Keluarga ibunda pun ada yang memeluk agama Kristen. Ananda Soebandono mengaku bingung ketika dirinya saat kecil memeluk Islam tapi juga merayakan Natal bersama keluarga di Manado.
Hingga dia masuk SMA, Ananda Soebandono mengaku juga bergaul dengan teman-temannya yang mayoritas Nasrani. Lantas Ananda Soebandono mengikuti ajakan temannya ke gereja.
Ananda Soebandono pertama kali menginjakkan kakinya ke sebuah gereja di bilangan Jakarta Pusat. Ketika itu dia mengaku merasa terasingkan, namun merasa takjub di situ ketika ia mendengar khotbah.
"Isi khotbahnya, 'Untuk tahu siapa jati diri kamu, kamu harus tahu siapa yang tinggal di dalam hati kamu," cerita Ananda Soebandono. Setelah hari itu, Ananda terus datang ke gereja.
Ananda Soebandono bahkan mengaku bahwa hatinya bergetar. Saat pastor membahas materi tentang ‘you’re the winner’.
Dia kemudian meminta petunjuk kepada Allah tentang siapa sebenarnya Tuhan yang harus ia ikuti seumur hidupnya.
Dalam doanya itulah Ananda mengaku seolah menantang Tuhan. Namun, tak lama kemudian, ia justru seperti ditunjukkan sebuah vision (penglihatan).
“Setelah khotbah, gue berdoa ‘ya Allah aku ingin tahu siapa jati diri aku sebenarnya, aku ingin tahu siapa aku sebenarnya, aku ingin tahu siapa sih aku? Yang selama ini aku rasa kehampaan’, berkali kali,” beber Ananda Soebandono.
“Tiba-tiba gue dapat vision. Itu seperti gambar gereja tua dan itu masih jauh, masih tertutup. Gue pertama kali berdoa, meminta, gue dikasih vision, gue deg-degan.”