Alami Body Shaming Sejak Kecil Karena Memiliki Tubuh Gemuk #InspirasiCantik
Memiliki tubuh yang gemuk membuat Sarah sering menjadi korban perundungan sejak duduk di bangku SD.
“Paling menyakitkan itu saat aku kuliah, waktu itu aku dan keluarga sedang liburan, kebetulan aku pakai celana pendek, lalu beberapa foto aku unggah ke medsos. Keesokan harinya beberapa orang di kelas menyindir dan mengejek bentuk tubuhku karena pede pakai celana pendek terus menerus. Akhirnya, aku memutuskan langsung pulang meski masih ada kelas,” cerita Sarah penuh haru.
Diakui Sarah, perilaku body shaming yang diterimanya saat itu sangat membekas dalam hati dan pikirannya hingga membuatnya trauma.
Tak ingin terus menjadi sasaran empuk body shaming orang sekitarnya, Sarah berusaha bangkit dari keterpurukannya.
“Saat itu aku benar-benar diam dan tidak bisa menunjukan rasa sedih atau marah, tapi setelah dipikir lagi berlarut dalam kesedihan nggak akan mengubah apapun,” ujar Sarah.
Menyadari apa yang dilakukannya dapat memperburuk kesehatan dirinya, Sarah memutuskan untuk menerima segala kekurangan dan kelebihan dirinya terlebih dahulu.
“Akhirnya, aku memutuskan untuk fokus mencari kelebihan atau potensi yang aku miliki dengan mendaftarkan diri ke S2 dan lulus secepat mungkin untuk berkarier lebih baik,”tuturnya.
Dirasakan Sarah ketika ia menerima segala kelebihan dan kekurangan dirinya, perempuan cantik berponi tersebut lebih mudah menjalani aktivitasnya, bergaul hingga berkarya.
“Aku menyibukkan diri dengan menjalani passion aku yaitu berkarier di berbagai bidang pekerjaan yang aku cintai,” ujar Sarah.
Bak usaha tidak pernah mengkhianati hasil, perjuangan Sarah mencintai dirinya dengan fokus mengembangkan bakat dan potensinya di berbagai bidang membawanya ke jenjang karier yang lebih baik.
StopBeautyShaming merupakan kampanye gerakan nyata dari Stylo Indonesia.
Stylo Indonesia adalah platform media & komunitas organik terlengkap mengenai dunia lifestyle, fashion dan beauty bagi dan seluruh perempuan Indonesia.
KOMENTAR