Stylo Indonesia - Stylovers mungkin sudah mendengar soal viral kavar kulit ruam bak cacar usai vaksin Covid-19.
Kabar kulit ruam bak cacar usai vaksin Covid-19 ini dialami oleh seseorang dan viral melalui media sosial TikTok.
Dilansir dari Kompas.com, dokter spesialis kulit dan kelamin dari Primaya Hospital Pasar Kemis Tangerang, dr. Wang Suryany, Sp.KK menjelaskan soal apa yang sebenarnya terjadi dalam kasus kulit ruam bak cacar usai vaksin Covid-19 ini.
Baca Juga: Awas Covid-Toes, Timbul Gejala Ruam Kemerahan di Kaki Pada Pasien Covid-19
Yuk, simak penjelasan mengenai viral kabar kulit ruam bak cacar usai vaksin Covid-19 menurut ahli berikut ini!
Kabar ini diawali oleh sebuah video yang diunggah akun @cahyani360 di TikTok.
Dalam video tersebut, tampak seorang laki-laki paruh baya yang bercerita bahwa kulitnya rusak karena muncul ruam-ruam merah setelah vaksin.
Menurut paparannya, beberapa hari setelah vaksin, tubuhnya terasa tak enak dan muncul ruam-ruam di bagian tangan dan kaki, yang kemudian menjalar ke bagian tubuh lainnya.
Selain itu, di beberapa bagian tubuh, juga muncul benjolan berisi cairan.
Laki-laki tersebut akhirnya sempat kembali mendatangi tempat dirinya mendapatkan vaksin untuk berkonsultasi terkait kondisi yang ia alami.
Baca Juga: Ruam dan Gatal di Selangkangan Bikin Tak Nyaman? Awas Infeksi Jamur
Petugas medis yang menerimanya tampak heran dan akhirnya menyatakan bahwa laki-laki tersebut terkena cacar.
Menurut dr. Wang Suryany, Sp. KK, jika dilihat dari kondisi laki-laki di video tersebut, kemungkinan ia mengalami Bullous Drug Eruption, yang merupakan reaksi alergi obat.
Hal ini disimpulkan dari gejala yang muncul yaitu timbul ruam-ruam merah dan terbentuk bulla atau gelembung berisi cairan.
“Ini pendapat saya jika dilihat dari videonya ya. Karena saya tidak memeriksa langsung kondisi bapak tersebut, sehingga sulit memastikan apa yang sebenarnya dialami bapak tersebut,” jelas dr. Wang saat dihubungi oleh Kompas.com, Sabtu (19/6/2021).
“Bisa juga ini masuk dalam kategori KIPI (Kejadian Ikutan Pasca Imunisasi) yang langka,” tambahnya.
Menurut dr. Wang, beberapa obat yang biasanya menimbulkan reaksi alergi adalah antibiotik, anti epilepsi, golongan NSAID seperti golongan Oxicam, allopurinol, obat-obat herbal, dan obat golongan biological.
Baca Juga: Timbul Ruam-ruam dan Kemerahan di Kulit, Ini Pentingnya Tes Alergi Sebelum Cat Rambut
“Kebanyakan penyebab alergi obat itu antibiotik. Tapi masalahnya, kita enggak akan pernah tahu siapa yang akan mengalami alergi obat. Lagipula, jika seseorang alergi golongan penicillin, belum tentu dia alergi golongan levofloxacin. Sehingga, enggak bisa dipukul rata,” jelas dr. Wang.
“Jika sudah ditemukan obat penyebab alerginya, dokter akan membuat blacklist note dan pasien harus menyampaikan pada semua dokter yang merawatnya, bahwa ia alergi obat itu,” lanjutnya.
Oleh sebab itu menurut dr. Wang, sangat penting untuk segera berkonsultasi ke dokter spesialis kulit jika ada efek yang muncul pada kulit setelah divaksin.
“Alergi obat, termasuk Bullous Drug Eruption ini bisa sembuh seratus persen, asalkan cepat mendapatkan penanganan yang tepat,” jelas dr. Wang.
Jadi tak perlu khawatir ya Stylovers, reaksi alergi obat adalah hal wajar yang bisa dialami oleh siapa saja.
Baca Juga: Muncul Bentol, Gatal, dan Bruntusan Hingga Kulit Melepuh? Waspada Itu Gejala Covid-19
Penting untuk dicatat bahwa setelah vaksin, Stylovers perlu peka terhadap kondisi dan reaksi yang dialami oleh tubuh agar bisa segera berkonsultasi kepada ahlinya jika mengalami KIPI.
Nah, itu dia Stylovers penjelasan mengenai viral kabar kulit ruam bak cacar usai vaksin menurut ahli. Tak perlu khawatir! (*)
#SemuaBisaCantik
StopBeautyShaming merupakan kampanye gerakan nyata dari Stylo Indonesia.
Stylo Indonesia adalah platform media & komunitas organik terlengkap mengenai dunia lifestyle, fashion dan beauty bagi dan seluruh perempuan Indonesia.
KOMENTAR