Stylo Indonesia - Untuk mencoba langkah menurunkan berat badan atau BB turun drastis 10 kg ternyata bisa didapatkan dengan puasa intermiten.
Jika dijalankan secara tepat, puasa intermiten bisa membantu kamu dalam menurunkan BB 10 kg dalam seminggu.
Dilansir Stylo Indonesia dari CewekBanget.id, puasa intermiten memiliki pola di mana jika tidak ada makanan yang masuk ke tubuh dalam jangka waktu tertentu, tubuh kita akan membakar energi cadangan yang ada di dalam tubuh dari lemak tubuh.
Baca Juga: Merosot 5 Kg dalam Seminggu, Ini Rekomendasi Buah Terbaik untuk Diet
Setelahnya, tubuh kita akan kehilangan bobot tubuh karena terbakarnya lemak tubuh.
Puasa intermiten merupakan puasa yang dilakukan dengan sadar ketika kita tidak mengonsumsi apapun dalam waktu tertentu dan makan sepuasnya di waktu-waktu lainnya.
Baca Juga: Cara Minum Teh Hijau untuk Diet yang Tepat, Mengecilkan Perut Buncit
Akan tetapi, apakah berbahaya melakukan puasa intermiten ini?
Kalau begitu, yuk cari tahu dulu cara tepat melakukan puasa intermiten yang bisa turunkan berat badan hingga 10 kg per minggu.
Kelebihan & bahaya puasa intermiten
Sebelum Stylovers tahu bagaiimana caranya melakukan puasa intermiten, kita harus memahami keuntungan yang akan kita rasakan dan bahayanya melakukan puasa intermiten.
Baca Juga: Cara Mengurangi Keriput dengan Pola Makan Face Diet, Simak Kata Ahli!
Keuntungan yang kita dapat sudah pasti sangat gampang menurunkan berat badan. Selain itu, cara ini sangat mudah diikuti, bisa mengontrol gula darah, dan bahkan memperpanjang usia!
Meskipun demikian, menjalani puasa intermiten juga punya bahayanya, seperti makan berlebihan di waktu makan, perasaan lapar yang berlebihan kalau belum terbiasa, hingga ketidaklancaran pencernaan.
Namun, selama kita mengikuti cara yang tepat melakukan puasa intermiten ini, dijamin kita bisa merasakan hasilnya secara maksimal, Stylovers.
Baca Juga: Hilang 4 Kg dalam Seminggu, Makan Nasi Setiap Hari dengan Tips Diet Ini
Langkah-langkah puasa intermiten untuk pemula:
1. Cari waktu yang tepat untuk puasa 16/8 jam
Bagi kamu yang masih pemula, kita bisa lakukan 16 jam puasa dan 8 jam waktu makan.
Stylovers dapat mencoba puasa 16 jam saat tidur dan dilanjutkan tanpa sarapan, tapi makan siang dan malam seperti biasa.
Langkah lainnya, kita juga bisa puasa 16 jam tanpa makan malam dan tidur, serta besoknya dilanjutkan dengan sarapan dan makan siang seperti biasa.
Terpenting, durasinya bisa disesuaikan dengan kegiatan kita.
Baca Juga: Diet Ketogenik Tak Disarankan untuk Penyandang Diabetes, Ini Alasannya!
Nantinya kalau kita sudah biasa dengan teknik puasa intermiten 16/8 jam ini, kita bisa nyobain teknik puasa intermiten 24 jam penuh tanpa makan!
2. Konsumsi makanan yang tepat
Stylovers, meskipun tadi dikatakan boleh makan bebas saat jam makan tiba, pastikan kita enggak makan berlebih-lebihan juga, ya.
Kita juga harus makan makanan yang seimbang, jadi harus ada sayur dan buah setiap kali kita makan!
Baca Juga: 10 Tips Mencegah Penuaan Dini ala Perempuan Jepang, Jangan Malas Mandi!
3. Minum air putih lebih banyak
Dalam menjalankan puasa intermiten, Stylovers masih bisa loh minum air putih. Bahkan disarankan harus minum air putih sebanyak-banyaknya!
Ketika puasa intermiten, tubuh bisa jadi sangat dehidrasi karena enggak ada makanan yang masuk ke tubuh, sehingga air putih adalah satu-satunya opsi buat kita untuk tetap terhidrasi dengan baik!
Baca Juga: Kurus Cepat Turun 3 Kg dengan Alpukat, Ini Rahasia Diet Sehat yang Bikin Tubuh Auto Singset
4. Tidak boleh terlalu sering
Buat kamu yang masih pemula, puasa intermiten cuma boleh dilakukan maksimal 3 kali dalam seminggu.
Kalau kita ingin melakukan puasa intermiten 24 jam penuh, kita cuma boleh melakukannya maksimal sekali seminggu aja buat yang masih remaja dan maksimal 2 kali seminggu buat yang sudah dewasa.
Baca Juga: Tips Anti Gagal Diet saat Bepergian dari Yulia Baltschun Diet Specialist
Nah, Stylovers, itulah langkah-langkah yang aman untuk mencoba puasa intermiten. Pastikan kamu melakukannya dengan aman, hindari terlalu memaksakan puasa yang berisiko membuatmu kehilangan tenaga. (*)