Stylo.ID - Pernahkah kamu merasa pegal di pagi hari padahal baru saja bangun tidur?
Yap, tujuan tidur tentu membuat tubuh istirahat setelah beraktivitas seharian.
Namun, hal tersebut terasa percuma ketika badan malah terasa pegal saat baru bangun tidur.
Baca Juga: Posisi Tidur Manakah yang Lebih Baik, Tidur Terlentang, Miring atau Tengkurap?
Lantas, apa penyebabnya?
Dilansir Stylo.ID dari Kompas.com, praktisi kesehatan Gemma Hampson, jika hal ini terjadi pada orang yang tinggal di negara empat musim, di musim dingin, secara alami kita melihat lebih sedikit cahaya dan hal ini berperan besar terhadap fungsi otak dan tubuh.
"Jika kita terkena lebih sedikit cahaya matahari, jam internal alami tubuh kita akan menghasilkan lebih banyak melatonin, zat kimia yang memberi tahu tubuh bahwa sudah waktunya beristirahat," ujarnya.
Sebaliknya, semakin banyak sinar matahari, semakin sedikit melatonin dan kita akan semakin terjaga.
"Pikirkan melatonin sebagai tanda peringatan bahwa sudah waktunya kita istirahat, jika kita melewatkannya, maka kita akan lebih sulit untuk tertidur, yang kemudian menciptakan siklus yang tidak diinginkan saat bangun di pagi hari," katanya, seperti dilansir Cosmopolitan.
Artinya, ketika kamu merasa ingin tidur di tengah sesi rapat pukil 16.00, itu karena otak telah menghasilkan melatonin dan menganggap itu mendekati waktu tidur.
Baca Juga: Manfaat Tersembunyi dari Kebiasaan Minum Air Hangat Sebelum Tidur, Cobain Deh!
Ketika kamu melawan perasaan itu, kamu akan cenderung lebih sulit tertidur ketika menginginkannya.
Duh! Selain karena melatonin, rasa lelah ketika bangun tidur juga bisa karena kekurangan vitamin D, sehingga kamu merasa pening.
Hampson menjelaskan, lebih sedikit Vitamin D berarti lebih banyak melatonin. Faktor stres, kurang makan buah dan sayuran, atau kurang berolahraga, juga dapat berperan terhadap bagaimana otak memproduksi bahan kimia.
Upaya pencegahan Untuk mencegah kekurangan vitamin D, cobalah lebih banyak bergerak ke luar rumah dan biarkan diri terkena sinar matahari.
Vitamin D juga bisa didapatkan dari sumber makanan.
Saran Hampson adalah ikan berlemak, seperti salmon dan tuna.
Baca Juga: Meski Hanya 10 Menit, Tidur Siang Efektif Perbaiki Mood, Emang Bisa?
Selain itu, cobalah tidur dan bangun di jam yang sama setiap harinya, untuk membantu tubuh menyeimbangkan produksi melatonin di otak.
"Cobalah untuk tidak tidur berlebih, karena tubuh akan dengan cepat menyesuaikan diri dengan itu. Dan pola itu akan lebih sulit diperbaiki," kata Hampson.
Jika kamu masih sulit menjaga pola tidur yang positif, rutinitas olahraga akan membantu melepaskan endorfin atau hormon bahagia ke tubuh, yang mana ini akan membuatmu lebih berenergi sepanjang hari.
Pada akhirnya, kamu akan lebih lelah di malam hari dan akan lebih mudah tertidur.
Lelah sepanjang hari Mengalami hari yang terasa melelahkan adalah hal yang normal, terutama jika kamu sedang merasa stres, setelah begadang, dan lainnya.
Selain gaya hidup, seperti yang telah disebutkan, faktor musim juga berpengaruh.
Tetapi, kurangnya energi dan rasa lelah sepanjang hari juga bisa menjadi tanda depresi musim dingin, yang dikenal sebagai Seasonal Affective Disorder (SAD).
Namun, kondisi ini cenderung hanya menimpa satu dari lima belas orang.
Gejala SAD tidak hanya mengalami energi rendah tetapi juga suasana hati yang rendah, yang dapat menyebabkan perasaan cemas atau panik.
Namun, jika kamu merasa kondisi sering merasa lelah ketika bangun tidur itu terlalu mengganggu, maka konsultasi dengan dokter mungkin menjadi jawabannya.
Jadi, konsultasikan langsung ke dokter ya, Stylovers! (*)
Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul "Bangun Tidur Malah Merasa Lelah, Apa Sebabnya?"
Penulis : Nabilla Tashandra
Editor : Lusia Kus Anna
StopBeautyShaming merupakan kampanye gerakan nyata dari Stylo Indonesia.
Stylo Indonesia adalah platform media & komunitas organik terlengkap mengenai dunia lifestyle, fashion dan beauty bagi dan seluruh perempuan Indonesia.
KOMENTAR