Indonesia Global Halal Fashion Jadikan Produk Fashion Halal Indonesia Kompetitif di Dunia

By Cerysa Nur Insani, Rabu, 11 September 2024 | 14:10 WIB
BPJPH selenggarakan Indonesia Global Halal Fashion. (Dok. Kementerian Agama)

Stylo Indonesia - Stylovers tentunya sudah tak asing dengan banyaknya pilihan produk halal yang tersedia di Indonesia.

Badan Penyelenggara Jaminan Produk Halal (BPJPH) Kementerian Agama terus berupaya untuk mendorong pengembangan ekosistem industri halal di Tanah Air.

Selain menyasar sektor industri makanan-minuman yang kewajiban sertifikasi halalnya diberlakukan pada Oktober 2024, upaya kolaboratif penguatan ekosistem juga mulai merambah ke produk barang gunaan.

Misalnya seperti produk sandang atau fashion yang diwajibkan bersertifikat halal pada Oktober 2026.

Untuk itu, BPJPH melakukan upaya strategis dengan menginisiasi Indonesia Global Halal Fashion atau IGHF.

"IGHF lebih dari sekadar mempromosikan produk fashion halal Indonesia ke pasar dunia. Lebih dari itu, IGHF ingin membuktikan bahwa produk halal kita mampu kompetitif secara kualitas di pasar dunia," ujar Muhammad Aqil Irham selaku Kepala BPJPH di Jakarta, Selasa (10/9/2024).

"IGHF yang kita launching pada 28 Maret 2024 lalu di gelaran Indonesia Fashion Week ini adalah hal baru. Sebagai wadah kolaborasi kita dalam mendorong pengembangan ekosistem industri fashion halal yang merupakan langkah penting untuk mengantarkan Indonesia sebagai kiblat fashion halal dunia," lanjutnya.

Untuk menjadi nomor satu di dunia dalam sektor fashion halal, Aqil mengatakan bahwa Indonesia harus memperkuat pengembangan ekosistem produk fashion halal dalam negeri secara komprehensif dari hulu ke hilir.

Untuk itu, perlu dilakukan inovasi penguatan industri kain halal untuk membangun halal value chain industri fashion halal.

Sedangkan promosi fashion halal dilakukan melalui partisipasi IGHF di sejumlah ajang fashion internasional di berbagai kota di luar negeri, termasuk di London, Milan, dan Paris.

Baca Juga: IN2MF in Paris Pamerkan Modest Fashion dengan Keunikan Kultural dan Heritage Indonesia di Pasar Eropa

"Kami melihat bahwa produk fashion halal bukan hanya soal administratif sertifikasi halal saja. ⁠Kain halal sebagai bahan bisa menjadi pembeda, yang menjadi nilai tambah, dan meningkatkan daya saing produk di pasar global," tambah Aqil.

Lebih lanjut, Aqil mengatakan bahwa mengusung IGHF bersama sejumlah stakeholder, BPJPH maju ke depan untuk membuktikan bahwa pemerintah hadir memfasilitasi pelaku usaha agar produk fashion bersertifikat halal memiliki daya saing dan keunggulan.

Tidak hanya bagi konsumen dalam negeri, tetapi juga bagi konsumen dunia.

"Event partisipasi IGHF yang telah dimulai dari Jakarta, Malaysia, dan selanjutnya ke London, Milan, dan Paris itu bukan sekadar fashion show, tapi kita juga menjajaki pasar global, dan mempertemuakan produsen dan buyer khususnya industri tekstil dan fashion," imbuh Aqil.

"Kita optimis untuk hadir dengan produk fashion halal kita di negara-negara fashion karena produksi kita memiliki kualitas, dan dihasilkan dari tangan desainer ternama kita," tegasnya.

Poppy Dharsono selaku Ketua Asosiasi Pengusaha dan Perancang Mode Indonesia mengatakan bahwa selain relevan dengan potensi industri fashion di Indonesia, visi IGHF ini juga sangat sejalan dengan program Suistainable Development Goals (SDGs) yaitu tujuan pembangunan berkelanjutan.

"Kami sangat mengapresiasi BPJPH yang sudah sangat tepat mengawal kolaborasi (IGHF) ini untuk tujuan yang baik sekali bagi pengembangan fashion halal di Indonesia. Ini sangat relevan dengan eco-conscious fabric dalam pengembangan sustainable fashion yang berupaya mengembalikan ekosistem lingkungan agar seimbang dengan tren fashion, sehingga tidak berdampak buruk bagi lingkungan," jelas Poppy.

"Hal ini sejalan dengan SDGs yang ditetapkan oleh United Nation untuk mencapai pembangunan berkelanjutan di tingkat global untuk lebih memenuhi tantangan masa depan dunia," lanjutnya.

Sedangkan dari sisi potensi, Poppy juga melihat bahwa pengusaha dan perancang busana di Tanah Air memiliki potensi yang besar untuk berkembang dan bersaing di kancah global.

Selain itu, potensi market fashion di dunia begitu besar.

Baca Juga: Irmasari Joedawinata Hadirkan Koleksi Kekayaan Alam di Panggung Istanbul Fashion Connection 2024

Tidak hanya menyasar pasar muslim yang saat ini mencapai 1,9 miliar orang di berbagai negara, saat ini fashion halal juga telah menjadi perhatian masyarakat dunia yang terus dinamis.

"Partisipasi kita di tiga negara fashion yakni UK, Italia, dan Prancis ini merupakan langkah penting supaya fashion kita dapat masuk ke pasar Timur Tengah dan juga negara-negara dengan populasi muslim," lanjut Poppy menerangkan.

"Indonesia adalah the biggest Moslem community in the world, jadi kita harus menjadi nomor satu di dunia untuk fashion halal. Apalagi kita tahu bahwa fashion halal ini terkait dengan sustainability development yang sekarang lagi tren di dunia," tambahnya. (*)

Baca Juga: Inneke Koes Herawati Melangkah di Panggung Muffest 2024 Bersama Selebritas Hijab Indonesia

#kemenag