Lenzing Group Berkolaborasi dengan Merek Fashion Lokal untuk Kurangi Jejak Emisi Karbon Industri Tekstil melalui Serat TENCEL™ Carbon-Zero

By Rina Suhandi, Selasa, 21 Desember 2021 | 12:20 WIB
Lenzing Group Berkolaborasi dengan Merek Fashion Lokal untuk Kurangi Jejak Emisi Karbon Industri Tekstil melalui Serat TENCEL™ Carbon-Zero (Dok. Pribadi Lenzing Group)

Stylo Indonesia - Lenzing Group, produsen serat alami untuk industri tekstil dan nonwoven, berkolaborasi bersama merek fashion lokal untuk memperkenalkan koleksi fashion pertama dengan serat rendah emisi karbon, TENCEL™ Carbon-Zero.

Kolaborasi bersama Calla The Label, Colour Symphony, Dust, Hamako Baby, Hikarusa, Larusso, Masshiro & Co, Mississippi, No.ve.re, Queensland, SARE/Studio, dan Sejauh Mata Memandang ini merupakan bagian dari komitmen Lenzing selain untuk mendukung industri fashion dalam negeri, juga aksi nyata Lenzing dalam mendukung program pemerintah dalam mengurangi emisi.

Target jangka pendek Lenzing adalah pengurangan emisi karbon sebesar 50% sampai pada tahun 2030 dan menjadi bebas karbon pada tahun 2050.

Baca Juga: Tren Fashion 2022: Koleksi Busana Muslim Syar'i Bergaya Klasik, Elegan hingga Kekinian dari Wiwiek Hatta Luxury Syar'i X Wwiek Muslimah

Untuk mendukung misi tersebut, Lenzing menerapkan tiga langkah pendekatan: Reduce – Engage – Offset.

Tiga langkah pendekatan Lenzing: Reduce – Engage – Offset. (Dok. Pribadi Lenzing Group)

Diluncurkan pertama kali pada 2020 lalu, serat TENCEL™ Carbon-Zero merupakan bentuk kontribusi nyata Lenzing Group dalam hal keberlanjutan dan upaya mengatasi perubahan iklim secara global.

Serat ini diproduksi secara khusus dengan mengacu pada panduan pengurangan jejak emisi karbon, baik dalam pengolahan bahan baku maupun proses distribusinya.

Baca Juga: Tren Fashion 2022 Menurut Gita Prisilfia: Pencinta Mode Memilih Warna Busana Sesuai Kepribadian

Dengan mengikuti pedoman ketat dari The CarbonNeutral Protocol, panduan global mengenai netralitas karbon, serat TENCEL™ Carbon-Zero telah bersertifikat CarbonNeutral®.

Lenzing berkomitmen untuk mengurangi emisi karbon melalui pemanfaatan energi terbarukan, inovasi teknologi, dan kemitraan strategis di dalam rantai pasokan.

“Melalui serat TENCEL™ CarbonZero, kami bekerja sama dengan berbagai ahli di industri untuk terus menciptakan inovasi teknologi dan pemanfaatan energi terbarukan untuk mengurangi jejak karbon – salah satunya adalah Natural Capital Partner. Kami juga melibatkan mitra bisnis, mulai dari pemasok bahan baku hingga pemilik merek fashion di Indonesia untuk turut aktif ambil bagian dalam mengurangi emisi karbon,” kata Winston Mulyadi, Head of Commercial TX, Lenzing Group SEA and Oceania.

Tak hanya melalui inovasi dan kolaborasi, serat TENCEL™ Carbon-Zero juga turut memberikan dukungan terhadap inisiatif global yang berfokus pada pengurangan emisi karbon, seperti proyek pemanas air tenaga matahari di India, dan pengolahan gas di tempat pembuangan akhir menjadi sumber energi listrik terbarukan dan minim emisi karbon di Thailand.

Baca Juga: Stylo Fashion Shopping Landscape Survey 2022: Bocoran Rencana Budget Belanja Fashion Enthusiast Tahun Depan, Kamu Berapa Nih?

Di Indonesia, sebagai bagian dari inisiatif global “True Carbon Zero”, serat TENCEL™ berkolaborasi dengan Calla The Label, Colour Symphony, Dust, Hamako Baby, Hikarusa, Larusso, Masshiro & Co, Mississippi, No.ve.re, Queensland, SARE/Studio, dan Sejauh Mata Memandang untuk mewujudkan komitmen bersama dalam mengurangi emisi karbon di industri tekstil melalui pengembangan produk yang terbuat dari serat TENCEL™ Carbon-Zero.

Lenzing Group Berkolaborasi dengan Merek Fashion Lokal untuk Kurangi Jejak Emisi Karbon Industri Tekstil melalui Serat TENCEL™ Carbon-Zero (Dok. Pribadi Lenzing Group)

Koleksi berbahan dasar serat TENCEL™ Carbon-Zero akan diperkenalkan di tahun 2022.

Yeri Afriyani, Founder dari Calla The Label, sangat antusias dengan hadirnya serat TENCEL™ Carbon-Zero di Indonesia.

Baca Juga: Stylo Fashion Shopping Landscape Survey 2022: Tren Fashion Lokal vs Internasional, Mana Paling Digemari Masyarakat Indonesia?

Sebagai merek fashion yang mengusung konsep ramah lingkungan, koleksi Calla The Label dengan serat TENCEL™ Carbon-Zero akan menjadi salah satu sorotan utama dan produk unggulan di 2022.

“Kami sangat menantikan untuk dapat berkolaborasi kembali bersama Lenzing, dan kali ini melalui serat TENCEL™ Carbon-Zero. Kolaborasi ini sejalan dengan visi yang ingin dicapai Calla The Label dalam mewujudkan ekosistem fashion yang lebih hijau dan ramah lingkungan di Indonesia, terutama dalam pengurangan emisi karbon yang berpengaruh terhadap iklim di dunia. Kami berharap melalui koleksi terbaru yang akan kami buat, akan semakin banyak pegiat fashion dan tekstil yang ikut serta dalam inisiatif yang baik ini.”

“Melalui kolaborasi serat TENCEL™ Carbon-Zero dengan mitra bisnis, pabrik benang dan kain, serta merek fashion lokal di Indonesia, kami akan terus mendorong terciptanya industri tekstil yang lebih hijau, bebas emisi karbon, dan pada akhirnya, dapat mengurangi dampak perubahan iklim secara global,” tambah Winston.

Baca Juga: Teganya Tipu Kakak Kandungnya Sendiri, Hafiz Fatur Pakai Data 22 Karyawan Zaskia Sungkar untuk Ngutang di Bank, Adik Irwasnsyah Kini Jadi Tersangka

Lebih dari sekadar mengatasi perubahan iklim secara global, kehadiran serat TENCEL™ CarbonZero juga menjadi salah satu terobosan untuk memenuhi preferensi konsumen yang mulai beralih ke produk-produk ramah lingkungan dan dibuat secara berkelanjutan.

Studi dari Accenture pada April 2020 tentang perubahan perilaku konsumen saat pandemi menunjukkan bahwa 54% responden mempertimbangkan aspek keberlanjutan (sustainability) ketika memilih sebuah produk.

Hal ini juga sejalan dengan riset global yang dilakukan Lenzing pada 2019 - 2020 tentang perilaku konsumen dalam memilih produk tekstil.

Mengetahui material dasar yang digunakan untuk membuat produk tekstil yang mereka pilih (87%) serta memahami proses produksinya (86%) merupakan faktor penting untuk membangun kepercayaan terhadap sebuah merek.

Baca Juga: Stylo Fashion Shopping Landscape Survey 2022: Sederet Influencer dan Publik Figur jadi Kiblat Tren Bagi Perempuan untuk Belanja Busana di E-commerce

Studi ini juga secara spesifik menunjukkan bahwa label atau deskripsi “biodegradable” pada sebuah produk dapat meningkatkan potensi untuk pembelian kembali (61%). 

Selain ramah lingkungan, serat ini juga tetap menonjolkan manfaat fungsional seperti nyaman di kulit, kelembutan yang tahan lama dan terasa seperti sutera, sirkulasi udara yang baik dan kualitas warna yang lebih awet.(*)