Stylo.ID - Tumbuh menjadi individu yang penuh rasa percaya diri harusnya merupakan hak bagi seluruh perempuan di muka bumi.
Meski terdengar klise, rasa percaya dirilah yang seringkali akan mampu mendorong kita menjadi orang yang lebih baik dan mencapai banyak impian.
Namun, seringkali rasa percaya diri seorang perempuan justru dijegal oleh nilai atau standar kecantikan yang sudah telanjur terbentuk sekian lama.
Yup, standar kecantikan ini jugalah yang masih sering ditampilkan di media sosial serta media massa.
Bukan kisah yang baru kalau standar kecantikan kerap membuat wanita terpaksa mengubah jati dirinya demi rasa lebih diterima atau lebih sesuai dengan ekspektasi orang lain.
Padahal pada dasarnya setiap wanita diciptakan memiliki kecantikan dan keunikan yang berbeda-beda dan semuanya istimewa dengan kelebihannya masing-masing.
Namun, pikiran dan perasaan wanita justru terkecoh dengan gambaran standar kecantikan nan sempurna dan membuat wanita justru tak bisa mengenali kelebihannya sendiri.
Mungkin, Stylovers juga pernah merasa berada pada posisi itu.
Mulai menerima diri sendiri dan berhenti peduli dengan ekspektasi atau standar yang ada bisa menjadi langkah awal dalam menunjukkan potensi dirimu yang sesungguhnya.
Membiarkan diri sendiri terus disetir oleh standar dan pendapat orang lain sama dengan terus membiarkan potensi dirimu yang sesungguhnya terkubur dalam.
Memiliki wajah perpaduan yang khas, kulit sawo matang, dan rambut keriting membuat Maria Lucia Lagaor, sosok #InspirasiCantik kali ini berhasil menemukan kembali potensi dirinya bersama dengan menyadari segala kecantikan unik khas wanita Indonesia Timur yang ia miliki.
Dari wanita cantik yang akrab dipanggil Lucia ini kita akan belajar bagaimana cara menghargai dan merawat kecantikan unik yang Tuhan ciptakan pada setiap wanita.
Selain itu, Lucia juga mengajarkan bahwa hidup sepatutnya tak sekadar untuk bekerja, tetapi juga untuk melayani dan memberikan perlindungan bagi mereka yang membutuhkan agar dapat membuat hidup lebih bermakna.
Bekerja Untuk Melayani dan Memberikan Perlindungan Terhadap Hak Buruh Migran #InspirasiCantik
Bekerja sekaligus melayani masyarakat secara langsung merupakan kesempatan dan pengalaman hidup yang berharga bagi Lucia.
Lucia berkesempatan menjadi salah satu staf pada sebuah Non Government Organization (NGO) lokal di Nusa Tenggara Timur.
“Saya dan tim, kami bekerja sebagai advokasi yang memberikan perlindungan hak kepada masyarakat yang berkerja sebagai buruh migran yang merantau dan mendampingi ibu-ibu migran yang memiliki usaha produktif,” ujar Lucia.
Percaya bahwa tak hanya laki-laki yang bisa bekerja keras, menurut Lucia wanita juga bisa mendapatkan kesempatan yang sama dalam bekerja dan berjuang demi menghidupi keluarganya.
Bagi Lucia bekerja sebagai staf NGO bukan sekadar menjalani profesi, hubungan pertemanan dan keluarga yang terjalin dari pekerjaannya ini merupakan pengalaman hidup yang sangat berharga bagi dirinya.
Ia merasa bangga dirinya bisa membantu masyarakat yang bekerja sebagai buruh migran untuk mendapatkan perlindungan dan edukasi yang baik dalam menjalani pekerjaan mereka.
Bertemu banyak orang dan melayani serta membantu memenuhi kebutuhan masyarakat secara langsung membuat Lucia berubah menjadi pribadi yang jauh berbeda dari sebelumnya.
Siapa sangka, wanita cantik asal NTT ini justru pernah menjadi sosok yang pemalu dan tidak percaya diri dengan kecantikan dan keunikan yang ia miliki. Bagaimana kisahnya?
Tidak Percaya Diri dengan Warna Kulit dan Rambut Keriting #InspirasiCantik
Sempat mengalami bullying atau perundungan karena fisik yang berbeda di jenjang sekolah membuat Lucia tumbuh menjadi gadis yang pemalu dan tidak percaya diri.
“Untuk orang NTT warna kulit yang sawo matang bahkan hitam dan rambut keriting bukan hal yang aneh karena kami atau hampir seluruh masyarakat NTT mempunyai warna kulit dan jenis rambut seperti itu. Saya bahkan tidak memedulikan itu waktu belum sadar akan penampilan masa SMP dan SMA. Terlahir memiliki rambut keriting membuat saya dipanggil dengan sebutan keriting atau kribo dimulai sejak usia sekolah. Apalagi kalau di dalam keluarga ada yang rambut dan warna kulitnya lebih cerah maka mereka akan mengolok saya,” cerita Lucia.
Baca Juga: Nur Azizah: Content Creator Tutorial Makeup dengan Bahasa Isyarat Untuk Teman Tuli #InspirasiCantik
Ketika masuk ke jenjang perguruan tinggi, di sanalah Lucia mulai bertemu dengan teman-teman dari daerah lain yang memiliki karakter fisik berbeda darinya.
“Saya melihat bahwa ternyata yang cantik itu kulitnya putih dan bersih dan berambut lurus. Hal itu sangat berpengaruh pada pola pikir dan menggangu perasaan saya. Apalagi dengan iklan-iklan TV yang sangat membantu memperkuat pandangan saya bahwa cantik itu harus putih dan berambut lurus,” ungkap Lucia kepada Livi Stylo.
Tahun-tahun pertama kuliah, Lucia masih mempertahankan ciri khas dirinya dengan rambut keriting dan kulit sawo matang.
Tetapi hal itu tidak bertahan lama karena Lucia mulai merasa kurang percaya diri dibandingkan dengan penampilan perempuan lain pada umumnya yang berada di sekitar Lucia.
“Saya melihat teman-teman saya rambutnya lurus, ada yang karena hasil smoothing dan terlihat sangat cantik di mata saya. Sejak saat itu saya mulai menggunakan produk whitening sesuai budget saya,” cerita Lucia lewat ponsel.
Lucia mulai mencoba melakukan perawatan smoothing untuk mengubah penampilannya menjadi lebih seperti perempuan lain di sekitarnya.
Hal itu ia lakukan karena telanjur terpengaruh dengan standar bahwa perempuan yang cantik adalah perempuan yang memiliki kulit putih dan rambut lurus.
Perjalanan Belajar Mencintai Diri Sendiri dan Mulai Mengubah Penampilan #InspirasiCantik
Dengan mencoba berbagai produk perawatan kecantikan, Lucia berharap hal tersebut dapat membawa perubahan pada penampilannya.
“Ketika saya mencoba berbagai macam produk whitening dan smoothing, saya selalu bertanya ke teman-teman apakah kulit saya mulai cerah? Apakah saya lebih cocok dengan rambut yang lurus seperti ini? Dan kalau jawabannya iya maka saya akan sangat senang dan menikmati itu,” ungkap Lucia.
Pemakaian produk pemutih kulit dan perawatan meluruskan rambut itu ia lakukan selama 4 tahun sampai Lucia lulus dari perguruan tinggi.
“Setelah selesai kuliah pulang ke kampung, saya bingung bagaimana harus membeli produk pelurus rambut dan pemutih kulit karena di kota kecil yang saya tinggal harganya lebih mahal daripada di kota tempat saya kuliah,” kenang Lucia.
Saat itu, Lucia masih tetap berusaha meluruskan rambutnya menggunakan alat catokan agar tetap bisa tampil percaya diri seperti saat ia kuliah dulu.
Namun karena Lucia tidak lagi menggunakan produk kecantikan kulit dan melakukan perawatan rambut secara rutin, penampilannya pun mulai kembali seperti semula.
“Kulit mulai gelap bahkan lebih gelap, kering dan rambut saya mulai kembali keriting. Pada saat itu saya sangat sangat tidak nyaman dengan diri saya sendiri, sangat kehilangan jati diri saya, tapi saya berusaha menikmati itu,” cerita Lucia penuh haru.
Lucia kembali dirundung oleh orang di sekitarnya karena rambutnya kembali keriting dan Lucia kembali mengalami rasa percaya diri berkurang.
“Rambut saya antara kembali ke bentuk semula dan masih ada sebagian hasil smoothing berada, itu sangat jelek dan menyakitkan,” ujar Lucia.
Namun ketika wanita cantik yang hobi membaca tersebut sudah mendapat pekerjaan, Lucia mulai memaksa diri untuk menentukan pilihan: mau menerima dan merawat yang asli atau mengulang kembali perawatan yang pernah ia lakukan sebelumnya.
“Saya memilih untuk merawatnya. Saya melupakan catokan dan memberikannya kepada orang lain. Saya merawat kulit dengan lebih fokus pada menutrisi bukan memutihkan dan membiarkan rambut saya tumbuh sesuai jenisnya,” ungkap wanita cantik dari 5 bersaudara ini.
Bukan mulus tanpa hambatan, selama proses menerima dirinya sendiri ini pun Lucia mengalami banyak sekali cobaan.
“Kadang lelah tetapi berusaha menerima. Di dunia kerja sering bertemu orang yang rambutnya keriting tapi diluruskan, ditawarkan krim untuk memutihkan wajah tapi saya memilih untuk tidak memakainya. Karena saya memikirkan dampak jangka panjang untuk kesehatan kulit saya,” ujarnya.
Setelah melewati berbagai pergumulan tentang penampilan fisiknya dan pendapat orang lain, ia justru menemukan kembali kekuatan untuk mencintai dirinya sendiri.
Ia sadar bahwa setiap wanita dikaruniai kecantikan yang unik dan berbeda-beda yang justru menjadikan setiap wanita itu spesial, istimewa, berharga, dan tak tergantikan.
Gaya Makeup dan Fashion yang Menjadi Ciri Khas Lucia #InspirasiCantik
Sebagai seorang wanita yang sibuk menjalani aktivitas sosial melayani masyarakat dan sering tampil di depan banyak orang, makeup dan fashion tentu merupakan hal yang penting bagi Lucia.
“Makeup membantu saya untuk tampil lebih cantik, percaya diri, dan menonjolkan kecantikan dan keunikan yang saya miliki dengan baik,” ujar Lucia.
Ia lebih suka menampilkan kecantikan alaminya dengan gaya makeup natural yang dipadukan dengan lipstik berwarna bold untuk lebih menonjolkan tampilan kulit eksotisnya.
Sebelum beraktivitas, Lucia menggunakan skincare dari Natur-E agar kulitnya tetap lembap dan glowing serta terlindungi dari paparan sinar matahari sepanjang hari.
Wanita cantik berusia 28 tahun ini juga tak lupa menggunakan lipstik Wardah favoritnya untuk melengkapi penampilannya.
Berpenampilan rapi dan modis merupakan sebuah keharusan bagi Lucia agar dirinya dapat menjalani aktivitasnya sehari-hari yang padat dengan penuh semangat dan percaya diri.
“Saya suka tampil dengan gaya pakaian yang sederhana, feminin, dan anggun. Pakaian yang saya kenakan tidak harus bermerek tetapi enak dilihat orang dan membuat saya percaya diri,” ungkap Lucia.
Arti Cantik yang Sesungguhnya Bagi Maria Lucia Lagaor #InspirasiCantik
Setelah berhasil mengatasi rasa kurang percaya diri dan kini mampu mencintai dan menerima diri apa adanya, seperti apa makna cantik yang sesungguhnya bagi Lucia?
Baca Juga: Belajar Kembangkan Brand Kuliner Lokal dari Cokelat nDalem di WeLearn Online Training
“Menurut saya cantik yang sesungguhnya itu ketika kita berani mengakui dan mencintai diri sendiri. Karena cantik tidak harus mengubah diri kita tetapi merawat segala kecantikan yang unik kita miliki,” pesan Lucia kepada Stylovers.
Lucia juga membagikan pesan kepada Stylovers tentang cara mengatasi perasaan tak percaya diri karena merasa memiliki penampilan yang berbeda dan unik seperti yang pernah ia alami.
“Akan sangat terlihat berbeda saat seorang perempuan menerima dan merawat dirinya dengan baik dan tidak. Daripada mengubah fisik yang sudah Tuhan anugerahkan kepada kita secara spesial, mencintai dan merawat kecantikan kita justru akan semakin menunjukkan bahwa kamu spesial dan berharga. Siapapun kamu, apapun bentuk, ukuran, dan warna kulitmu, kamu cantik. Berbanggalah,” ujar Lucia mengakhiri wawancaranya dengan Livi Stylo.
Bagi kamu yang juga ingin berbagi kisah atau cerita inspiratif lainnya dan ingin menularkan semangat positif kepada Stylovers lainnya, kamu boleh mengirimkan email ke stylo@gridnetwork.id atau DM ke Styloteam di Instagram @stylo.indonesia ya.
Dengan senang hati Styloteam akan bantu kamu membagikan semua hal positif bagi banyak orang.
Jangan takut untuk menjadi diri sendiri selama itu positif dan dapat membantu orang lain untuk berkembang.
Karena #SemuaBisaCantik adalah milik kamu, milik kita, dan milik semua wanita di dunia ini. Semangat ya, Stylovers!(*)
#SemuaBisaCantik