyenangkan orang lain’ ke ‘apa yang aku lakukan untuk membuat aku bahagia’,”tuturnya.

Dirasakan Juli, ketika ia sudah bisa menerima segala kelebihan dan kekurangan dirinya, perempuan cantik berambut pendek tersebut lebih mudah menjalani aktivitasnya, bergaul hingga berkarya.

“Aku menyibukan diri dengan menjalani hobi membuat prakarya dari bahan resin, lalu aku jadikan bisnis yang aku beri nama @jjlittlethings.id di Instagram,” ujar Juli.

Bak usaha tidak pernah mengkhianati hasil, perjuangan Juli merawat dan mencintai dirinya dengan baik membuahkan hasil.

“Setelah menerima segala kelebihan dan kekurangan diri aku tanpa membandingkannya dengan orang lain, aku jadi bisa fokus melakukan hobi dan passion yang aku sukai sampai bisa menjadi model plus size, menjalani karier yang tidak pernah aku bayangkan sebelumnya,” tuturnya.

Baca Juga: Suharyanti: Cerita Acne Fighter yang Tetap Percaya Diri Meski Selalu Dibully Karena Wajah yang Tak Mulus #InspirasiCantik

Pengalaman Berharga Menjadi Penyintas Body Shaming #InspirasiCantik

Menerima perilaku body shaming sejak remaja, tentunya banyak hal yang telah Juli lewati memberikan pengalaman berharga dalam hidupnya.

Tak dapat dipungkiri, dampak negatif dari body shaming yang Juli alami membekas di ingatannya hingga terkadang membuat dirinya kembali insecure.

“Karena aku manusia biasa,kadang ada saatnya aku bisa down dan mikirin perkataan orang lain, jadi kurang bersyukur lagi dengan apa yang aku punya, walaupun abis itu aku bangkit lagi,” ujar Juli.

Di tengah perjuangannya sebagai penyintas body shaming, ia menyadari pentingnya mencintai diri sendiri terlebih dahulu untuk bangkit dan semangat melewati semua hal yang terjadi dalam hidupnya.

“Hal pertama yang harus kita lakukan sebagai penyintas body shaming pastinya belajar menerima kekurangan dan memperbaikinya, bukan pasrah. Bagaimana orang lain mau menghargai kalau dari kitanya sendiri memilih fokus dengan kelemahan dan melupakan kelebihan yang kita miliki,” ungkap Juli.

Untungnya, Juli juga memiliki keluarga dan sahabat yang menerima dirinya apa adanya dan mendukung apapun keputusannya untuk mencintai diri sendiri serta berubah menjadi pribadi yang lebih baik lagi.

 “Dari pengalaman ini, aku jadi tahu mana orang dan omongannya yang harus aku dengarkan dan prioritaskan begitupun sebaliknya, jadi aku bisa bangkit dan melihat ke depan,” ujar Juli.

Dari pengalaman ini, Juli menjadi lebih mencintai dan merawat dirinya dengan baik untuk menjadi pribadi yang lebih baik dan maju dari sebelumnya.

Perempuan cantik kelahiran Jakarta ini menyadari betapa berharganya pengalaman ini merubah cara pola pikirnya menjadi lebih luas, bijaksana dan dewasa.

Pengalaman body shaming juga dirasakan Juli membuat dirinya lebih bisa menghargai segala perbedaan dan keunikan yang dimiliki orang lain.

Juliana. (dok.pribadi)

Baca Juga: Yesica Naomi Situmeang: Bertarung dengan Standar Kecantikan dan Body Shaming dengan Lebih Mencintai Diri Sendiri #InspirasiCantik

Makeup dan Fashion yang Menjadi Ciri Khasku #InspirasiCantik

Berkarier di berbagai bidang yang bertemu dengan banyak orang, makeup dan fashion pastinya selalu menjadi bagian penting dalam hidup Juli.

Padatnya aktivitas yang harus dijalani setiap hari, tampil cantik dan modis menjadi hal wajib bagi perempuan cantik yang hobi travelling ini.

Menurutnya, tampil cantik dan modis dengan gaya fashion dan makeup ciri khasnya juga membuat moodnya lebih baik saat beraktivitas dan bergaul dengan banyak orang.

Bicara soal makeup, Juli mengakui lebih suka tampil dengan gaya makeup natural untuk menyempurnakan penampilannya setiap saat.

“Aku lebih suka tampil dengan makeup natural agar wajah tampak lebih cerah dan segar saat beraktivitas sehari-hari maupun menghadiri acara spesial,” ujar Juli.

Untuk mendapatkan tampilan wajah yang flawless dan segar, Juli menggunakan produk makeup dari berbagai brand makeup favoritnya.

Produk makeup dari brand Clinique, Make Over, Etude House, Tarte dan Lime Crime menjadi pilihan Juli untuk menyempurnakan penampilannya setiap saat.

Bicara soal fashion, perempuan cantik berusia 30 tahun ini memilih Ashley Graham dan Tess Holiday sebagai role modelnya dalam berpakaian untuk tampil modis.

“Aku lebih suka pakai atasan dengan rok atau dress dibandingkan kaus dan celana. Aku selalu memilih baju yang bahannya ringan dan bermotif karena membuatku merasa lebih cantik dan percaya diri,” ungkap Juli pada Livi Stylo lewat handphone.

Bagi Juli, memiliki tubuh plus size bukan suatu halangan untuk mengenakan pakaian berwarna cerah dan bermotif.

Baca Juga: Sarah Ariandari: Dobrak Standar Kecantikan Setelah Alami Body Shaming dengan Sukses Berkarier di Berbagai Profesi #InspirasiCantik

Arti Cantik yang Sesungguhnya Bagi Juliana #InspirasiCantik

Sebagai narasumber #InspirasiCantik kali ini, seperti apakah arti cantik yang sesungguhnya bagi perempuan berzodiak Cancer ini?

“Cantik yang sesungguhnya itu saat perempuan bisa melihat dirinya sendiri di cermin dan berkata “aku bersyukur dengan apa yang aku punya, aku juga tidak lebih tinggi atau rendah dari orang lain” menyadari bahwa setiap perempuan, termasuk dirinya punya kecantikan dan keunikan yang bersinar dengan caranya sendiri,” ujar Juli.

Pernah mengalami body shaming hingga membuat dirinya insecure yang kian dihadapi oleh banyak orang, kali ini Juli akan memberikan tips sekaligus pesan kepada Stylovers cara mengatasi body shaming yang dilakukan orang lain terhadap kita dengan tepat.

“Kebahagiaan itu kita yang ciptakan, mau mendengarkan perkataan orang lain dan pasrah atau bangkit dan fokus meraih apa yang kita impikan selama ini. Yang penting bukan hanya sekedar kita memenuhi standar kecantikan atau tidak, tapi karya kita berguna untuk diri sendiri dan orang lain,” tuturnya.

Tak lupa Juli memberikan quotes favoritnya sebagai pesan untuk Stylovers agar selalu semangat menjalani kehidupan menjadi diri sendiri seutuhnya dengan percaya diri.

“It’s not about what size you wear. It’s about how you wear your size,” pesan Juli sekaligus mengakhiri wawancaranya dengan Livi Stylo.

Bagi kamu yang juga ingin berbagi kisah atau cerita inspiratif lainnya dan ingin menularkan semangat positif kepada Stylovers lainnya, kamu boleh mengirimkan email ke stylo@gridnetwork.id atau DM ke Styloteam di Instagram @stylo.indonesia ya.

Dengan senang hati Styloteam akan bantu kamu membagikan semua hal positif bagi banyak orang.

Jangan takut untuk menjadi diri sendiri selama itu positif dan dapat membantu orang lain untuk berkembang.

Karena #SemuaBisaCantik adalah milik kamu, milik kita, dan milik semua wanita di dunia ini.

Semangat ya, Stylovers!(*)

#SemuaBisaCantik