Nekat Pakai Krim Pemutih Abal-abal Karena Terus-terusan Dibully #InspirasiCantik
Seperti remaja pada umumnya, Jannah juga ingin tampil lebih dantik dan menarik seperti teman-temannya.
Biasanya remaja mudah tergiur dan rela mengeluarkan uang jajan untuk membeli produk kecantikan agar bisa tampil cantik seperti teman-teman sebayanya.
Sempat dibully karena terlahir berkulit sawo matang membuat Jannah tergiur untuk membeli krim pemutih yang dijual di lingkungan sekitarnya.
Bermodalkan rasa percaya karena terlanjur tergiur dengan testimoni hasil pemakaian krim pemutih yang dibelinya, tanpa ragu ia beli dan menggunakannya secara rutin.
“Kurang dari satu minggu kulit wajahku langsung tampak lebih cerah, merona dna mulus hingga membuatku kegirangan karena pada akhirnya penampilanku sesuai dengan standar kecantikan yang diciptakan lingkunganku,” tutur Jannah.
Seiring berjalannya waktu, bukannya mulus, penggunaan krim putih abal-abal tersebut justru membuat kulit wajahnya berubah menjadi sensitif hingga timbul jerawat berukuran besar.
Berbagai cara ia lakukan untuk mengatasi dan menghilangkan masalah kulit wajahnya.
“Mulai dari pakai bahan alami hingga mencoba berbagai skincare yang justru membuat masalah kulit wajahku semakin memburuk hingga diledek oleh orang sekitarku yang membuat aku semakin tidak pede dan malas pakai makeup,” kenang Jannah penuh haru.
Pengalaman tersebut memberikannya sebuah pelajaran yang berharga dan tak terlupakan dalam hidupnya.
“Memaksa diri hingga rela melakukan apapun untuk mengikuti standar kecantikan menyadarkanku tindakan tersebut hanya membuat aku stres dan tidak bisa menunjukan potensi , dari kecantikan dan keunikan yang Tuhan ciptakan dan titipkan secara spesial untuk aku asah,” tuturnya.