Berat Badan Meroket Karena Karbohidrat? Cek Faktanya Menurut Ahli!

By Astria Putri Nurmaya, Senin, 1 Februari 2021 | 22:27 WIB
Ilustrasi Karbohidrat (freepik.com)

Stylo Indonesia - Faktanya sebagian besar orang beranggapan bahwa penyebab berat badan meroket adalah karbohidrat.

Karbohidrat menjadi hal yang dihindari sebab dipercaya dapat membuat berat badan meroket.

Lalu bagaimana faktanya? Pakah benar karbohidrat adalah penyebab berat badan yang meroket?

Sering kita temui, beberapa orang yang menjalankan program diet memilih untuk mengurangi konsumsi karbohidrat atau bahkan tidak sama sekali.

Baca Juga: Inilah Fakta Mengejutkan dari Dampak Melakukan Diet Karbohidrat!

Padahal faktanya tak semua karbohidrat sama, lho, bahkan banyak makanan yang tinggi karbohidrat sehat dan bergizi.

Tetapi kebenarannya memang makanan yang termasuk dalam karbohidrat olahan, lebih minim nutrisi.

Bahkan sering dikaitkan dengan berbagai penyakit seperti, obesitas, diabetes tipe 2 hingga jantung.

Namun kamu perlu tahu Stylovers, bahwa tidak semua karbohidrat memiliki efek samping seperti itu seperti yang dijelaskan oleh ahli gizi, Kristin Kirkpatrick, MS, RD, LD dikutip dari Cleveland Clinic.

“Banyak orang meyakini karbohidrat menggemukkan, membuat berat badan naik. Tetapi karbohidrat kompleks, seperti biji-bijian, bukanlah makanan yang menggemukkan, ”kata Kristin Kirkpatrick.

Mitos yang beredar mengenai karbohidrat membuat berat badan meroket diduga muncul dari efek insulin pada karbohidrat.

Baca Juga: Selain Nasi, Inilah 3 Jenis Karbohidrat yang Baik Dikonsumsi Untuk Diet

Seperti yang kita tahu bahwa, mengonsumsi karbohidrat bisa meningkatkan glukosa darah dan mendorong tubuh kamu untuk melepaskan insulin.

Hal inilah yang dapat mengalihkan glukosa ke sel tubuh kamu, Stylovers, dan tetap dipengaruhi dari jenis dan jumlah karbohidrat yang kamu konsumsi.

“Tetapi jenis dan jumlah karbohidrat yang Anda makan - yang menyebabkan penambahan berat badan. Apalagi, banyak karbohidrat mengandung kalori dan gula berlebih," kata ahli gizi Cleveland Clinic, Julia Zumpano, RD, LD.

Untuk itu kamu harus bisa membedakan karbohidrat tinggi kalori dan yang tidak.

Karbohidrat tinggi kalori yang dapat membuat kadar glukosa naik dengan cepat di antaranya, roti putih, nasi, dan pasta.

Kemudian makanan ringan seperti keripik, kerupuk, dan pretzel juga termasuk dalam karbohidrat tinggi kalori.

Sedangkan untuk karbohidrat yang rendah glukosa dan membutuhkan sedikit insulin adalah yang mengandung serat seperti beras merah atau protein seperti kacang-kacangan, keduanya bisa membuat kamu merasa kenyang lebih lama.

Baca Juga: Buah Pepaya Bisa Atasi Flek Hitam Pada Wajah, Mitos atau Fakta?

“Untuk menurunkan berat badan, aturan dasarnya adalah membatasi asupan karbohidrat Anda menjadi sekitar 1 cangkir per makanan (seukuran cangkir kopi atau kepalan tangan wanita),” kata Ms. Zumpano.

Ms Zumpano menambahkan, penting untuk menjaga asupan karbohidrat Anda menjadi sekitar 40 hingga 45 persen dari total kalori.

Kemudian untuk lemak sehat harus mencapai 30 hingga 35 persen dari total kalori Anda, dan protein tanpa lemak harus mengisi 30 persen lainnya.

Nah jadi Stylovers, biar bagaimanapun karbohidrat kompleks seperti biji-bijian, kacang-kacangan, dan buah segar tetap harus dimakan dalam jumlah sedang ya. (*)