“Kenapa ya kondisi fisikku membuat mereka jahat sama aku? Saat mengalami body shaming, aku selalu membenci dan menyalahkan sendiri hingga menangis berjam-jam di kamar sendirian,” cerita Jihan penuh haru.
Mengalami body shaming bertahun-tahun lamanya membuat Jihan terjebak dalam kesedihan dan ketidakpercayaan diri hingga suatu hari dirinya sadar harus bangkit dari keterpurukannya.
“Aku menyadari masih banyak kelebihan yang aku miliki di luar fisik yang selalu menjadi kekurangan di mata orang-orang. Aku mulai menyibukan diri bergaul bersama teman-teman dan sahabat yang menerimaku apa adanya, melakukan hobi yang aku sukai, berjalan-jalan ke tempat baru yang menyenangkan dan tentu saja mulai aktif membuat konten makeup sebagai wadah untuk mengekspresikan diri,” ungkap Jihan dengan antusias.
Body shamming yang dialaminya sejak kecil tidak mudah bagi Jihan untuk melupakannya.Sampai hari ini Jihan mengakui dirinya masih sedang berproses bangkit melawan trauma yang membelenggu dirinya.
Perjalanan bangkit dari body shaming yang dilainya sejak kecil hingga membuatnya trauma tidak mudah baginya.
Sifatnya yang tertutup dan takut merepotkan orang lain membuat dirinya selalu menyimpan semua masalahnya sendiri.
Untungnya, Jihan dikelilingi keluarga dan sahabat yang peka mempermudah dirinya untuk bangkit dari trauma yang menghantuinya bertahun-tahun lamanya.
“Di tempat umum sekalipun aku sering mendapatkan body shaming terang-terangan oleh orang yang bahkan ga aku kenal! Jangan tanya rasanya bagaimana, itu sangat membuat mental dan kepercayaan diriku semakin hancur lebur,” ungkap Jihan.
Body shaming pastinya memiliki dampak negatif maupun positif bagi setiap orang yang pernah mengalaminya termasuk Jihan.
“Sekalipun aku sudah bisa berdandan dan berpenampilan menarik, aku masih takut ketika memandang lawan bicara, pandanganku masih belum bisa fokus dan terkadang menunduk atau memalingkan pandangan ketika sedang berbicara dengan orang lain,” ujar Jihan.
Apakah orang ini akan mencemoohnya? Menghina fisiknya juga? Apakah orang ini akan dengan santainya menjelek-jelekkannya di depan umum seperti orang-orang sebelumnya yang pernah ia temui?