Untuk mencegah lelah dan mengantuk setelah makan, pastikan komposisi karbohidrat, protein, lemak, dan serat terpenuhi.
6. Berat badan melonjak
Banyak orang melakukan diet tinggi protein untuk menurunkan berat badan.
Memang benar, protein bisa membantu Anda kenyang lebih lama dan bisa memberikan sedikit keuntungan dari pembakaran kalori saat proses termogenesis.
Namun, pikir dua kali jika Anda ingin menggunakan opsi protein hewani seperti daging sapi atau kambing.
Terlalu banyak makan daging yang tinggi kalori justru bisa membuat berat badan melonjak. Terutama jenis daging yang banyak lemak.
7. Masalah kesuburan
Masalah kesuburan atau kondisi susah hamil juga bisa disebabkan pola makan tidak seimbang.
Studi di jurnal Fertility and Sterility menyebut, tidak terlalu banyak makan daging merah dan olahan dapat meningkatkan kesuburan wanita.
Bagi pria, penelitian menunjukkan terlalu banyak makan daging terutama olahan dapat menurunkan jumlah sperma.
Demi mencapai hidup sehat, World Cancer Research an American Institute for Cancer Research menyarankan Anda tidak terlalu banyak makan daging.
Ahli merekomendasikan makan daging cukup tiga kali per seminggu, dengan total konsumsi 300-500 gram per seminggu.
Pilih daging tanpa lemak. Minimalkan atau hindari mengonsumsi daging olahan seperti burger, hotdog, kornet, dll. yang berpengawet. (*) Cery/Stylo
Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul "7 Tanda-tanda Terlalu Banyak Makan Daging” (https://health.kompas.com/read/2020/07/31/180200468/7-tanda-tanda-terlalu-banyak-makan-daging)
Penulis: Mahardini Nur Afifah
StopBeautyShaming merupakan kampanye gerakan nyata dari Stylo Indonesia.
Stylo Indonesia adalah platform media & komunitas organik terlengkap mengenai dunia lifestyle, fashion dan beauty bagi dan seluruh perempuan Indonesia.
Mengenal Carmen, Trainee SM Entertainment Asal Bali yang Menjadi Sorotan di Korea Selatan
KOMENTAR