Jumlah orang yang memiliki vitiligo berkisar antara 0,5 sampai 2 persen dari populasi manusia di seluruh dunia.
Pigmen adalah zat warna tubuh yang bertugas memberi warna pada kulit, mata, dan rambut kita.
Sedangkan melanosit adalah sel-sel pembentuk pigmen melanin.
"Warna kulit manusia dipengaruhi oleh pigmen bernama melanin. Pada penyakit vitiligo, sel-sel pembentuk melanin yaitu melanosit berhenti berfungsi memproduksi melanin," jelas dr. Dian.
Baca Juga: Kisah Inspiratif Winnie Harlow dengan Kelainan Vitiligo Hingga Menjadi Model Victoria Secret
Lalu, mengapa produksi melanosit bisa berhenti?
Penyebab berhentinya produksi melanosit dapat disebabkan oleh beberapa faktor, seperti genetik atau keturunan, penyakit autoimun, dan faktor eksternal lain seperti terbakar sinar matahari atau bahan kimia yang memiliki sifat antimelanosit.
"Penyebab pasti vitiligo masih belum sepenuhnya dipahami, tetapi semakin banyak bukti yang menunjukkan bahwa berbagai mekanisme seperti kelainan metabolik, stres oksidatif, respon autoimun, dan faktor genetik berkontribusi pada timbulnya vitiligo," jelas dr. Dian.
StopBeautyShaming merupakan kampanye gerakan nyata dari Stylo Indonesia.
Stylo Indonesia adalah platform media & komunitas organik terlengkap mengenai dunia lifestyle, fashion dan beauty bagi dan seluruh perempuan Indonesia.
KOMENTAR