Di balik sosok pahlawan tanpa jasa ini, siapa sangka perempuan cantik kelahiran tahun 1994 ini mengalami body shaming hingga saat ini.
Alami Body Shaming karena Bentuk Tubuh Hingga Saat Ini #InspirasiCantik
Tak peduli seberapa baik, cantik dan sempurnanya dirimu, orang lain akan selalu mencari celah dan kelemahan yang kamu miliki untuk menjatuhkanmu.
Pasti Stylovers pernah mendengar kalimat serupa, bukan? Yup, body shaming yang sudah menjadi hal biasa bagi para perempuan juga dialami oleh Arita hingga saat ini.
“Pernah dulu bahkan hingga saat ini masih ada beberapa yang masih setia dengan “body shamingnya”, dibilang kurusan, kurang vitamin yah? Apa cacingan?,” ujar Arita saat dihubungi oleh Livi Stylo lewat ponsel.
Awalnya, ia merasa kesal dengan perkataan tersebut hingga mencari cara lewat internet untuk menaikkan berat badannya.
Namun, semenjak kuliah dan banyak berorganisasi, ia bertemu banyak orang dengan mindset yang terbuka tanpa memandang bentuk fisik dan dirinya untuk bergaul.
“Hal itu membuat saya jadi lebih tahu dan mengenal diri sendiri secara utuh baik kelebihan maupun kekurangan yang saya miliki. Saya menjadi pribadi yang selalu bersyukur dan menerima diri sendiri apa adanya serta terus mencoba untuk bersikap bodo amat dengan hal yang sama sekali tidak layak untuk dipikirkan,” ungkap Arita.
Baginya yang terpenting adalah sehat lahir dan batin untuk menjalani hidup dengan baik dan penuh makna.
Perjalanan Mencintai Diri Sendiri dari Pengalaman Body Shaming #InspirasiCantik
Body shaming masih menjadi satu masalah yang harus Arita hadapi hingga saat ini. Namun, hal tersebut tidak selalu berdampak negatif bagi kehidupan anak sulung dari 4 bersaudara ini.
“Efek positifnya saya jadi lebih banyak belajar tentang betapa pentingnya self love, membuat saya menjadi lebih mementingkan kebahagiaan diri sendiri daripada perkataan orang lain terus menerus sebelumnya,” ujar Arita
Daripada memikirkan perkataan orang lain yang membuatnya sakit hati, Arita belajar untuk mengabaikan, bersyukur, dan lebih mencintai diri sendiri.
“Yang menentukan kita menjadi korban body shaming selamanya adalah diri kita sendiri. Selain bersikap bodo amat, saya mencari pertemanan di lingkungan yang positif dan lebih banyak menyibukkan diri menjalani passion saya sebagai pengajar dan penulis serta hal bermanfaat lainnya,” tutur Arita dengan antusias.
Ia juga yakin dan percaya dengan kekuatan sugesti dan self healing dapat mengendalikan emosi dirinya dengan baik saat menghadapi body shaming kembali.
Gaya Makeup dan Fashion yang Menjadi Ciri Khas Arita #InspirasiCantik
Di tengah kesibukannya yang padat sebagai seorang guru dan content specialist yang harus bertemu banyak orang, Arita tak lupa memperhatikan penampilannya untuk tampil cantik dan modis setiap saat.