Stylo Indonesia - Sejatinya, kecantikan adalah hal yang relatif.
Namun, adanya standar kecantikan justru menjadi titik terendah dalam hidup banyak perempuan.
Standar kecantikan membuat banyak perempuan yang tidak sesuai menerima perilaku negatif dari orang sekitar bahkan tak dikenal,
Tidak sesuai dengan standar kecantikan membuat perempuan tak luput dari body shaming dan perilaku negatif lainnya.
Seperti yang kita ketahui, body shaming akibat standar kecantikan membuat perempuan merasa dirinya tidak cantik, berharga bahkan membenci dirinya sendiri.
Itulah yang dialami Fransiska Sonica Rickiyanto, narasumber #Inspirasicantik kali ini merasakan pahitnya menjadi korban body shaming karena tidak sesuai dengan standar kecantikan.
Memiliki wajah chubby membuat perempuan cantik yang akrab dipanggil Sonia ini sering menjadi korban body shaming.
Sadar berlarut dalam kesedihan tak mengubah apapun, perempuan cantik asal Tangerang ini memutuskan untuk menerima dirinya serta fokus mengembangkan passion dan potensi dirinya.
Dengan mencintai diri seutuhnya dan memilih mengembangkan potensi dirinya, Sonia berhasil membuktikan perempuan lebih dari standar kecantikan.
Dari perempuan kelahiran 1 April 1997 ini, Stylovers dapat belajar meski tidak sesuai dengan standar kecantikan kita bisa sukses dan menjadi apapun yang kita impikan.
Seperti Sonia yang membuktikan perempuan lebih dari standar kecantikan dengan sukses berkarier di berbagai bidang.
Yuk, simak kisah inspiratif dari Fransiska Sonia Rickiyanto, narasumber #InspirasiCantik kali ini.
StopBeautyShaming merupakan kampanye gerakan nyata dari Stylo Indonesia.
Stylo Indonesia adalah platform media & komunitas organik terlengkap mengenai dunia lifestyle, fashion dan beauty bagi dan seluruh perempuan Indonesia.
SPOTLIGHT Indonesia 2024, GEELA Hadirkan Koleksi Fashion Show Perdana Memadukan Budaya dan Modernitas
KOMENTAR