Stylo Indonesia - Semua orang ingin hidup sukses dan bahagia.
Bak ada banyak jalan menuju Roma, tersedia banyak pilihan juga untuk meraih kesuksesan dan kebahagiaan.
Namun, setiap orang memiliki arti hidup sukses dan bahagia yang berbeda-beda pastinya.
Ada banyak definisi hidup sukses dan bahagia tentunya, sukses berkarier sesuai hobi salah satunya.
Seperti yang kita ketahui, sukses berkarier sesuai hobi adalah salah satu definisi hidup sukses dan bahagia bagi banyak orang.
Berkarier sesuai hobi membuat kita ingin memberikan yang terbaik dan memandang pekerjaan sebagai peluang sekaligus tantangan untuk lebih sukses.
Itulah yang dialami oleh Evi Uliana Martina Sitorus, narasumber #InspirasiCantik kali ini yang sukses berkarier di dunia seni tari sesuai dengan hobinya.
Pastinya ada kisah di balik kesuksesan perempuan cantik yang akrab dipanggil Evi ini bisa berkarier di dunia seni tari.
Berawal dari bangkit dari rasa sedih dan kehilangan rasa percaya diri lantaran perilaku bullying yang diterimanya karena warna kulit, Evi menemukan passion hidupnya.
Dari perempuan cantik kelahiran 07 Maret 1997 ini, Stylovers dapat belajar pentingnya mencintai diri sendiri untuk meraih kesuksesan dan kebahagiaan hidup.
Selain itu, Stylovers dapat belajar dari Evi mengatasi perilaku bullying yang diterimanya karena warna kulit sejak kecil.
Yuk, simak kisah inspiratif Evi Uliana Martina Sitorus, narasumber #InspirasiCantik kali ini.
Perjalanan Berkarier di Dunia Seni Tari yang Berawal dari Hobi #InspirasiCantik
Seperti yang kita ketahui, hobi bisa menjadi karier seseorang.
Pastinya ada rasa bangga dan kebahagiaan tersendiri menjalani hobi sebagai karier.
Itulah yang terjadi pada Evi yang kini berkarier di dunia seni tari berawal dari hobi.
“Sebelumnya, aku adalah seorang murid yang dimentor oleh guruku bernama Kak Fita. Beliau juga pendiri No Limit Dance Bogor di mana tempat aku berkarier sekarang,” ujar Evi mengawali kisahnya.
Bagi Evi, Kak Fita bukan hanya seorang guru, namun sosok yang berperan besar dan penting dalam hidupnya.
“Aku sangat bersyukur beliau tidak hanya mengajarkan aku, namun memberikan aku kesempatan untuk mengasah bakat dan potensi yang aku miliki sehingga aku bisa menjadi versi terbaik diriku,” ujar Evi.
Menjadi guru tari bukan sekedar profesi bagi perempuan cantik asal Bogor ini, namun lebih dari itu.
“Berkarier di bidang yang aku sukai memberikan kebahagiaan dan rasa bangga terhadap diri sendiri yang nggak bisa aku ungkapkan dengan kata-kata. Aku ingin berkembang lagi dan memberikan yang terbaik dalam karier aku di dunia seni tari,” ujar Evi pada Livi Stylo.
Diungkapkan oleh Evi, menari tidak hanya sebuah seni, namun juga cara dirinya mengekspresikan diri dan menujukan versi terbaik dirinya.
Hal itu dapat dilihat dari video menarinya yang diunggah pada akun Instagram pribadinya, @eviemartinaa.
Pasionate, rajin, konsisten dan percaya diri menjadi kunci kesuksesan Evi dalam menjalani kariernya di dunia seni tari.
Alami Bullying Sejak Kecil karena Warna Kulit #InspirasiCantik
Setiap orang pasti pernah mengalami awan gelap dalam hidupnya, termasuk Evi.
Memiliki warna kulit sawo matang membuat Evi dibully oleh teman-temannya saat duduk di bangku SD.
“Aku sering dijauhi teman-teman di sekolah karena warna kulitku. Saat itu aku merasa sedih dan membuatku bertanya apa yang salah kalau punya warna kulit sawo matang,” cerita Evi penuh haru.
Seperti yang kita ketahui, perilaku bullying bisa datang dari siapa saja bahkan orang terdekat.
Itulah yang dialami Evi, ia tak menyangka orang terdekatnya yang justru membuat dirinya kepahitan.
“Orang terdekatku dengan terus terang menghina fisik aku. Ia mengatakan aku anak hitam dan lainnya. Sejak saat itu, entah kenapa aku tidak bisa mengungkapkan perasaan aku yang sebenarnya,” ungkap Evi.
Sering menerima perilaku bullying mengenai fisiknya, disadarinya hal itu mengubah karakter dan kepribadiannya.
Diceritakan Evi, ia tumbuh menjadi gadis yang pendiam dan tidak percaya diri saat ingin bergaul dengan orang lain.
Tak sampai di situ, Evi pun enggan bertemu banyak orang lantaran dihantui rasa takut akan menerima perilaku bullying kembali karena warna kulitnya.
Seiring berjalannya waktu, Evi mencoba bangkit untuk menemukan rasa percaya dirinya dengan melakukan hobinya.
“Yup, menari. Dengan menari aku tahu apa yang aku rasakan. Tiba-tiba saja aku mendapatkan rasa kepercayaan diriku dan menjadi diri sendiri saat belajar menari. Aku bisa mengungkapkan semua perasaan, cerita, isi hatiku lewat tarian yang aku buat atau tarikan,” ungkapnya.
Setelah sekian lama Evi menemukan rasa percaya dirinya kembali lewat menari, ia pun dapat menerima dan bangga dengan warna kulit sawo matang yang dimilikinya.
Pengalaman Berharga Menjadi Penyintas Bullying #InspirasiCantik
Banyak hal yang telah Evi lewati menjadi penyintas bullying sejak kecil hingga memberikan banyak pengalaman berharga dalam hidupnya.
Tak dapat dipungkiri, perilaku bullying yang Evi terima membawa perubahan yang besar dalam diri dan hidupnya.
“Sering dibully membuat aku sulit untuk membela diri tumbuh jadi gadis yang pemalu. Aku juga jadi people pleaser agar diterima orang lain,” ujar Evi.
Diceritakan Evi, perilaku bullying yang diterimanya juga memberikan dampak positif bagi dirinya.
“Positfinya, aku jadi semangat mengembangkan bakat dan potensiku untuk membuktikan pada diri sendiri dan orang lain aku berharga dan lebih dari rupaku,” ujar Evi.
Di tengah perjuangannya sebagai penyintas bullying, ia menyadari pentingnya untuk mencintai diri sendiri terlebih dahulu untuk semangat melewati semua hal yang terjadi dalam hidupnya.
“Bertahun-tahun aku mencari cara menerima warna kulitku yang dianggap banyak orang tidak sesuai standar kecantikan. Seiring berjalannya waktu akhirnya aku sadar semua karena Tuhan yang menciptakan aku menurut gambar dan rupa terbaiknya,” ujar Evi.
Setelah mencintai dirinya sendiri, diceritakan Evi dirinya dapat fokus mengembangkan bakat dan potensi dirinya untuk berkarier di dunia seni tari.
“Dengan menari aku mengerti bahwa aku berharga lebih dari bentuk fisiku dan mengerti apa arti self love yang sesungguhnya,” ungkapnya.
Dari pengalaman ini, Evi menjadi lebih mencintai dan merawat dirinya dengan baik untuk menjadi pribadi yang lebih baik dan maju dari sebelumnya.
Perempuan cantik yang hobi menari sejak kecil ini menyadari betapa berharganya pengalaman ini merubah cara pola pikirnya menjadi lebih bijaksana dan dewasa.
“Pengalaman bullying membuatku mengenal, mencintai diri sendiri lebih baik lagi dan menghargai orang lain dengan segala perbedaan dan keunikan yang dimilikinya.,” ungkap Evi.
Makeup dan Fashion yang Menjadi Ciri Khasku #InspirasiCantik
Berkarier di dunia seni tari yang tak lepas dari makeup dan fashion, keduanya pasti selalu menjadi bagian penting dalam hidup Evi.
“Bagiku, makeup dan fashion adalah seni. Keduanya mempunyai nilai yang penting tidak hanya saat tampil di atas panggung, namun juga dalam kehidupan sehari-hari,” ujar anak sulung dari dua bersaudara ini.
Momen merias wajah dan memilih pakaian selalu menjadi salah satu aktivitas yang ditunggu-tunggu dan menyenangkan bagi Evi dalam menjalani hidupnya.
“Keduanya adalah kombinasi seni yang membuatku aku lebih percaya diri dengan kecantikan dan keunikan yang aku miliki dan semangat menjalani aktivitas,” ujar Evi.
Menurutnya, memiliki warna kulit sawo matang memberikan Evi tantangan tersendiri dalam mempercantik penampilannya.
“Saat memilih riasan wajah, baju, tas, aksesoris dan sepatu yang cocok dengan warna kulitku sangat menantang dan membangkitkan kreativitas aku,” tuturnya.
Tanned makeup look selalu menjadi gaya riasan wajah Evi untuk menampilkan kecantikan kulit sawo matang miliknya.
Foundation dari Dear Me Beauty selalu menjadi base makeup andalan Evi untuk mendapatkan tampilan makeup yang flawless dan segar setiap saat.
Bicara soal fashion, earth tone color dan gaya era 90-an selalu menjadi favoritnya dalam memilih OOTD.
Setiap perempuan memiliki role modelnya dalam berpenampilan, termasuk Evi, narasumber #InspirasiCantik kali ini.
Maria Rahajeng dan Elizabeth Rahajeng menjadi inspirasi Evi dalam merias wajah dan berpenampilan untuk tampil modis.
Arti Cantik yang Sesungguhnya Bagi Evi Uliana Martina Sitorus #InspirasiCantik
Sebagai narasumber #InspirasiCantik kali ini, seperti apakah arti cantik yang sesungguhnya bagi perempuan berzodiak Pisces ini?
“Cantik itu ketika perempuan menerima kecantikan dan keunikan yang Tuhan berikan. Mencintai dirinya sendiri dengan merawat wajah, tubuh dan kesehatannya dengan baik serta bersikap optimis dalam menghadapi segala hal dalam hidupnya,” ujar Evi.
Pernah mengalami bullying yang kian dihadapi oleh banyak orang, kali ini Evi akan memberikan tips sekaligus pesan kepada Stylovers cara mengatasi bullying yang dilakukan orang lain terhadap kita dengan tepat.
“Jangan takut untuk speak up dan bangkitlah. Insecure itu wajar, justru itu kesempatan kamu semakin mengenal diri sendiri. Kelemahan ada untuk mengingatkan kita agar rendah hati dan saling melengkapi satu sama lain sebagai mahluk sosial, tapi Tuhan juga menciptakan kelebihan untuk dikembangkan dan menjadi berkat bagi diri sendiri dan banyak orang. Dengan mencintai diri sendiri, kamu akan mengerti apa definisi kebahagiaan dan kesuksesan dalam hidup kamu yang sebenarnya,” pesan Evi sekaligus mengakhiri wawancara dengan Livi Stylo.
Bagi kamu yang juga ingin berbagi kisah atau cerita inspiratif lainnya dan ingin menularkan semangat positif kepada Stylovers lainnya, kamu boleh mengirimkan email ke stylo@gridnetwork.id atau DM ke Styloteam di Instagram @stylo.indonesia ya.
Dengan senang hati Styloteam akan bantu kamu membagikan semua hal positif bagi banyak orang.
Jangan takut untuk menjadi diri sendiri selama itu positif dan dapat membantu orang lain untuk berkembang.
Karena #SemuaBisaCantik adalah milik kamu, milik kita, dan milik semua wanita di dunia ini.
Semangat ya, Stylovers!(*)
#SemuaBisaCantik
StopBeautyShaming merupakan kampanye gerakan nyata dari Stylo Indonesia.
Stylo Indonesia adalah platform media & komunitas organik terlengkap mengenai dunia lifestyle, fashion dan beauty bagi dan seluruh perempuan Indonesia.
Gaya Anggun Cantik Tiara Andini Saat Raih Penghargaan Indonesian Music Awards 2024
KOMENTAR