Selain tidak membandingkan diri sendiri dengan orang lain lagi, menemukan dan menekuni passion menjadi bagian dari proses Inas mencintai dirinya sendiri seutuhnya.
“Tuhan memberikan semua ujian ini untuk menyadarkan aku harus mencintai diriku seutuhnya. Sedikit demi sedikit dengan berbagai proses dan momen aku down lagi membuatku sadar menekuni passionku di bidang makeup dan menginspirasi banyak orang dengan kisahku sebagai acne fighter membuatku bangga bisa memiliki pengalaman tersebut,” cerita Inas lewat handphone.
Kini, Inas memilih fokus menekuni passionnya di bidang makeup dimulai dari kesenangannya saat memakai makeup dan prosesnya yang dapat mengasah skillnya dalam merias wajah.
Usaha tidak mengkhianati hasil merupakan istilah yang tepat untuk menggambarkan proses awal perjalanan dirinya berkarier di bidang makeup.
“Aku ditunjuk merias wajah maskot kelas saat acara memperingati HUT RI dan kelasku memenangkannya. Aku merasa bangga dan bahagia ternyata ada yang bisa aku lakukan untuk diriku dan orang lain,” ujar Inas penuh haru.
Sejak memenangkan lomba tersebut, Inas dan sahabatnya kembali dipilih menjadi staff untuk merias wajah model di acara sekolahnya.
“Aku benar-benar excited dipercayakan merias wajah orang lain di acara yang tergolong besar karena hasil riasanku akan dilihat banyak orang. Sejak saat itu, aku bercita-cita ingin berkarier di bidang makeup, membantu mereka yang merasa down karena kondisi fisik dan lainnya lewat pengalaman, kegagalan maupun keberhasilan yang aku alami. Hal ini aku lakukan untuk memberitahu bahwa kita tidak pernah sendirian menghadapi ujian hidup apapun di dunia ini,” cerita Inas dengan antusias.
Pengalaman Berharga Menjadi Seorang Acne Fighter dan Penderita Lupus #InspirasiCantik
Banyak hal yang telah Inas lewati sebagai seorang Acne Fighter dan penderita lupus hingga memberikannya sebuah pelajaran berharga dalam hidupnya.
Di tengah perjuangannya sebagai seorang Acne Fighter dan penderita lupus, ia menyadari pentingnya support orang sekitar untuk membantunya semangat melewati semua hal yang terjadi dalam hidupnya.
Untungnya, Inas memiliki keluarga, saudara dan teman dekat yang dapat memahami dirinya bahwa perjalanan menyembuhkan jerawat dan penyakitnya bukanlah hal yang mudah.