Jurnal Pejuang Haid Cheysara Airin: Arti Penting Keseimbangan Rohani dan Jasmani dalam Menjaga Siklus Haid yang Teratur

By Layla Ekrep, Senin, 4 Juli 2022 | 18:05 WIB
Jurnal Pejuang Haid Cheysara Airin (Dok. Pribadi Cheysara Airin)

Stylo Indonesia - Hai, Stylovers! Stylo Indonesia kini hadir dengan kanal Jurnal Pejuang Haid yang berisikan cerita pengalaman para sahabat perempuan atau Stylovers mengenai semua masalah terkait menstruasi.

Melingkupi faktor kesehatan dan psikologis serta yang berujung kepada penampilan kulit, Jurnal Pejuang Haid juga akan berbagi tips bagaimana setiap sahabat perempuan atau Stylovers berdamai dengan nyeri haid yang kerap menyerang.

Jurnal Pejuang Haid yang ke-12 datang dari Cheysara Airin yang sempat mengalami siklus haid yang terganggu karena pandemi, memulihkan kembali keseimbangan jasmani dan rohani bisa jadi jawaban penyelsaian. 

Yuk, simak percakapan Stylo Indonesia dengan Cheysara Airin tentang pengalaman seputar haid yang informatif lagi inspiratif, berikut ini!

Apa saja perbedaan gejala atau reaksi tubuh sepanjang siklus haid?

Cheysara: "Menurutku, pembahasan mengenai haid atau menstruasi bukanlah hal yang tabu dan lumrah untuk dibicarakan terutama bagi perempuan yang sudah menginjak masa pubertas atau baligh. Aku sendiri mengalami haid pertama kali di usia 15 tahun, tepatnya saat masa kelas 3 SMP.

Saat menjelang masa haid kondisi tubuh mengalami banyak perubahan, mulai dari pegal-pegal di bagian punggung, pinggang dan pinggul, hingga nyeri di bagian perut juga sering melanda. Hal ini juga membuatku sering mengalami mood swing dan merasa kesal secara tidak terduga.

Biasanya siklus haid yang aku alami berlangsung selama 5-7 hari. 3 hari pertama biasanya gejala yang aku alami yaitu mudah lelah dan lesu. Di hari berikutnya sudah mulai mereda dan bisa beraktivitas seperti biasanya."Baca Juga: Jurnal Pejuang Haid Suresh Vivi Kananda: Pentingnya Bersikap Tenang dan Sabar Saat Nyeri Haid Parah Melanda

Apa saja cerita yang dialami terkait masalah psikologis seputar siklus haid?

Cheysara: "Saat tamu bulanan datang, aku sering mengalami mood swing dan kondisi hati yang 'gegana' alias gelisah, galau, merana istilah gaulnya. Hal ini tidak berlangsung lama, mungkin sekitar 2 hari sebelum haid dan 2 hari saat haid saja."

Apa saja cerita yang dialami terkait masalah kesehatan seputar siklus haid?

Cheysara: "Jika hari pertama haid datang bersamaan dengan kondisiku yang tengah melakukan banyak pekerjaan, tentu membuat badan dan pikiran menjadi kelelahan. Aku juga pernah mengalami demam selama 2 hari saat haid datang, badan rasanya lemas sekali, sehingga aku memutuskan untuk bedrest selama 2 hari tersebut."

Apa saja cerita yang dialami terkait masalah kulit seputar siklus haid?

Cheysara: "Entah kenapa, ketika masa haid tiba selalu beriringan dengan timbulnya masalah jerawat di wajah. Aku tipe orang yang jarang berjerawat kecuali pada masa haid. Saat menjelang haid akan selalu ada jerawat beruntusan atau jerawat kecil namun tidak terlalu banyak jumlahnya; bisa dihitung dengan jari."

Apakah ada cara tertentu dari kamu untuk mengatasi masalah nyeri saat haid?

Cheysara: "Setiap perempuan pasti punya cerita tentang perjuangan menghadapi siklus menstruasi. Dari pengalamanku mengatasi reaksi tubuh saat haid, aku punya kebiasaan untuk minum jamu setiap pagi hari dan menambah porsi minum air putih dari biasanya.

Makan makanan sehat seperti buah, sayuran, minum susu kedelai, yogurt dan mngurangi makan gorengan juga sangat banyak membantu mengatasi masalah seputar siklus haid apalagi nyeri haid."

Memenuhi asupan air putih dan konsumsi makanan yang sehat dapat membantu mengatasi nyeri haid (freepik.com)

Baca Juga: Jurnal Pejuang Haid Suci Andini: Pengalaman Seputar Siklus Haid Mengajarkan Arti Bersyukur Terlahir Sebagai Seorang Perempuan

Lebih condong memilih pembalut yang seperti apa?

Cheysara: "Dari awal haid, aku lebih sering menggunakan pembalut sekali pakai karena lebih praktis, mudah dan bisa dibawa ke mana saja. Namun seiring berjalannya waktu dan banyaknya inovasi alat menstruasi, aku pernah mencoba menggunakan pembalut kain dan celana dalam menstruasi. Hal yang terpenting yang harus diperhatikan yaitu mengganti pembalut selang 2-4 jam sekali. Di hari ke-5,6,7 biasanya  aku mengganti pembalut 6 jam sekali karna intensitas darah yang keluar sudah tidak banyak atau tersisa flek saja."

Apakah pernah menggunakan alat lain untuk menampung darah haid selain pembalut?

Cheysara: "Pernah, aku menggunakan pembalut kain saat persediaan pembalut sekali pakai sudah habis. Keunggulannya bisa digunakan berulang kali. Namun, harus dicuci secara bersih dan jika bepergian harus membawa kresek berjaga-jaga pabila diganti nantinya salama di perjalanan."

Apakah siklus haid terjadi secara rutin dan sesuai waktunya? 

Cheysara: "Pada awal menstruasi aku merasa heran dan bingung karena siklus haid sekitar 7 hari dalam 2 bulan. Rentang waktu yang cukup jauh menimbulkan pertanyaan besar dalam hati karena dirasa salah. Aku juga pernah mengalami gangguan siklus haid pada saat awal pandemi akibat faktor stres dikarenakan tidak bebas beraktifitas selama pandemi. Namun, pada akhirnya siklus menstruasi yang aku alami sekarang berjalan lancar." 

Apakah ada rutinitas tertentu yang kamu lakukan dalam mengontrol siklus haid?

Cheysara: "Biasanya aku menandai kalender atau membuat catatan pada jurnal pribadiku. Selama 2 tahun ini aku memakai aplikasi Oki Indonesia (download di playstore) untuk memantau siklus haid dan mengetahui informasi seputar menstruasi. Aplikasi ini juga sangat membantu dalam mengetahui mitos dan fakta tentang  menstruasi, mencatat agenda harian atau perasaan (mood) ketika menstruasi. Aku sangat terbantu dan cukup teredukasi menggunakan aplikasi ini."

Baca Juga: Jurnal Pejuang Haid Suci Andini: Pengalaman Seputar Siklus Haid Mengajarkan Arti Bersyukur Terlahir Sebagai Seorang Perempuan

Apakah ada pengalaman tidak terlupakan seputar haid yang pernah kamu alami?

Cheysara: "Pernah, tepatnya di tahun 2020 saat pandemi melanda, aku sempat mengalami siklus haid yang kacau alias tidak teratur. Hal ini dipicu karena banyak faktor, salah satunya suasana hati dan pikiran yang kurang tertata rapi serta stres yang aku pendam."

Bagaimana kamu menyikapi pengalaman tersebut?

Cheysara: "Sebagian orang mungkin merasakan mood swing yang berkepanjangan saat menstruasi. Apalagi keadaan pandemi yang tidak terprediksi sebelumnya. Aku mengatasinya dengan cara mengatur pola makan, mendengar nasehat dari orang terdekat dan ceramah ustadz untuk kembali menata hati, jiwa dan pikiran. Sehingga lebih sabar menerima keadaan."

Pesan untuk Pejuang Haid di luar sana?

Cheysara: "Tidak apa merasakan sakit saat menstruasi karena kita sebagai perempuan pasti memiliki keistimewaan sehingga dianugeraahi dengan tamu bulanan ini. Sejatinya, mengalami haid juga saah satu hal yang mengajarkan kita dalam proses menjaga kebersihan tubuh juga. Yuk semangat, kita pasti bisa! Stay safe, stay healthy, and be happy."

Itu dia cerita lengkap perjalanan pejuang haid, langsung dari Cheysara Airin yang telah dirangkum Stylo Indonesia.

Bagi kamu yang juga ingin berbagi cerita mengenai perjuangan menjalani siklus haid dan ingin menularkan semangat positif kepada Stylovers yang juga pejuang haid lainnya, kamu boleh mengirimkan email ke stylo@gridnetwork.id atau DM ke Instagram @stylo.indonesia, ya!

Semangat, ya, untuk semua pejuang haid! Stylo Indonesia selalu bersama kamu dan siap mendampingi kamu! (*)

#SemuaBisaCantik

Baca Juga: Jurnal Pejuang Haid Leila: Mulai dari Alat Menstruasi hingga Peka Terhadap Reaksi Tubuh, Pemikiran Terbuka Seputar Haid Sangatlah Penting