Sarah Ariandari: Dobrak Standar Kecantikan Setelah Alami Body Shaming dengan Sukses Berkarier di Berbagai Profesi #InspirasiCantik

By Livia, Jumat, 16 Juli 2021 | 16:00 WIB
Sarah Ariandari: Dobrak standar kecantikan setelah alami body shaming dengan sukses berkarier di berbagai profesi #InspirasiCantik. (dok.pribadi)

Stylo Indonesia - Setiap tempat di dunia ini memiliki standar kecantikan yang berbeda-beda.

Meski beragam, uniknya standar kecantikan justru menjadi titik terendah dalam hidup banyak perempuan.

Standar kecantikan membuat perempuan yang tidak sesuai tak luput dari body shaming dan perilaku negatif lainnya.

Seperti yang kita ketahui, body shaming akibat standar kecantikan membuat perempuan merasa dirinya tidak cantik, berharga bahkan membenci dirinya sendiri.

Tak sampai di situ, standar kecantikan yang berujung body shaming pun dapat menggangu kesehatan mental perempuan.

Seperti dialami Sarah Ariandari, narasumber #Inspirasicantik kali ini yang merasakan pahitnya menjadi korban body shaming karena tidak sesuai dengan standar kecantikan.

Memiliki bentuk tubuh yang curvy membuat Sarah Ariandari sering menjadi korban body shaming sejak kecil.

Sadar berlarut dalam kesedihan tak mengubah apapun, perempuan cantik yang akrab dipanggil Sarah ini memutuskan untuk menerima dirinya serta fokus mengembangkan passion dan potensi dirinya.

Dengan menerima diri seutuhnya dan memilih mengembangkan potensi dirinya, Sarah berhasil membuktikan perempuan lebih dari standar kecantikan.

Dari perempuan kelahiran 6 Juni 1993 ini, Stylovers belajar meski tidak sesuai dengan standar kecantikan kita bisa sukses dan menjadi apapun yang kita impikan.

Seperti Sarah yang membuktikan perempuan lebih dari standar kecantikan dengan sukses berkarier di berbagai bidang profesi. 

Yuk, simak kisah inspiratif dari Sarah Ariandari, narasumber #InspirasiCantik kali ini.

Baca Juga: Bunga Amanda Jayamustika: Sebarkan Body Positivity Lewat Pengalaman Body Shaming, Kini Sukses Jadi Fashion Content Creator dan Model Plus Size #InspirasiCantik

Perjalanan Sukses Jadi Perempuan Multitalenta yang Berkarier di Berbagai Bidang Profesi #InspirasiCantik

Multitalenta, itulah kata yang cocok menggambarkan sosok narasumber #InspirasiCantik kali ini.

Fokus mengembangkan passion dan potensi dirinya merupakan keputusan paling tepat yang diambil Sarah untuk bangkit dari keterpurukannya setelah menjadi korban body shaming sejak kecil.

Usahanya untuk bangkit dari trauma akibat body shaming yang diterimanya dengan mengembangkan passion hingga menempuh pendidikan S2 membuahkan hasil.

Bak usaha tidak mengkhianati hasil, Sarah pun menjadi perempuan multitalenta yang berkarier di berbagai bidang pekerjaan.

Kini ia berkarier sebagai digital marketing communication manager di salah satu bimbingan belajar ternama dan guru bimbel maupun privat bahasa inggris di universitas.

“Digital marketing sudah aku geluti sejak duduk di bangku SMK. Aku menjadi guru karena dari kecil suka dengan bahasa inggris, aku membantu teman menjelang ujian untuk belajar bersama. Dengan memiliki keahlian, orang akan fokus dengan kelebihan dan melupakan kekuranganku,” tuturnya.

Kecintaannya pada bahasa inggris dan usahanya mengembangkan passionnya semaksimal mungkin membuat Sarah berkesempatan menjadi teacher support staff untuk Cambrige Centre selama 2 tahun.

Tak hanya itu, Sarah pun berkarier sebagai social media specialist untuk beberapa UMKM yang ia geluti sejak duduk di bangku perguruan tinggi.

Sarah membuktikan dengan menerima diri sendiri dan memilih fokus mengembangkan potensi diri lebih penting daripada berusaha memenuhi standar kecantikan yang tak ada habisnya.

Sarah Ariandari. (dok.pribadi)

Baca Juga: Karina Maharani Sumarna: Patahkan Standar Kecantikan dengan Mencintai Diri Sendiri Setelah Alami Beauty Shaming Karena Miliki Rambut Keriting dan Berjerawat #InspirasiCantik

Alami Body Shaming Sejak Kecil Karena Memiliki Tubuh Gemuk #InspirasiCantik

Memiliki tubuh yang gemuk membuat Sarah sering menjadi korban perundungan sejak duduk di bangku SD.

“Paling menyakitkan itu saat aku kuliah, waktu itu aku dan keluarga sedang liburan, kebetulan aku pakai celana pendek, lalu beberapa foto aku unggah ke medsos. Keesokan harinya beberapa orang di kelas menyindir dan mengejek bentuk tubuhku karena pede pakai celana pendek terus menerus. Akhirnya, aku memutuskan langsung pulang meski masih ada kelas,” cerita Sarah penuh haru.

Diakui Sarah, perilaku body shaming yang diterimanya saat itu sangat membekas dalam hati dan pikirannya hingga membuatnya trauma.

Tak ingin terus menjadi sasaran empuk body shaming orang sekitarnya, Sarah berusaha bangkit dari keterpurukannya.

“Saat itu aku benar-benar diam dan tidak bisa menunjukan rasa sedih atau marah, tapi setelah dipikir lagi berlarut dalam kesedihan nggak akan mengubah apapun,” ujar Sarah. 

Menyadari apa yang dilakukannya dapat memperburuk kesehatan dirinya, Sarah memutuskan untuk menerima segala kekurangan dan kelebihan dirinya terlebih dahulu.

“Akhirnya, aku memutuskan untuk fokus mencari kelebihan atau potensi yang aku miliki dengan mendaftarkan diri ke S2 dan lulus secepat mungkin untuk berkarier lebih baik,”tuturnya.

Dirasakan Sarah ketika ia menerima segala kelebihan dan kekurangan dirinya, perempuan cantik berponi tersebut lebih mudah menjalani aktivitasnya, bergaul hingga berkarya.

“Aku menyibukkan diri dengan menjalani passion aku yaitu berkarier di berbagai bidang pekerjaan yang aku cintai,” ujar Sarah.

Bak usaha tidak pernah mengkhianati hasil, perjuangan Sarah mencintai dirinya dengan fokus mengembangkan bakat dan potensinya di berbagai bidang membawanya ke jenjang karier yang lebih baik.

“Pada momen itulah aku bisa bangkit percaya pada kelebihan yang aku miliki bisa bermanfaat bagi orang lain. Pencapaian yang menyembuhkan saya dari trauma,” tuturnya.

Terbukti, dengan mencintai diri sendiri seutuhnya, Sarah pun bisa sukses berkarier di berbagai bidang pekerjaan dengan posisi yang bergengsi hingga membentuknya menjadi sosok wanita independen yang menginspirasi banyak orang.

Baca Juga: Nadia Stephanie: Ajak Perempuan Lawan Body Shaming dengan Mencintai Diri Sendiri, Kini Sukses Jadi Fashion Content Creator dan Model Plus Size #InspirasiCantik

Pengalaman Berharga Menjadi Penyintas Body Shaming #InspirasiCantik

Menjadi penyintas body shaming sejak kecil, tentunya banyak hal yang telah Sarah lewati hingga memberikan pengalaman berharga dalam hidupnya.

Tak dapat dipungkiri, dampak negatif dari body shaming yang ia alami membekas di ingatannya dan membuat dirinya trauma hingga saat ini.

“Sampai sekarang masih trauma apalagi pas berpapasan dengan salah satu dari pembully dan saat aku mendengar dia tertawa saya langsung merasa sesak karena masih merasa dia menertawakan saya,” ujar Sarah penuh haru.

Di tengah perjuangannya sebagai penyintas body shaming, ia menyadari pentingnya mencintai diri sendiri terlebih dahulu untuk bangkit dan semangat melewati semua hal yang terjadi dalam hidupnya.

“Hal pertama yang aku lakukan sebagai penyintas body shaming pastinya belajar menerima kekurangan lalu fokus dengan mengasah kelebihan yang aku miliki,” ungkap Sarah.

Ditambah dukungan ibunda tercinta yang mendorongnya untuk fokus mengembangkan potensi dirinya, Sarah berhasil lulus S2 dengan predikat cumlaude dan mendapatkan pekerjaan dengan posisi bergengsi.

Meski masih banyak orang yang masih memandang sebelah mata dirinya, namun hal tersebut tidak membuat Sarah kembali insecure.

“Intinya, kalau dari diri sendiri tidak mau berdamai dan berusaha mengembangkan potensi atau hobi kita, kita tidak akan bisa maju dan menunjukan versi terbaik diri kita,” ujar Sarah.

Dari pengalaman ini, Sarah menjadi lebih semangat untuk selalu berkembang menjadi pribadi yang lebih baik dan memaksimalkan bakat yang ia miliki.

Selain itu, pengalaman body shaming yang dialaminya mengajarkan Sarah untuk menghargai segala perbedaan yang dimiliki orang lain.

Sarah Ariandari. (dok.pribadi)

Baca Juga: Regina Theodora Magdalena Napitupulu: Sempat Dibully Karena Bentuk Tubuh, Kini Jadi Beauty Blogger dan Bangun Usaha Aksesoris yang Berawal dari Hobi #InspirasiCantik

Makeup dan Fashion yang Menjadi Ciri Khasku #InspirasiCantik

Berkarier di berbagai bidang pekerjaan dan menjalani aktivitas yang padat setiap hari, tampil cantik dan modis menjadi hal wajib bagi Sarah.

Bicara soal makeup dan fashion, Sarah pun membagikan pandangannya tersendiri dengan antusias pada Livi Stylo.

“Menurutku, makeup dan fashion dalam hal ini OOTD yang kita kenakan tanpa kita sadari menunjukan karakter, kecantikan dan keunikan kita. Nggak bisa dipungkiri, penampilan adalah hal pertama yang dilihat orang lain. Gaya makeup dan OOTD yang kita pakai bisa meninggalkan kesan baik atau buruk pada orang lain,” ujar Sarah.

Bicara soal makeup, Sarah mengakui lebih suka tampil dengan gaya makeup yang fresh dan bold untuk menyempurnakan penampilannya setiap saat.

“Eyeliner dan lipstik merah selalu menjadi makeup andalanku untuk mempercantik penampilanku sehari-hari maupun acara spesial,” ujar Sarah.

Untuk mendapatkan tampilan wajah yang flawless, Sarah mengaplikasikan foundation dari Jacquelle.

Tak lupa ia menggunakan sunscreen sebelum menggunakan base makeup agar wajahnya terlindungi dari kerusakan akibat paparan sinar matahari.

Blush on dari Brun Brun menjadi andalan Sarah untuk mendapatkan tampilan wajah segar merona.

Ia pun menggunakan eyeliner dari Somethinc agar matanya tampak lebih besar, segar dan berbinar.

Lipcream dari Maybelline menjadi pilihan Sarah untuk mendapatkan tampilan bibir segar merona setiap saat.

Bicara soal fashion, perempuan cantik berusia 28 tahun ini memilih Soraya Hylmi dan Nessie Judge sebagai role modelnya dalam berpakaian untuk tampil modis.

“Aku suka tampil dengan busana yang colorful agar tidak terlihat monoton dan lebih segar dilihat,” ungkap Sarah pada Livi Stylo lewat handphone.

Baca Juga: Faradiba Juniar Effendy: Tunjukan Versi Terbaik Diri Sendiri Sebagai Beauty Content Creator Setelah Dibully Karena Tubuh Gemuk dan Berkulit Gelap #InspirasiCantik

Arti Cantik yang Sesungguhnya Bagi Sarah Ariandari #InspirasiCantik

Sebagai narasumber #InspirasiCantik kali ini, seperti apakah arti cantik yang sesungguhnya bagi perempuan berzodiak Gemini ini?

“Cantik itu saat kita nyaman dengan diri sendiri, tidak iri dengan kecantikan atau apapun yang orang lain miliki. Intinya, kalau kita pede, kecantikan, keunikan dan potensi yang kita miliki akan terpancar atau terlihat spesial di mata orang lain dengan sendirinya,” ujar Sarah.

Pernah mengalami body shaming hingga membuat dirinya insecure yang kian dihadapi oleh banyak orang, Sarah memberikan pesan kepada Stylovers untuk saling mendukung bukan menjatuhkan sebagai sesama perempuan.

 “Semoga kita sebagai sesama perempuan semakin sadar untuk tidak saling menyakiti meski hanya candaan menyangkut fisik. Kita tidak tahu seberapa keras seseorang berusaha mengubah penampilannya. Untuk Stylovers yang sedih menjadi korban body shaming, semangat! Buktikan kamu hebat dengan kelebihanmu terlepas apapun bentuk tubuhmu,” tuturnya.

Tak lupa Sarah memberikan quotes favoritnya sebagai pesan untuk Stylovers agar selalu semangat menjalani kehidupan menjadi diri sendiri seutuhnya dengan percaya diri.

“The Best Revenge is To Improve Yourself,” pesan Sarah sekaligus mengakhiri wawancaranya dengan Livi Stylo.

Bagi kamu yang juga ingin berbagi kisah atau cerita inspiratif lainnya dan ingin menularkan semangat positif kepada Stylovers lainnya, kamu boleh mengirimkan email ke stylo@gridnetwork.id atau DM ke Styloteam di Instagram @stylo.indonesia ya.

Dengan senang hati Styloteam akan bantu kamu membagikan semua hal positif bagi banyak orang.

Jangan takut untuk menjadi diri sendiri selama itu positif dan dapat membantu orang lain untuk berkembang.

Karena #SemuaBisaCantik adalah milik kamu, milik kita, dan milik semua wanita di dunia ini.

Semangat ya, Stylovers!(*)

#SemuaBisaCantik