Terjadinya fenomena beauty sick pada individu ini bisa terjadi karena adanya tekanan dari lingkungan dalam bentuk standar kecantikan.
Namun, yang membuat adanya beberapa individu yang merasa sangat terpengaruh dengan standar kecantikan ini hingga mengalami beauty sick disebabkan oleh faktor dalam diri individu sendiri.
“Bisa terjadi karna memang ada kesalahan konsep pada saat proses pengasuhan mereka kecilnya, sehingga kemudian menganggap dirinya, menilai dirinya, oh yang berharga itu adalah yang menyesuaikan dengan standar ini. Atau pernah punya pengalamanan tertentu dengan konsep tubuh yang diterima adalah yang cantik. Jadi, kalo ditanya penyebabnya apa, itu sebetulnya penyebabnya multifactorial,” jelas Ayoe.
Psikolog bisa membantu menangani masalah beauty sick ini dengan sesi konseling untuk menemukan penyebabnya terlebih dahulu, apa yang membuat individu berpikir bahwa kecantikan merupakan nilai yang paling utama?
Baca Juga: Cara Mengatur Pola Hidup Agar Kondisi Mental Lebih Sehat dan Stabil Menurut Psikolog, Ikuti Tipsnya!
Kemudian dilanjutkan dengan diskusi untuk menata kembali nilai soal penampilan yang dipercaya oleh individu.
“Kita bisa mengajak diskusi lagi, nilai itu masih relevan nggak sih, bener nggak sih bahwa sekeliling kamu hanya menganggapnya tuh yang cantik aja, orang yang berharga dan bernilai serta diperhatikan,” jelas Ayoe.
Nah, itu dia Stylovers penjelasan psikolog mengenai fenomena beauty sick yang dapat memicu gangguan mental.
Apabila kamu memiliki masalah yang dirasa cukup mengganggu mental, jangan ragu untuk mengabarkannya ke orang terdekat atau berkonsultasi dengan ahlinya. Yuk, lebih sadar dengan kesehatan mentalmu! (*)
#StopBeautyShaming
StopBeautyShaming merupakan kampanye gerakan nyata dari Stylo Indonesia.
Stylo Indonesia adalah platform media & komunitas organik terlengkap mengenai dunia lifestyle, fashion dan beauty bagi dan seluruh perempuan Indonesia.
KOMENTAR