Sistem kesehatan dan rumah sakit mulai kolaps, hingga Italia mulai membangun barak-barak darurat demi merawat pasien COVID-19 yang bergelimpangan.
Setelah ditemukan lebih dari 10.000 kasus dan paksaan dari pemerintah untuk diam di rumah, barulah penduduk Italia menyadari betapa berbahayanya virus Corona yang sedang mewabah ini.
Jika dibandingkan dengan apa yang terjadi di Italia, Indonesia kini sedang berada di fase awal dalam menghadapi COVID-19 dengan angka kasus positif sebanyak 309 kasus dan 31 korban meninggal per 19 Maret 2020.
Saat ini pemerintah pusat Indonesia pun tidak memberlakukan lockdown, tetapi anjuran untuk melakukan social distancing, mengurangi aktivitas di luar rumah, melarang berkumpulnya banyak orang, serta belajar dan kerja dari rumah telah digaungkan.
Selebritis, figur publik, serta media juga terus menyuarakan kampanye #DiRumahAja untuk mengajak orang-orang mengurangi aktivitasnya di luar rumah demi memutus rantai penularan COVID-19.
Dengan masa inkubasi virus Corona selama 7 hingga 14 hari, apa yang dilakukan oleh warga Indonesia terutama yang berada di wilayah padat penduduk dan telah terinfeksi akan menentukan apa yang terjadi dalam dua minggu ke depan.
Baca Juga: Serba-serbi Hand Sanitizer untuk Mencegah Virus Corona, Wajib Tahu!
Apa yang terjadi di Italia bisa menjadi cerminan mengenai apa yang akan terjadi di Indonesia apabila kesadaran masyarakat tak segera terbangun.
Ada pelajaran yang bisa kita ambil dari apa yang dialami oleh Italia dan bisa menjadi pedoman bagi kita dalam menentukan aksi apa yang akan kita lakukan hari ini dalam berusaha meminimalisasi resiko penyebaran COVID-19.
Yuk Stylovers, lakukan langkah tepat sekecil apa pun yang bisa membantu mencegah dan menanggulangi COVID-19 di Indonesia! (*)
Tika Gilang, Geluti Dunia Marketing dan Branding Hingga Jadi Kandidat PhD Lancaster University
KOMENTAR