Stylo Indonesia - Stylovers mungkin pernah bertanya-tanya, apakah vitiligo menular?
Pertanyaan apakah vitiligo menular ini mungkin sempat muncul di benak Stylovers saat mengetahui adanya penyakit kulit yang menunjukkan perbedaan pigmen warna pada kulit ini.
Dengan mengetahui apakah vitiligo menular, Stylovers bisa menentukan bagaimana harus bersikap terhadap penyakit ini.
Dilansir dari Kompas.com, dr. Dian Pratiwi SpKK, FINSDV, FAADV seorang dokter kulit menjelaskan mengenai apakah vitiligo menular.
Yuk, simak penjelasan mengenai apakah vitiligo menular menurut dokter kulit berikut ini!
Menurut dr. Dian, vitiligo adalah penyakit kulit akibat kurangnya pigmen melanin dalam tubuh.
Hal ini membuat sebagian kulit memiliki warna putih susu, tetapi tidak rata.
Jumlah orang yang memiliki vitiligo berkisar antara 0,5 sampai 2 persen dari populasi manusia di seluruh dunia.
Pigmen adalah zat warna tubuh yang bertugas memberi warna pada kulit, mata, dan rambut kita.
Sedangkan melanosit adalah sel-sel pembentuk pigmen melanin.
"Warna kulit manusia dipengaruhi oleh pigmen bernama melanin. Pada penyakit vitiligo, sel-sel pembentuk melanin yaitu melanosit berhenti berfungsi memproduksi melanin," jelas dr. Dian.
Baca Juga: Kisah Inspiratif Winnie Harlow dengan Kelainan Vitiligo Hingga Menjadi Model Victoria Secret
Lalu, mengapa produksi melanosit bisa berhenti?
Penyebab berhentinya produksi melanosit dapat disebabkan oleh beberapa faktor, seperti genetik atau keturunan, penyakit autoimun, dan faktor eksternal lain seperti terbakar sinar matahari atau bahan kimia yang memiliki sifat antimelanosit.
"Penyebab pasti vitiligo masih belum sepenuhnya dipahami, tetapi semakin banyak bukti yang menunjukkan bahwa berbagai mekanisme seperti kelainan metabolik, stres oksidatif, respon autoimun, dan faktor genetik berkontribusi pada timbulnya vitiligo," jelas dr. Dian.
Ia juga menekankan bahwa penyakit vitiligo ini tidak menular, tidak mengancam jiwa, dan tidak ada gejala yang dirasakan.
Namun, meski begitu penyakit ini dapat mengganggu psikologis penderita karena berubahnya penampilan.
"Tetapi efek vitiligo dapat mengganggu secara kosmetik dan psikologis, seperti kurang percaya diri, citra tubuh yang buruk, stress, dan efek negatif lainnya," ujar dr. Dian.
Oleh sebab itu, dr. Dian mengingatkan bahwa kita tidak perlu menghindari penderita vitiligo karena penyakit ini tidak menular atau berbahaya.
Baca Juga: Berisiko Picu Kelainan Pigmen Kulit, Waspada Penggunaan Cat Rambut
Begitu pun untuk Stylovers yang mengalami vitiligo, meskipun penyakit ini tidak dapat disembuhkan secara permanen, tapi banyak terapi yang bisa dilakukan untuk membantu menghambat penyebarannya dan trauma kulit yang dialami.
Segera berkonsultasi dengan dokter kulit jika ingin mengatasi vitiligo yang kamu alami ya, Stylovers!
Nah, itu dia Stylovers penjelasan mengenai apakah vitiligo menular menurut dokter kulit. Tak perlu khawatir! (*)
#SemuaBisaCantik
StopBeautyShaming merupakan kampanye gerakan nyata dari Stylo Indonesia.
Stylo Indonesia adalah platform media & komunitas organik terlengkap mengenai dunia lifestyle, fashion dan beauty bagi dan seluruh perempuan Indonesia.
KOMENTAR