Bukti Nyata Gerakan Stop Beauty Shaming, Stylo Indonesia Gelar Konseling Online Bersama Psikolog Ayoe Sutomo dan Penyintas

By Rina Suhandi, Jumat, 8 Januari 2021 | 12:50 WIB
Bukti Nyata Gerakan Stop Beauty Shaming, Stylo Indonesia Gelar Konseling Online Bersama Psikolog Ayoe Sutomo dan Penyintas (instagram.com/stylo.indonesia)

Stylo IndonesiaMelakukan gerakan “Stop Beauty Shaming”, Stylo Indonesia berhasil menggelar  konseling online bersama Psikolog Ayoe Sutomo pada Kamis, 17 Desember 2020 lalu.

Konseling online yang diadakan oleh Stylo Indonesia ini bertujuan untuk menyuarakan gerakan “Stop Beauty Shaming” yang marak terjadi di tengah masyarakat dengan mengundang Psikolog Ayoe Sutomo sebagai narasumber.

Gerakan “Stop Beauty Shaming” ini lalu dituangkan ke dalam bentuk materi serta obrolan ringan berbentuk konsultasi antara psikolog dengan peserta konseling online yang diadakan oleh Stylo Indonesia.

Selain itu, konseling online “Stop Beauty Shaming” ini juga memiliki tujuan untuk meningkatkan rasa kepercayaan diri para peserta yang terlibat.

Baca Juga: Beauty Shaming Semakin Bahaya Jika Dilakukan oleh Orang Terdekat, Bahkan Orangtua! Begini Penjelasan Psikolog

Penyaringan peserta konseling “Stop Beauty Shaming” ini diawali dengan dibukanya sesi curhat pada direct message Instagram Stylo Indonesia sampai akhirnya terpilih 13 orang peserta dengan latar belakang  atau permasalahan yang beragam.

Peserta yang mengikuti konseling online ini juga berasal dari daerah serta usia yang beragam.

Mulai dari siswa hingga ibu rumah tangga, semua memiliki permasalahannya masing-masing.

Baca Juga: Simak Penjelasan Psikolog Soal Beauty Shaming dan Efeknya Terhadap Kesehatan Mental, Jangan Anggap Remeh!

Sebelum resmi menjadi peserta konseling online, tim Stylo Indonesia mengonfirmasi kembali kepada calon peserta satu per satu tentang kesediannya untuk mengikuti segala rangkaian acara dari gerakan “Stop Beauty Shaming” ini.

Hal tersebut dikarenakan, ke depannya akan ada webinar lanjutan sebagai konsultasi tahap akhir guna melihat perubahan apa saja yang telah terjadi dari diri para peserta setelah dilakukannya konseling online tahap pertama.