Stylo Indonesia - Jumat, 15 Januari 202, Stylo Indonesia telah berhasil menggelar konseling online sesi 2 bersama Psikolog Ayoe Sutomo dan penyintas beauty shaming.
Gelar konseling online sesi 2 bersama Psikolog Ayoe Sutomo, Stylo Indonesia bermaksud untuk melihat bagaimana perkembangan diri penyintas setelah mengikuti konseling online sesi 1.
Setelah mengikuti proses konseling online dari sesi 1 serta mengikuti arahan yang diberikan oleh Psikolog Ayoe Sutomo, para penyintas mengaku mulai bisa bersyukur dan merasakan kepercayaan diri yang meningkat pada konseling online sesi 2 ini.
Seperti yang kita ketahui, tahun 2021 ini Stylo Indonesia bermaksud untuk fokus menyuarakan gerakan "Stop Beauty Shaming".
Kasus beauty shaming memang menjadi suatu hal yang marak terjadi di Indonesia khususnya bagi kaum perempuan.
Terlebih sangat disayangkan bahwa beauty shaming itu sendiri bukan datang dari orang tak dikenal saja melainkan datang dari orang-orang terdekat.
Beberapa penyintas pada konseling online "Stop Beauty Shaming" yang diadakan oleh Stylo Indonesia ini juga mengaku perkataan-perkataan buruk yang diterima kebanyakan berasal dari teman, saudara, bahkan orangtua kandung sendiri.
Maka dari itu, di konseling online sesi 2 ini Psikolog Ayoe Sutomo berfokus pada perkembangan diri dari masing-masing penyintas setelah menulis jurnal yang diberikan Psikolog Ayoe Sutomo di konseling online sesi 1.
Pada konseling online sesi 1, masing-masing penyintas telah diberikan beberapa pertanyaan yang harus diisi setiap harinya seperti menyebutkan 5 kebaikan yang telah dilakukan, 5 orang yang telah ditolong, dan lain sebagainya.
Hal itu bertujuan agar para penyintas sadar bahwa dirinya memiliki value yang luar biasa bagi orang-orang di sekelilingnya.
Nah, pada konseling online sesi 2 ini Psikolog Ayoe Sutomo meminta penyintas untuk memberikan ulasan dari jurnal yang telah penyintas tulis selama satu bulan.
Melati (nama samaran), salah satu penyintas yang ikut pada konseling online "Stop Beauty Shaming" sesi 2 ini mengaku setelah mengikuti konseling online sesi 1 dan menulis jurnal setiap hari, dirinya lebih sering bersyukur, menerima dirinya, serta meluangkan waktu untuk melakukan 'me time'.
Hal ini tentunya sangat diapresiasi oleh semua orang yang hadir di konseling online "Stop Beauty Shaming" sesi 2 ini, terlebih oleh Psikolog Ayoe Sutomo.
Psikolog Ayoe Sutomo membenarkan apa yang dikatakan oleh Melati, menurutnya 'me time' merupakan salah satu hal yang paling utama untuk mengatur emosi pada diri serta orang lain.
Psikolog Ayoe Sutomo juga menambahkan bahwa 'me time' bukanlah suatu hal yang salah dan egois, 'me time' justru hal yang paling baik untuk dilakukan jika dirasa emosi kita sedang tidak stabil atau harus menenangkan diri, karena dengan 'me time' kita dapat mengenal diri kita sendiri lebih dekat lagi.
Sebelum acara berakhir, para penyintas dipersilahkan untuk mengisi worksheet yang telah dibuat oleh Psikolog Ayoe Sutomo.
Pengisian worksheet tersebut bertujuan agar penyintas mengenal yang dinamakan emotional button.
Konseling online sesi 2 ini berlangsung intim, berbagai macam cerita diutarakan oleh penyintas dan acara ini ditutup dengan saling bertukar semangat antara penyintas, Psikolog Ayoe Sutomo, serta tim Stylo Indonesia.
Kedepannya Stylo Indonesia akan mengadakan konseling online "Stop Beauty Shaming" sesi 3 dengan penyintas yang sama di batch 1 ini guna melihat perkembangan serta cerita-cerita terbaru dari para penyintas.
Sebagai informasi, Gerakan Stop Beauty Shaming oleh Stylo Indonesia ini akan terus dijalankan di sepanjang tahun 2021 sebagai wujud nyata dukungan Stylo Indonesia bagi para penyintas Beauty Shaming di mana pun saja berada.
Baca Juga: Fenomena Beauty Sick, Melakukan Usaha Tak Masuk Akal Demi Cantik, Bisa Jadi Gangguan Mental?
Gerakan Stop Beauty Shaming juga akan secara rutin diadakan di setiap bulannya sesuai batch dan pendekatan masalah serta tingkatan kebutuhan konseling untuk para penyintas bullying maupun beauty shaming.
Dalam setiap batchnya, akan dilaksanakan tiga sesi konseling online secara berkala untuk melihat sejauh mana perkembangan kondisi psikologis para penyintas yang tentu saja didampingi oleh psikolog profesional.
Jika Stylovers maupun orang terdekat memiliki pengalaman mengenai beauty shaming atau bullying dan sangat membutuhkan bantuan konseling, Stylo Indonesia sangat terbuka sekali untuk membantu memfasilitasi dengan para psikolog. (*)
SPOTLIGHT Indonesia 2024, Il Teatro Della Moda Indonesia Pamerkan Karya Busana Perpaduan Seni Kerajinan Italia dan Budaya Indonesia
KOMENTAR