Melihat kondisi dirinya hanya bisa duduk di tepian sembari melihat teman-temannya bisa bermain dan melakukan kegiatan outdoor yang disukainya membuat perasaan Inas berada di titik terendah dalam hidupnya.
“Aku insecure dengan teman-temanku karena aku merasa tidak cantik, pendek, berjerawat dengan penyakit lupus. Mengingat kondisiku yang seperti ini membuatku menyesal telah melukai diri sendiri waktu itu,” cerita Inas penuh haru.
Proses Mencintai Diri Sendiri Sebagai Acne Fighter dan Penderita Lupus #InspirasiCantik
Hal buruk yang Inas lakukan pada dirinya akhirnya diketahui oleh teman-teman dan keluarganya.
“Mereka mencoba membantuku, namun aku menutup telinga saat itu. Tanpa diduga penyakitku kambuh karena stress berkepanjangan. Orang tuaku akhirnya mengetahui perbuatanku jadi aku mulai menceritakannya. Aku pikir aku hanya perlu dukungan orang-orang terdekatku saja hingga akhirnya aku berjanji pada diriku untuk berhenti melukai diri sendiri,” ungkap Inas.
Tak berhenti sampai di situ, kondisi kulit wajah Inas pun semakin parah selama masa pandemi ini yang sebelumnya sudah tidak berjerawat kembali.
Tidak hanya jerawat, kali ini rasa perih dan panas muncul pada seluruh bagian kulit wajah Inas.
Setelah ditelusuri, munculnya jerawat disertai rasa perih dan panas yang Inas alami selama pandemi merupakan akibat dari dirinya salah menggunakan produk skincare hingga memicu skin barrier kulit wajahnya rusak.
Berjanji tak akan menyakiti dirinya sendiri lagi dan membuat orang lain khawatir, Inas mencari tahu bagaimana caranya mencintai diri sendiri.
“Aku pun mulai mencari bagaimana cara mencintai diri sendiri dan menjadi orang yang percaya diri. Hingga akhirnya aku menemukan pede versiku, pede itu percaya diri, yang artinya aku menerima kekurangan, kelebihan, passion yang aku miliki seutuhnya tanpa membanding-bandingkannya dengan orang lain,” tuturnya.