Stylo Indonesia - Semua orang pasti pernah merasa insecure, bahkan orang yang kita anggap paling sempurna pasti pernah merasakan hal tersebut.
Kalimat sederhana namun penuh makna yang dalam tersebut pastinya sudah tak asing lagi bagi Stylovers bahkan sering mengalami hal tersebut, bukan?
Yup, ditambah adanya standar kecantikan membuat perempuan yang tidak sesuai dengan
ekspetasi banyak orang menjadi insecure, stress hingga membenci dirinya sendiri.
Apalagi jika bicara dunia modeling, dimana para model selalu dituntut memiliki tubuh yang
langsing, tinggi semampai dan paras cantik yang harus sesuai dengan standar kecantikan.
Hal inilah yang membuat perempuan yang tidak memenuhi standar kecantikan tersebut merasa insecure dan membenci dirinya sendiri.
Seperti yang dialami Yolanda Ferlitadewi Shielvina, narasumber #InspirasiCantik kali ini yang pernah merasa insecure hingga membenci dirinya sendiri karena memiliki bentuk tubuh yang besar.
Memiliki bentuk tubuh yang besar membuat perempuan cantik kelahiran 10 Juni 1997 ini sering mendapatkan perilaku body shaming sejak kecil hingga saat ini.
Hingga pada suatu titik, perempuan cantik yang akrab dipanggil Vina ini memutuskan untuk menerima dan mencintai dirinya sendiri.
Dengan mencintai dirinya sendiri, diceritakan Vina berubah menjadi pribadi yang lebih percaya diri hingga justru membuka jalan karier sebagai model plus size yang sebelumnya tak pernah ia impikan.
Dari Vina, Stylovers dapat belajar dari pengalaman hidupnya bahwa insecure dan membenci diri sendiri tidak akan memberikan dampak yang baik dan positif bagi kehidupan kita.
Selain itu, Stylovers juga bisa belajar lebih menghargai diri dari pengalaman Vina menghadapi perilaku body shaming meski dirinya telah sukses menjadi model plus size hingga saat ini.
Yuk, simak kisah inspiratif dari Yolanda Ferlitadewi Shielvina, narasumber #InspirasiCantik kali ini.
Alami Body Shaming Sejak Kecil Hingga Saat Ini #InspirasiCantik
Terlahir memiliki bentuk tubuh yang besar membuat Vina sering mendapatkan perilaku body shaming dari orang sekitarnya.
“Saat berkumpul bersama orang terdekat, hal pertama yang mereka ucapkan selalu mengomentari tentang bentuk tubuhku yang besar dan menanyakan hal yang sama setiap kali bertemu seperti kapan diet, makin gede aja, itu lengan atau paha,” ujar Vina mengawali kisahnya.
Tak dapat dipungkiri, sering menerima perilaku body shaming sejak kecil hingga saat ini membuat Vina sedih hingga membenci dirinya sendiri.
Lelah terlalu sering menerima perilaku body shaming hingga sudah menjadi makanan sehari-harinya, akhirnya, Vina memilih bersikap cuek dan fokus dengan dirinya sendiri.
“Saat menerima perilaku body shaming lagi, biasanya aku mengarahkan diriku dengan hal yang positif dan membuat aku bahagia seperti membaaca quotes di media sosial yang bisa bikin aku jadi semangat lagi menjalani hari dan mendengarkan musik kesukaanku,” cerita Vina dengan antusias.
Tak hanya menerima perilaku body shaming dari orang sekitarnya, diakui Vina dirinya juga mendapatkan hal yang sama di media sosial dari orang yang tak dikenal.
Baginya, membalas perkataan orang terutama yang tak dikenalnya di media sosial tidak menyelesaikan masalah, namun hanya membuatnya sedih dan semakin membenci dirinya sendiri.
Ditambah orang terdekatnya yang tidak mendukung dirinya dengan bentuk tubuh yang curvy hingga saat ini membuat Vina merasa tidak ada yang bisa menerima dirinya apa adanya.
Hal inilah yang membuat Vina tumbuh menjadi perempuan yang tidak percaya diri dan pemalu.
Perjalanan Sukses Menjadi Model Plus Size #InspirasiCantik
Sering menerima perilaku body shaming sejak kecil hingga saat ini ditambah standar kecantikan yang ada diakuinya membuat Vina malu untuk menunjukan dirinya pada akun media sosial pribadinya.
“Karena sering dibully karena bentuk tubuhku yang gemuk, aku jadi takut banget untuk memposting foto aku sendiri apalagi full body dari ujung kepala hingga ujung kaki dilihat banyak orang karena yang namanya insecure itu selalu ada dipikiran aku,” ujar Vina.
Khawatir akan komentar orang lain melihat dirinya di media sosial yang tidak sesuai dengan standar kecantikan pada umumnya, Vina mulai menyadari semua itu belum tentu terjadi dan memilih untuk bangkit.
“Akhirnya, aku mencoba memberanikan diri memposting foto diriku, full body di Instagram pribadiku dan tiba-tiba aku mendapatkan tawaran pekerjaan yang sebelumnya tidak pernah aku bayangkan dan impikan,” cerita Vina pada Livi Stylo lewat handphone.
Dari peristiwa tersebutlah ia menyadari membenci diri sendiri tidak akan membuatnya maju dan berdampak postif bagi kehidupannya.
Berbekal keberanian untuk mencoba hal baru menjadi seorang model, tanpa disadari bentuk tubuhnya yang ia benci menjadi berkat baginya.
“Aku senang banget saat menjalani photoshoot dimana akhirnya aku bisa menjadi diri sendiri tanpa merasa insecure, menjadi model plus size mengajarkan aku untuk mencintai diri sendiri dan tidak membanding-bandingkan bentuk tubuh sendiri dengan orang lain yang menurutku body goals,” ujar Vina.
Meski telah sukses menjadi model plus size, namun siapa sangka Vina masih menerima perilaku body shaming hingga saat ini.
“Setiap orang menanyakan pekerjaanku, mereka tidak percaya aku adalah seorang model karena memiliki bentuk tubuh yang curvy sembari melihat aku dengan tatapan yang sinis, Awalnya, aku sakit hati, namun akhirnya aku memilih untuk cuek dan fokus saja dengan apa yang bisa aku lakukan untuk menjadi berkat bagi diri sendiri dan orang lain,” tuturnya.
Baginya, membalas perilaku body shaming tidak menyelesaikan masalah, namun hanya menambah masalah, menguras emosi, pikiran dan perasaan dirinya kepada hal yang negatif.
Sukses Jadi Model Plus Size Setelah Mencintai Diri Sendiri #InspirasiCantik
Masalah yang kian dihadapi oleh banyak orang ini selalu mewarnai sepanjang perjalanan hidup perempuan kelahiran Tasikmalaya ini.
Perilaku body shaming yang selalu diterimanya ini tentunya bukan hal yang mudah ia tangani dan lupakan.
Namun, setelah berdamai dan mencintai diri sendiri, bentuk tubuh yang tadinya membuat Vina insekyur kini justru menjadi berkat dan rejeki bagi dirinya.
“Dengan kejadian ini, aku ingin menunjukan kepada orang yang pernah memandang sebelah mata, bahwa yang mereka sebut tubuh plus size ini adalah sebuah kekurangan bisa menjadi jalan karirku sebagai model plus size dan menginspirasi banyak perempuan bahwa setiap orang itu unik dan punya pesonanya masing-masing,” ujar Vina.
Setelah mengenal kelebihan dan kekurangan dirinya dengan baik, Vina merasa bisa lebih fokus dalam meraih segala impian dan tujuan hidupnya.
Baginya kesuksesan tidak tergantung pada perkataan dan reaksi orang lain, tetapi melalui pembuktian pada diri sendiri bahwa kita bisa memanfaatkan kelebihan dan kekurangan secara optimal.
Pengalaman body shaming yang dialaminya hingga kini justru membuat Vina dapat menginspirasi banyak perempuan big size dalam berpenampilan untuk membantu mereka tampil cantik dan modis setiap saat.
Baginya, memikirkan dan memilih untuk berputus asa dengan perkataan body shaming dari orang lain justru dapat menenggelamkan bakat dan potensi serta hal positif yang sebetulnya bisa kita lakukan.
Kini Vina memilih fokus menjalani karirnya sebagai model plus size profesional dan memposting OOTD dirinya sebagai inspirasi untuk membantu perempuan big size tampil cantik, modis dan percaya diri meski memiliki bentuk tubuh yang curvy.
Makeup dan Fashion yang Menjadi Ciri Khasku #InspirasiCantik
Sebagai seorang model plus size dengan segudang aktivitas, tampil cantik dan modis merupakan hal yang wajib bagi Vina.
Selain karena pekerjaan, tampil cantik dan modis setiap saat membantunya lebih percaya diri saat beraktivitas dan nyaman bergaul dengan banyak orang.
Bicara soal makeup, Perempuan cantik yang hobi menonton ini mengakui lebih suka tampil dengan gaya makeup flawless namun tetap terlihat natural untuk menyempurnakan penampilannya saat beraktivitas sehari-hari.
“Aku lebih suka tampil dengan makeup natural agar wajah tampak lebih cerah dan segar saat beraktivitas dan menggunakan riasan mata yang bold saat menghadiri acara spesial agar terlihat lebih formal,” ujar Vina.
Untuk mendapatkan tampilan wajah yang flawless, Vina mengaplikasikan primer L.A Girl dan concealer dari Mizzu.
Cushion Somethinc dan bedak tabur BLP by Lizzie Parra menjadi pilihan Vina untuk menutupi ketidaksempurnaan pada wajahnya secara optimal.
Tak lupa ia menggunakan perona pipi dari Esqa agar wajahnya segar merona dan bronzer Hoola dari Benefit untuk membuat wajahnya tampak lebih tirus.
The Face Shop Eyebrow Pencil menjadi andalan Vina untuk menbingkai alisnya agar tampak sempurna dan tahan lama seharian.
Agar matanya tampak lebih besar dan cetar, ia menggunakan bulu mata palsu dan eyelid tape untuk mempercantik penampilannya.
Vaseline lip balm dan Implora Lip & Cheek menjadi pilihan Vina untuk mendapatkan tampilan bibir segar merona setiap saat.
Bicara soal fashion, perempuan cantik berusia 23 tahun ini menjadikan Stefanie Lunardy, Cinthia Louise dan Claudia Isabella sebagai role model dalam berbusana.
“Kaus, celana jeans dan flat shoes merupakan fashion item favorit dan andalanku untuk tampil modis saat beraktivitas sehari-hari. Aku juga suka pakai high heels karena membuat tubuh terlihat lebih ramping dan tinggi saat difoto,” tuturnya.
Arti Cantik yang Sesungguhnya Bagi Yolanda Ferlitadewi Shielvina #InspirasiCantik
Sebagai narasumber #InspirasiCantik kali ini, seperti apakah arti cantik yang sesungguhnya bagi perempuan berzodiak Gemini ini?
“Menurutku cantik yang sesungguhnya itu ketika perempuan sadar setiap orang termasuk dirinya memiliki kecantikan yang berbeda-beda, karena selalu membandingkan diri sendiri dengan orang lain kita akan selalu merasa kurang. Jika kita mencintai diri kita seutuhnya, kita jadi bisa lebih fokus membahagiakan diri sendiri dan orang terkasih dengan segala kekurangan dan kelebihan yang Tuhan anugerahkan kepada kita. Intinya, cantik itu relatif, setiap perempuan cantik dengan pesona dan caranya sendiri,” ujar Vina
Pernah mengalami body shaming yang kian dihadapi oleh banyak orang, kali ini Vina akan memberikan tips sekaligus pesan kepada Stylovers cara mengatasi body shaming yang dilakukan orang lain kepada kita dengan tepat.
“Banyak orang bertanya bagaimana aku bisa percaya diri dengan bentuk badan yang besar, intinya, yang paling bertanggung jawab atas kebahagiaan dan kesuksesan kita adalah diri kita sendiri, mau terus insecure atau bangkit adalah pilihan kita. Cara paling ampuh melawan body shaming menurutku dengan merawat diri sebaiknya, fokus mengasah bakat dan meraih impian kita, buktikan pada diri sendiri dan mereka bahwa kita bisa sukses apapun bentuk tubuh kita,” pesan Vina sekaligus mengakhiri wawancaranya dengan Livi Stylo.
Bagi kamu yang juga ingin berbagi kisah atau cerita inspiratif lainnya dan ingin menularkan semangat positif kepada Stylovers lainnya, kamu boleh mengirimkan email ke stylo@gridnetwork.id atau DM ke Styloteam di Instagram @stylo.indonesia ya.
Dengan senang hati Styloteam akan bantu kamu membagikan semua hal positif bagi banyak orang.
Jangan takut untuk menjadi diri sendiri selama itu positif dan dapat membantu orang lain untuk berkembang.
Karena #SemuaBisaCantik adalah milik kamu, milik kita, dan milik semua wanita di dunia ini.
Semangat ya, Stylovers!(*)
#SemuaBisaCantik
StopBeautyShaming merupakan kampanye gerakan nyata dari Stylo Indonesia.
Stylo Indonesia adalah platform media & komunitas organik terlengkap mengenai dunia lifestyle, fashion dan beauty bagi dan seluruh perempuan Indonesia.
Makin Banyak Pilihan Tenant Internasional di Kota Bekasi, Pakuwon Mall Bekasi Resmi Dibuka!
KOMENTAR