Yolanda Charine: Mengabdikan Diri Sebagai Bidan dan Relawan untuk Melayani Sesama #InspirasiCantik

By Livia, Sabtu, 21 November 2020 | 15:00 WIB
Yolanda Charine: Mengabdikan diri sebagai bidan dan relawan untuk melayani sesama #InspirasiCantik. (dok.pribadi)

Stylo Indonesia - Setiap orang memiliki cita-cita dan mimpi yang berbeda.

Namun, seiring berjalannya waktu cita-cita dan mimpi seseorang bisa berubah karena beberapa hal.

Stylovers pasti pernah mengalami hal tersebut bukan?

Yup, kenyataannya banyak orang berhasil bekerja sesuai passionnya, namun sebagian orang lainnya lagi memilih menjalani profesi yang jauh berbeda dari cita-citanya sejak kecil karena tuntutan dan pengaruh dari orang lain hingga orang terdekat.

Bekerja tidak maupun sesuai passion tidak dapat menjamin seseorang bahagia dan berhasil setiap saat dalam hidupnya.

Sama seperti yang dialami oleh Yolanda Charine, narasumber #InspirasiCantik kali ini.

Perempuan cantik kelahiran 19 Februari 1998 ini memilih untuk mengabdikan diri sebagai bidan agar dapat membantu mewujudkan mimpi orang tuanya.

Tak hanya berbakti kepada orang tuanya, ia juga memiliki hati yang mulia dengan bersedia menjadi relawan untuk melayani sesama.

Dari perempuan cantik yang akrab dipanggil Yolanda ini Stylovers dapat belajar banyak hal.

Mulai dari menjalani karier yang berbeda dengan cita-cita sejak kecil untuk membantu mewujudkan mimpi orang tua tidak selalu buruk, justru dapat memberikanmu pengalaman baru dan wawasan yang lebih luas.

Yolanda juga mengajarkan bahwa hidup sepatutnya tak sekedar untuk bekerja, namun juga  melayani dan membantu yang membutuhkan agar dapat bermanfaat bagi orang lain dan menjadikan hidup lebih bermakna.

Selain itu, kamu juga bisa belajar dari Yolanda bagaimana cara menghadapi dan mengatasi body shaming yang dialaminya seperti Stylovers.

Yuk, simak kisah inspiratif dari Yolanda Charine, narasumber #InspirasiCantik kali ini.

Baca Juga: Asriyani Puteri: Berhasil Meniti Karier Sebagai Influencer Setelah Bergelut dengan Masalah Jerawat Sejak Kecil #InspirasiCantik

Mewujudkan Mimpi Orang Tua Sebagai Bidan dan Relawan untuk Membantu Orang Lain #InspirasiCantik

Setiap anak memiliki cara yang berbeda-beda untuk membahagiakan orang tuanya.

Mengabdikan dirinya sebagai bidan merupakan cara yang dipilih Yolanda untuk mewujudkan mimpi orang tuanya dan membahagiakan mereka.

Besar harapan orang tua Yolanda untuk meneruskan klinik milik ibunya yang berprofesi sebagai bidan.

“Menjadi bidan bukan cita-cita aku sejak kecil, namun aku senang berprofesi sebagai bidan karena dapat membantu mewujudkan mimpi dan membahagiakan orang tuaku,” ujar Yolanda mengawali kisahnya.

Selain disibukan dengan kuliah dan profesinya sebagai bidan, Yolanda tak lupa melakukan hal yang ia minati.

Selain menyanyi, membantu orang lain juga merupakan salah satu kegiatan yang senang ia lakukan secara rutin.

Berawal dari pertemuannya dengan seorang anak perempuan bernama Mega, hatinya tergerak untuk membantunya.

“Awalnya, aku membuka donasi untuk Mega lewat akun media sosial, hal itu sampai ke Walikota di daerah tempat tinggalku. Alhamdulillah, Bapak Walikota bersedia membantu dan berkunjung ke tempat tinggal Mega,” cerita Yolanda dengan antusias.

Sejak itulah, Yolanda akhirnya memutuskan bergabung menjadi relawan bersama Yayasan Tempat Kita Peduli dengan harapan dirinya dapat membantu orang lebih banyak lagi.

Dapat membantu orang lain tanpa pamrih membuat Yolanda merasa bersyukur keberadaan dirinya dapat bermanfaat bagi orang lain.

Dibalik sosoknya yang baik hati dan tangguh, setiap orang pasti memiliki masalah yang harus diatasinya termasuk Yolanda.

Yup, perempuan cantik 4 bersaudara ini harus mengatasi masalah body shaming yang dialaminya sejak duduk di bangku sekolah hingga saat ini.

Yolanda Charine. (dok.pribadi)

Baca Juga: Lita Gabriella: Kisah Acne Fighter yang Sukses Bangkit Percaya Diri dari Keterpurukan #InspirasiCantik

Alami Body Shaming Sejak Duduk di Bangku Sekolah #InspirasiCantik

Memiliki tubuh yang gemuk sejak duduk di bangku sekolah membuat Yolanda tak terhindar dari perilaku body shaming orang sekitarnya.

Alhasil, hal tersebut membuat Yolanda sempat mengalami stres di usianya yang masih sangat muda.

“Dari remaja hingga saat ini aku mempunyai banyak julukan yang membuat hatiku sakit hingga stres saat mendengarnya karena bobot tubuhku yang lumayan berat,” ujar Yolanda penuh haru.

Menurut perempuan cantik asal Sumatera Utara ini kehidupan sekolah bukanlah masa yang membahagiakan bagi dirinya.

Sebab bentuk tubuhnya yang gemuk membuat dirinya selalu dibully oleh orang-orang sekitarnya.

“Aku jadi tidak percaya diri dan malas untuk pergi kemanapun, aku juga tidak berani foto full body saat foto bersama-sama,” kenang Yolanda kepada Livi Stylo.

Perkataan orang sekitarnya membuat perempuan cantik yang hobi menyanyi ini semakin tidak percaya diri untuk memakai baju apapun hingga membuat dirinya stres.

Kondisi tersebut diperparah ketika banyak orang terdekatnya mengatakan bentuk tubuhnya secara terus menerus dengan julukan yang membuat dirinya semakin sedih dan putus asa.

Perkataan body shaming yang sering ia dengar dari orang sekitarnya justru memperburuk kondisi kesehatan mental dan fisiknya.

Sempat bersikap acuh tak acuh, Orang disekitarnya justru menilai Yolanda tidak mencintai dirinya sendiri karena dianggap tidak peduli dan mau mengubah penampilannya.

Seiring berjalannya waktu, perkataan dari banyak orang yang sering ia dengar justru membuat Yolanda semakin sedih, terpuruk dan bingung harus bagaimana mengatasi masalah fisiknya dengan tepat.

Hingga pada suatu titik, perempuan cantik berusia 22 tahun itu memutuskan untuk tidak memusingkan dan memikirkan lebih dalam perkataan orang lain yang dianggap hanya membuat dirinya stres.

Baca Juga: Mellati Khoirunnisa Fithriyana: Di Balik Kisah Body Shaming dan Cita-cita Jadi Fashion Desainer #InspirasiCantik

Proses Mencintai Diri Sendiri Setelah Alami Body Shaming #InspirasiCantik

Menyadari fisiknya yang dianggap tidak sesuai standar kecantikan telah membantunya melakukan banyak hal baik selama hidupnya membuat Yolanda tidak ingin berlarut dalam kesedihan.

Yup, hal itulah yang membuat Yolanda sadar dirinya tidak bisa menjadi korban body shaming terus menerus.

Ia menyadari mengikuti perkataan orang lain untuk merubah fisiknya sesuai standar kecantikan yang dibuat oleh banyak orang hanya untuk menyenangkan orang lain saja.

Selain itu, Yolanda juga menyadari dengan siapa ia bergaul dan berteman dapat membentuk dirinya menjadi pribadi yang baik atau buruk.

Ibarat besi menajamkan sesamanya, Yolanda tak ingin dirinya ikut menjadi pelaku body shaming setelah berhasil mengatasi masalah penampilannya seperti yang ia inginkan.

“Memasuki perguruan tinggi hingga saat ini, aku mulai tidak peduli lagi dengan perkataan orang lain. Sejak saat itu aku berprinsip, orang yang menerima aku apa adanya dan mendukung aku dalam kondisi apapun lebih penting dari menyenangkan orang lain,” ujar Yolanda.

Sejak duduk di bangku kuliah, Yolanda mulai belajar untuk menyaring apa yang ia dengar, mana perkataan orang lain yang dapat memberikan dampak yang positif dan hanya menjatuhkan dirinya.

“Untungnya, aku memiliki teman dekat yang selalu ada bahkan dalam kondisi terburuk sekalipun. Dia selalu bilang yang penting aku bahagia, sehat dan tidak merasa terbebani oleh perkataan orang lain sudah cukup bagiku,” tuturnya.

Semakin dewasa, Yolanda percaya dirinya tidak pernah sendiri, selalu ada Allah yang selalu bersama dan melindungi dirinya.

Ia juga percaya masih banyak orang yang bisa dijadikan temannya dan mau menerima, menyemangati perjuangannya untuk bangkit dari body shaming yang dialami dirinya.

Body shaming yang dialaminya selama bertahun-tahun diakui olehnya sempat membuat Yolanda tidak percaya diri hingga insecure akut.

Diakui dirinya, body shaming merupakan pengalaman buruk yang tak terlupakan, namun hal tersebut  justru mengajarkannya bagaimana cara mencintai diri sendiri dengan fokus melakukan hal bermanfaat yang bisa ia lakukan seperti membantu orang lain agar hidup mereka lebih baik.

Yolanda Charine. (dok.pribadi)

Baca Juga: Annisa Leona: Berhenti Membandingkan Diri Sendiri dengan Orang Lain Karena Body Shaming #InspirasiCantik

Makeup dan Fashion yang Menjadi Ciri Khasku #InspirasiCantik

Setiap perempuan memiliki gaya makeup dan berpakaian yang berbeda-beda, tak terkecuali Yolanda.

Ia juga memiliki pandangan soal makeup dan fashion serta gaya makeup dan berpakaian yang menjadi ciri khasnya.

“Menurutku gaya makeup dan fashion yang dipakai seseorang menunjukan jati dirinya yang sebenarnya. Memadukan fashion item yang kita miliki dan bereksperimen dengan berbagai macam gaya makeup juga bentuk mencintai diri kita untuk tampil sempurna dan percaya diri menghadapi hari,” ujar Yolanda dengan antusias.

Di tengah kesibukannya yang padat, ia tak lupa merawat wajahnya menggunakan skincare agar kulitnya tetap cerah, glowing dan sehat.

Selain menggunakan sabun cuci muka, Yolanda menggunakan toner dari Emina, Garnier Sakura White Serum dan sunscreen L'Oreal untuk melindungi kulitnya dari paparan sinar matahari.

Bicara soal makeup, perempuan cantik yang mengidolakan Analisa Widyaningrum ini mengakui dirinya lebih suka tampil dengan gaya makeup natural dan OOTD yang simpel.

Dibandingkan menggunakan foundation, Yolanda lebih memilih menggunakan bedak bayi agar kulit wajahnya tampak flawless dan segar saat beraktivitas sehari-hari.

Ia juga tak lupa menggunakan pensil alis dan lip tint untuk mendapatkan tampilan wajah yang natural dan segar.

“Aku selalu menggunakan Y.O.U Eyebrow Pencil untuk membingkai alisku agar terlihat rapi dan natural. Untuk bibir aku pakai Tony Moly Lip Tint agar tampak lebih cantik dan segar saat beraktivitas setiap hari,” ungkap Yolanda.

Baca Juga: Eila Nurhasanah: Belajar Menghargai Diri Sendiri Setelah Terus Menerima Hinaan Fisik Sejak Remaja #InspirasiCantik

Arti Cantik yang Sesungguhnya Bagi Yolanda Charine #InspirasiCantik 

Sebagai narasumber #InspirasiCantik kali ini, seperti apakah arti cantik yang sesungguhnya bagi wanita berzodiak Pisces ini?

“Pada dasarnya, setiap perempuan itu terlahir cantik dengan keunikan yang berbeda-beda. Hal itulah yang membuat diri kita spesial. Cantik itu tidak hanya dilihat dari fisik namun juga sifat, sikap, etika, cara berpikir dan bagaimana cara seorang perempuan memperlakukan orang lain tanpa memandang umur, jenis kelamin, jabatan, status sosial dan lainnya dengan baik serta dapat bermanfaat bagi orang sekitarnya,” ujar Yolanda.

Pernah mengalami body shaming yang kian dihadapi oleh banyak orang, kali ini Yolanda akan memberikan tips sekaligus pesan kepada Stylovers cara mengatasi body shaming yang dilakukan orang lain kepada kita dengan tepat.

“Selalu mendengarkan dan mengikuti standar kecantikan yang ditentukan orang lain hanya membuat dirimu kehilangan jati diri. Sadarilah bahwa tubuh yang tidak sempurna inilah yang selama ini telah membantu kita melakukan banyak hal baik dan hebat selama hidup bukan perkataan orang lain,” pesan Yolanda sekaligus mengakhiri wawancaranya dengan Livi Stylo.

Bagi kamu yang juga ingin berbagi kisah atau cerita inspiratif lainnya dan ingin menularkan semangat positif kepada Stylovers lainnya, kamu boleh mengirimkan email ke stylo@gridnetwork.id atau DM ke Styloteam di Instagram @stylo.indonesia ya.

Dengan senang hati Styloteam akan bantu kamu membagikan semua hal positif bagi banyak orang.

Jangan takut untuk menjadi diri sendiri selama itu positif dan dapat membantu orang lain untuk berkembang.

Karena #SemuaBisaCantik adalah milik kamu, milik kita, dan milik semua wanita di dunia ini.

Semangat ya, Stylovers!(*)

#SemuaBisaCantik