“Aku mulai pakai skincare, merawat rambut, belajar dandan, mix and match baju dan belajar lebih menyayangi diri sendiri dengan memilih pergaulan yang positif, tidak menilai orang lain dari bentuk fisiknya saja,” ujar Nina.
Dari pengalaman Nina, dipaparkan olehnya penting untuk memilih pergaulan yang positif demi kebahagiaan dan kesuksesan hidup.
“Seperti yang aku bilang dan alami, teman-teman yang positif yang mengajarkan aku merawat diri sendiri dengan baik sampai akhirnya mulai percaya diri dan semangat menjalani hidup lagi,”ungkapnya.
Pengalaman Berharga Menjadi Penyintas Body Shaming #InspirasiCantik
Menjadi penyintas body shaming, tentunya banyak hal yang telah Nina lewati hingga memberikan pengalaman berharga dalam hidupnya.
Tak dapat dipungkiri, dampak negatif dari body shaming yang ia alami membekas di ingatannya sehingga membuat dirinya mudah overthinking dan sering insecure secara berlebihan.
“Efek negatifnya aku jadi mudah overthinking sama apa yang bakal dipikirin orang lain tentang aku. Selain itu, aku sering timbul rasa insecure,” ujar Nina penuh haru.
Di tengah perjuangannya sebagai penyintas body shaming, ia menyadari pentingnya mencintai diri sendiri terlebih dahulu untuk bangkit dan semangat melewati semua hal yang terjadi dalam hidupnya.
“Hal pertama aku lakukan sebagai penyintas body shaming pastinya belajar menerima kekurangan lalu fokus dengan mengasah kelebihan yang aku miliki,” ungkap Sarah.
Ditambah dukungan dari orang tua dan sahabat yang selalu memberi nasihat untuk menyayangi diri sendiri dan percaya diri berhasil membawa perubahan positif pada diri Nina.
Meski masih banyak orang yang masih memandang sebelah mata dirinya, namun hal tersebut tidak membuat Nina kembali insecure.