Stylo Indonesia - Setiap perempuan dilahirkan dengan kecantikan dan keunikannya masing-masing.
Kelebihan dan kelemahan yang kita miliki itulah yang membuat semua orang spesial dan tak tergantikan.
Namun, sayangnya standar kecantikan yang terbentuk oleh media, masyarakat dan sudut pandang laki-laki membuat banyak perempuan kehilangan jati dirinya.
Adanya standar kecantikan yang seolah mengharuskan perempuan memiliki penampilan sedemikian rupa justru membuat banyak perempuan merasa kurang dan tak pernah cukup memenuhi standar tersebut.
Akhirnya, banyak perempuan berlomba-lomba memenuhi standar kecantikan tertentu yang justru memudarkan jati dirinya sesungguhnya.
Banyak dari mereka takut akan pandangan miring orang lain apabila dirinya tak terlihat cantik atau langsing seperti model yang ada di majalah, misalnya.
Body shaming atau ejekan terhadap bentuk fisik seseorang menjadi salah satu contoh negatif dari budaya ini.
Yup, body shaming yang belakangan semakin sering didiskusikan ini parahnya justru seringkali disampaikan oleh orang terdekat bahkan sesama perempuan hingga membuat perempuan lainnya merasa insecure, tidak percaya diri hingga merasa rendah diri.
Sudah berapa banyak kasus yang kita dengar tentang perempuan yang stres, depresi hingga ingin merenggut nyawanya sendiri lantaran omongan dan perlakuan body shaming orang sekitar yang membuat dirinya merasa tidak diterima dan berharga.
Mungkin kamu pun juga pernah mengalaminya, Stylovers.
Namun, nyatanya tidak semua perempuan memilih untuk berputus asa dan pasrah ketika menjadi korban body shaming.
Seperti salah satu narasumber #InspirasiCantik kali ini yang bernama Lina Sherlina.
StopBeautyShaming merupakan kampanye gerakan nyata dari Stylo Indonesia.
Stylo Indonesia adalah platform media & komunitas organik terlengkap mengenai dunia lifestyle, fashion dan beauty bagi dan seluruh perempuan Indonesia.
KOMENTAR