Stylo Indonesia - Di masa pandemi Covid-19 seperti saat ini, banyak masyarakat Indonesia masih belum paham betapa pentingnya kebiasaan cuci tangan dengan sabun.
Menurut data UNICEF, di Indonesia baru 78% rumah tangga yang memiliki fasilitas sanitasi atau cuci tangan, dimana Papua dan NTT adalah proporsi rumah tangga yang memiliki sarana terendah sebesar 36% dan 54%, demikian pula halnya yang terjadi di sekolah, dimana 3 dari 5 sekolah tidak memiliki akses ke kebersihan dasar.
Akibatnya, 10 juta anak Indonesia diperkirakan tidak dapat melakukan cuci tangan secara konsisten.
Padahal, kebiasaan cuci tangan dengan sabun merupakan langkah utama dan paling sederhana agar tubuh terhindar dari kuman dan juga penyakit.
Melihat hal tersebut, NUVO Family meluncurkan sebuah kampanye “Indonesia Bergerak Lawan Kuman” yang mana selaras dengan perayaan Hari Cuci Tangan Pakai Sabun Sedunia atau CTPS pada 15 Oktober 2021 yang lalu.
Kampanye tersebut digaungkan oleh NUVO Family dengan tujuan untuk meningkatkan kesadaran masyarakat tentang pentingnya mencuci tangan dengan sabun agar tetap terlindungi setiap saat.
Adapun lewat kampanye tersebut, NUVO Family juga ikut berpartisipasi dalam pengadaan fasilitas sanitasi di 150 titik di Nusa Tenggara Timur, Jawa Timur dan juga Jawa Tengah.
Melalui konferensi pers yang dilakukan secara virtual pada Rabu, 27 Oktober 2021, Head of Public Relation Wings Group Indonesia, Gabriella de Silva menuturkan bahwa selama beberapa tahun terakhir dan masih berjalan hingga sekarang, Wings Group bekerja sama dengan UNICEF Indonesia untuk mempromosikan pentingnya pola hidup bersih dan sehat serta mendukung pemerintah dalam percepatan pengadaan akses air, sanitasi dan kebersihan yang dikelola dengan aman serta berkelanjutan.
“Sejak awal Wings Group hadir di tengah masyarakat, pendidikan dan kesehatan memang menjadi fokus utama kami. Karena kami percaya bahwa all good things in life should be accessible for all, demikian pula kehadiran NUVO terlebih dengan kampanye Indonesia Bergerak Lawan Kuman ini merupakan jawaban untuk memperkuat tujuan kami dalam mengedukasi dan menerapkan pola hidup bersih dan sehat dengan rutin mencuci tangan menggunakan sabun dan air mengalir khususnya bagi anak-anak dan keluarga Indonesia,” ujarnya.
Baca Juga: Ibu Menyusui Bisa Bernafas Lega, Vaksinasi Covid-19 Aman dan Bisa Kurangi Risiko Kematian!
Selain berkontribusi membangun fasilitas cuci tangan di 3 Provinsi Indonesia melalui NUVO, Wings dan UNICEF sebagai bagian dari “Kemitraan Pemerintah dengan Swasta untuk CTPS (PPP-HWWS)” juga turut mendistribusikan safe school kits kepada 5000 sekolah dan madrasah di 6 provinsi wilayah kerja UNICEF (Aceh, Jatim, Jateng, Sulawesi Selatan, NTT, Papua).
“Pandemi COVID-19 menyadarkan kita akan pentingnya perilaku hidup bersih, khususnya cuci tangan pakai sabun. Mencuci tangan pakai sabun bukan hanya efektif mencegah penularan penyakit tetapi juga investasi cerdas untuk mempersiapkan masyarakat menghadapi kejadian penyakit di masa yang akan datang dan dapat menghematan biaya kesehatan sampai 15 kali. Untuk itu, kami mengapresiasi kesempatan bekerjasama dengan Wings Group dalam meningkatkan perilaku hidup bersih dan sehat karena dibutuhkan upaya dari berbagai pihak, baik pemerintah, swasta maupun masyarakat untuk menjadikan menjadikan cuci tangan sebagai budaya,” ujar Muhammad Zainal, Spesialis WASH UNICEF Indonesia.
Baca Juga: Habis Bepergian, Begini Cara Mencegah Penularan Virus Corona di Rumah
Melanie Putria sebagai Campaign Ambassador “NUVO, Indonesia Bergerak Lawan Kuman” berharap dengan dirinya bergabung dalam kampanye tersebut, bisa ikut memberi contoh apa yang sering dirinya lakukan demi menjaga kesehatan dan juga kebersihan, dalam hal ini adalah kebiasaan cuci tangan dengan sabun.
“Harapannya, ketika saya ada di campaign ini, saya ingin juga bisa menyuarakan hal yang sama dengan apa yang sudah saya lakukan, dan saat ini spesifikasinya adalah soal kebersihan. Jadi bagaimana caranya saya mengedukasi banyak orang juga, bagaimana saya bisa memberikan contoh untuk anak-anak, inilah yang saya dambakan.” tutur Melanie Putria. (*)