Stylo Indonesia - Pasien yang terinfeksi virus corona biasanya memiliki gejala yang identik dengan hilangnya indra penciuman, demam, batuk dan pilek, dan sesak nafas.
Dilansir Stylo Indonesia dari GridHealth.id, sebelum wabah virus corona, Dr. Lindy Fox, seorang dokter kulit di San Francisco, mengungkapkan kalau dirinya biasa menangani empat atau lima pasien setiap tahun dengan chilblains - lesi merah atau ungu yang menyakitkan yang biasanya muncul di jari tangan atau kaki di musim dingin.
Nah, selama beberapa minggu terakhir, pasien yang berkonsultasi bertabah hingga lusinan.
“Tiba-tiba, kami dibanjiri dengan jari-jari kaki,” kata Dr. Fox, yang berpraktek di University of California, San Francisco.
Baca Juga: 5 Rekomendasi Krim Malam Mengandung Retinol untuk Kurangi Kerutan!
“Saya punya klinik yang dipenuhi orang yang datang dengan lesi jari kaki baru. Dan bukan orang yang sakit chilblains sebelumnya - mereka tidak pernah mengalami hal seperti ini. "
Ini juga bukan waktu tahun untuk chilblains, yang disebabkan oleh peradangan pada pembuluh darah kecil sebagai reaksi terhadap kondisi dingin atau lembap. “Biasanya, kami melihatnya di tengah musim dingin,” kata Dr. Fox.
Kondisi umum seringkali bermanifestasi berbeda pada kulit gelap.
Namun dokter kebanyakan dilatih untuk mendiagnosisnya pada kulit putih.
Virus diketahui berdampak pada tubuh dalam banyak cara dan semakin cepat menyebar, semakin besar risiko kerusakan.