Cerita Pertama Kali Berhijab Fany Indriani Permana: Takut Dosa Bebani Ayah, Berhijab Sebagai Hadiah untuk Orangtua

By Layla Ekrep, Rabu, 29 Juni 2022 | 11:45 WIB
Cerita Pertama Kali Berhijab Fany Indriani Permana (Dok. Pribadi Fany Indriani Permana)

Stylo Indonesia - Hai Stylovers, kali ini Stylo Indonesia kembali membagikan cerita terpilih pengalaman Pertama Kali Berhijab yang inspiratif dan seru.

Cerita Pertama Kali Berhijab kali ini datang dari Fany Indriani Permana yang mengalami berbagai proses saat berhijab dan saat ini jadi pengalaman yang tidak terlupakan. 

Nah, kira-kira bagaimana cerita menarik nan inspiratif yang menemani proses berhijab dari Fany Indriani Permana sejak Pertama Kali Berhijab?

Yuk, simak percakapan Stylo Indonesia dengan Fany Indriani Permana berikut ini!

Bagaimana cerita pertama kali berhijab?

Fany: “Pertama kali aku berhijab itu sejak bulan Juni 2015, tepatnya saat aku menduduki kelas 2 SMK. Aku ingat betul saat itu akan melaksanakan PKL setelah liburan sekolah, dan bulan Juni 2015 kala itu merupakan bulan suci Ramadan.

#Motivasi Berhijab

Sebelum aku memutuskan untuk berhijab sehari-hari, aku hanya menggunakan hijab saat hari Jumat di sekolah, acara pengajian, dan saat sekolah di bulan Ramadan atau pesantren kilat (sanlat). 

Kemudian saat akan memulai PKL di bulan Ramadan, aku sempat kebingungan apakah di tempat PKL aku harus berhijab. Setelah berpikir selama beberapa hari, akhirnya aku memutuskan untuk berhijab. Namun tidak hanya saat PKL dan di bulan Ramadan saja, melainkan juga untuk seterusnya. Sebab motivasi aku saat itu adalah: “kalau tidak sekarang, kapan lagi?

Baca Juga: Cerita Pertama Kali Berhijab Sarah Apipah: Sering Disangka Non-Muslim, Putuskan Berhijab Sebagai Identitas Diri

Selain itu, aku juga merasa bahwa keputusanku itu bertepatan dengan momen yang sangat pas. Aku memutuskan untuk berhijab di bulan suci Ramadan dan bersamaan di hari ulang tahun Mama. Sehingga aku berharap bahwa keputusanku untuk berhijab bisa menyempurnakan ibadah puasaku sekaligus menjadi kado ulang tahun untuk Mama.

#Alasan Berhijab

Aku ingin menyempurnakan ibadahku sedikit demi sedikit. Jika terus menunda berhijab, aku takut akan mendapatkan dosa karena memperlihatkan aurat. Terlebih, aku takut jika dosa itu berdampak pada orang tuaku terutama Ayah. 

Informasi tersebut pernah kudengar dari sebuah ceramah,  tapi setelah aku cari tahu ternyata anggapan tersebut bukan berasal dari hadis sahih.

Meski begitu, aku teringat bahwa perintah tentang menutup aurat ada di QS Al-Ahzab 59 dan sudah kuketahui saat mempelajari kitab suci dan agama.

Sehingga, seiring berjalannya waktu, aku tahu pada akhirnya aku memang harus berhijab.

Apalagi saat itu aku sudah menginjak kelas 2 SMK, di mana aku merasa rugi sekali jika belum sadar untuk berhijab. Sementara teman-teman perempuan di sekitarku sudah berhijab sejak masih duduk di bangku SMP bahkan ada yang sejak masih balita. 

#Dorongan

Tidak ada pemaksaan dari siapa pun yang membuatku memutuskan berhijab. Ini merupakan keputusan yang kubuat sepenuhnya atas nama diriku sendiri. Dorongan terbesarku saat itu adalah agama yang aku anut.

Baca Juga: Cerita Pertama Kali Berhijab Sabilla Nur Aziza: Pernah Jadi Korban Beauty Shaming, Temukan Rasa Percaya Diri dan Damai dengan Berhijab

Bagiku pribadi, cerminan perempuan Muslim yang paling sederhana dan mudah dikenali orang-orang adalah menggunakan hijab. Sehingga dengan menggunakan hijab, akan memudahkan orang yang belum mengenalku untuk langsung mengetahui bahwa aku adalah seorang muslim.”

Ada kendala saat mulai berhijab?

Fany: “Tidak ada kendala yang signifikan saat aku mulai berhijab, mungkin hanya keterbatasan pakaian saja. Karena saat itu baju-baju yang aku punya kebanyakan masih baju lengan pendek, tapi itu masih bisa ditutup menggunakan cardigan maupun memakai manset.”

Adakah perbedaan perlakuan dari lingkungan saat mulai berhijab? Jika ya, bagaimana adaptasinya?

Fany: “Saat itu kebetulan aku mengikuti ekstrakurikuler yang mewajibkan anggota perempuannya memotong rambut menjadi pendek; dengan jarak 3 jari di bawah kuping.

Berpenampilan rambut pendek saat ke sekolah sempat membuat rasa percaya diriku menurun; meski tidak butuh waktu lama untuk rambutku kembali memanjang.  

Nah, saat aku dan beberapa teman-teman ekstrakurikuler-ku juga berhijab, kami malah sempat disinggung oleh senior bahwa kami mengenakan hijab hanya untuk menghindari aturan pemotongan rambut. Jujur, perkataan tersebut membuat kami tersinggung, tetapi kami yakin itu hanya tes kekuatan mental saja. Dan kami juga membuktikan bahwa kami berhijab bukan untuk sementara.”

Bagaimana padu padan fashion hijab saat pertama kali berhijab?

Fany: “Saat awal berhijab, padu padan fashion andalanku adalah: kaos lengan pendek, cardigan, celana jeans, kerudung paris 2 layer, dan flat shoes.”

Gaya berhijab beberapa tahun lalu gemar pakai kerudung paris dengan double layer agar tidak menerawang, ditambah ciput topi agar tidak meleyot. (Dok. Pribadi Fany Indriani Permana)

Baca Juga: Cerita Pertama Kali Berhijab Dian Novita Sari: Tanpa Dipaksa dalam Pencarian Jati Diri, Mendapat Teguran Hingga Muncul Kesadaran Berhijab Saat PKL

Kerudung segiempat dari bahan Paris memang menjadi favorit banyak pengguna hijab karena bahannya yang nyaman digunakan sehari-hari.

Selain itu, harganya juga lebih terjangkau sehingga cocok bagi Stylovers yang masih pelajar.

Contohnya seperti hijab segiempat Paris premium dari Izzara di Lazada berikut ini, Stylovers!

Hijab segiempat Paris premium dari Izzara. (www.lazada.co.id)

Pilihan warnanya ada banyak dan cukup pekat, sehingga tidak perlu takut terawang ketika digunakan.

Belajar padu padan hijab dari mana?

Fany: “Dari Google, Pinterest, dan OOTD selebgram.”

Permasalahan kulit yang dialami semenjak berhijab?

Fany: “Jerawat di dahi. Sebab saat masih PKL aku sering membenahi rambut yang mencuat keluar di area dahi tanpa cuci tangan dahulu, sehingga banyak jerawat bermunculan di dahi padahal sebelumnya kulitku tidak pernah berjerawat.”

Nah, inilah pentingnya menjaga kebersihan tangan Stylovers, terutama untuk yang sering membenahi hijab di sekitar garis wajah.

Baca Juga: Cerita Pertama Kali Berhijab Nurul Amalia Putri: Tergugah dan Mantap Berhijab Saat Menjabat Sebagai Ketua Osis Hingga Kini Berkarier di Bidang Modeling Fashion Hijab

Bakteri yang menempel di tangan bisa berpindah ke hijab dan wajah sehingga menyebabkan jerawat.

Menjaga kebersihan tangan setiap saat salah satunya bisa dilakukan dengan menggunakan hand sanitizer.

Terlebih, hand sanitizer juga menjadi salah satu produk yang wajib selalu dibawa sejak pandemi.

Stylovers bisa memilih Morris Hand Sanitizer Pocket dari Morris Parfume, nih.

Morris Hand Sanitizer Pocket dari Morris Parfume. (www.lazada.co.id)

Ukurannya slim dan praktis dibawa ke mana saja dengan pilihan gambar yang menarik.

Varian aromanya juga beragam lho, ada Watermelon, Unicorn, Ice Cream, dan Flamingo.

Tak perlu khawatir tangan kotor saat harus membenahi hijab, deh!

Permasalahan rambut yang dialami saat berhijab?

Fany: “Rontok dan ketombe basah. Entah kenapa sejak berhijab, rambutku selalu rontok meski sudah pakai merek sampo berbeda dan fungsinya mengatasi masalah ketombe. Sepertinya ketombe basah disebabkan oleh keringat di kepala yang terhalang oleh hijab.”

Baca Juga: Cerita Pertama Kali Berhijab Aprillia Maharani: Menempuh Pendidikan Sembari Mendalami Agama, Akhirnya Temukan Alasan Konsisten Berhijab

Setelah menggunakan hijab, apakah ada perawatan kulit yang berubah? 

Fany: “Tidak ada perawatan kulit yang berubah, tetapi aku lebih memperhatikan kebersihan tangan agar ketika aku membenahi rambut saat berhijab, tanganku tidak kotor mencegah jerawat timbul.”

Sekarang gemar padu padan hijab yang modis dan sesuai dengan tren; lebih sering menggunakan pashmina. (Dok. Pribadi Fany Indriani Permana)

Pesan untuk yang ingin mulai berhijab?

Fany: “Pesanku untuk teman-teman yang ingin mulai berhijab, segerakanlah. Karena kalau ditunda-tunda terus, kapan mulainya? Umur kita semakin hari semakin berkurang. Jangan sia-siakan kesempatan saat ini. 

Saat aku mulai mantap berhijab, ayahku mengucap rasa syukur dan mendoakan agar aku istiqomah dalam menjalani keputusan ini.

Meski tak banyak menunjukkan ekspresi, tapi dengan ucapan ayah itu aku tahu kalau beliau sangat bersyukur.

Begitu pula dengan Stylovers, tak ada salahnya lho jika ingin membuat orangtua semakin bahagia dan bersyukur karena anaknya yang berusaha menjalani perintah agama sebaik mungkin.

Namun, jangan lupa juga bahwa berhijab bukan karena terpaksa dan niatnya harus ikhlas ya; tetap harus dari keputusan hati yang paling dalam agar menjalankannya penuh dengan rasa senang, percaya diri, dan istiqomah.” 

Itu dia tanya jawab Stylo Indonesia dengan Fany Indriani Permana yang menceritakan kisah Pertama Kali Berhijab.

Nantikan terus cerita menarik dan seru tentang #PertamaKaliBerhijab yang akan tayang di website Stylo Indonesia.

Stylovers, jangan lupa cek Lazada Amanah untuk memenuhi kebutuhan sehari-harimu mulai dari fashion muslim, kebutuhan ibadah, hingga produk kecantikan dan makanan Halal.

Lazada Amanah memiliki pilihan produk yang lengkap dan terpercaya, dengan berbagai promo menarik dan gratis ongkir yang bisa memudahkanmu dalam memenuhi kebutuhan sehari-hari. (*)

#SemuaBisaCantik #PertamaKaliBerhijab

Baca Juga: Cerita Pertama Kali Berhijab Vallen Patricia Putri Luwansa: Mantap Berhijab Meski Lahir di Keluarga Multikultural, Tumbuh di Lingkungan dengan Islam Sebagai Minoritas