Stylo Indonesia - Setiap tempat di dunia ini memiliki standar kecantikan yang berbeda-beda.
Meski beragam, uniknya standar kecantikan justru menjadi titik terendah dalam hidup banyak perempuan.
Standar kecantikan membuat perempuan yang tidak sesuai tak luput dari body shaming dan perilaku negatif lainnya.
Seperti yang kita ketahui, body shaming akibat standar kecantikan membuat perempuan merasa dirinya tidak cantik, berharga bahkan membenci dirinya sendiri.
Tak sampai di situ, standar kecantikan yang berujung body shaming pun dapat menggangu kesehatan mental perempuan.
Seperti dialami Sarah Ariandari, narasumber #Inspirasicantik kali ini yang merasakan pahitnya menjadi korban body shaming karena tidak sesuai dengan standar kecantikan.
Memiliki bentuk tubuh yang curvy membuat Sarah Ariandari sering menjadi korban body shaming sejak kecil.
Sadar berlarut dalam kesedihan tak mengubah apapun, perempuan cantik yang akrab dipanggil Sarah ini memutuskan untuk menerima dirinya serta fokus mengembangkan passion dan potensi dirinya.
Dengan menerima diri seutuhnya dan memilih mengembangkan potensi dirinya, Sarah berhasil membuktikan perempuan lebih dari standar kecantikan.
Dari perempuan kelahiran 6 Juni 1993 ini, Stylovers belajar meski tidak sesuai dengan standar kecantikan kita bisa sukses dan menjadi apapun yang kita impikan.
Seperti Sarah yang membuktikan perempuan lebih dari standar kecantikan dengan sukses berkarier di berbagai bidang profesi.
Yuk, simak kisah inspiratif dari Sarah Ariandari, narasumber #InspirasiCantik kali ini.
StopBeautyShaming merupakan kampanye gerakan nyata dari Stylo Indonesia.
Stylo Indonesia adalah platform media & komunitas organik terlengkap mengenai dunia lifestyle, fashion dan beauty bagi dan seluruh perempuan Indonesia.
KOMENTAR