Stylo.ID - Hari perawat internasional jatuh setiap tanggal 12 mei.
Hari perawat internasional ditetapkan bertepatan dengan hari lahir sang pelopor ilmu keperawatan, penulis dan ahli statistik, Florence Nightingale pada tanggal 12 mei 1820 dan meninggal di London, Inggris, 13 Agustus 1910 pada umur 90 tahun.
Florence Nightingale dikenal dengan nama Bidadari Berlampu ( The Lady With The Lamp), hingga pelopor ilmu keperawatan berkat keterampilan dirinya merawat prajurit dan tentara saat perang Crimea pada rumah sakit di Inggris hingga berhasil mengurangi tingkat kematian hingga 2 persen.
Florence mengatur semua manajemen rumah sakit untuk meningkatkan persediaan makanan, selimut, tempat tidur, dan kebersihan.
Setiap malam, dengan membawa lampu penerangan, dia memeriksa kondisi tentara di rumah sakit.
Berkat jasa dan dedikasinya, dirinya semakin terkenal sebagai pelopor ilmu keperawatan hingga tanggal lahirnya ditetapkan sebagai hari perawat internasional.
Pada tahun 1870, ia pernah mengatakan sesuatu yang menggegerkan dunia saat ini bertepatan dengan wabah virus corona yang sedang melanda dunia.
Pada tahun 1870, Florence Nightingale pernah mengatakan “It will take 150 years for the world to see the kind of nursing I envision” yang artinya “perlu 150 tahun agar dunia bisa melihat kebaikan perawat”.
Bila Stylovers cermati jika tahun 1870 ditambah 150 tahun maka hasilnya adalah tahun 2020 dan ramalannya tepat terjadi pada saat ini.
Seperti yang Stylovers ketahui saat ini, tahun 2020 merupakan tahun dimana dunia sedang dilanda wabah virus corona hingga memakan korban jiwa yang banyak di berbagai belahan dunia.
Wabah virus corona menjadi bukti nyata ramalan Florence Nightingale bahwa peran perawat semakin penting di tengah masyarakat sebagai garda terdepan dalam menghadapi pandemi ini.
Perawat menjadi garda terdepan dalam menghadapi wabah virus corona hingga masyarakat semakin sadar dan menghargai akan pentingnya peran perawat masa kini.
Banyak sekali masyarakat yang memuji perawat, sedangkan seperti yang kita ketahui sebelumnya bahwa profesi perawat hanya sedikit dihargai dengan penghasilan yang minim.
Tepat seperti ramalan Florence Nightingale, kebaikan dan jasa para perawat kini semakin dirasakan masyarakat ketika melihat mereka berani mengorbankan banyak hal.
Mulai dari harus rela jauh tinggal dari keluarga, menggunakan APD yang tebal dapat membuat mereka sulit bernafas dan menggores kulit tubuh mereka, kelelahan hingga harus terpapar secara langsung dengan pasien positif wabah virus corona.
Untuk membalas jasa para perawat dan meringankan beban mereka yuk, Stylovers tertib pada aturan dengan tidak keluar rumah jika tidak memiliki urusan yang mendesak.
Jika harus bepergian, jangan lupa untuk gunakan pakaian tertutup, membawa hand sanitizer, melakukan social distancing, menjaga kebersihan dan menerapkan pola hidup yang sehat.
Selamat hari perawat internasional, para perawat dan Stylovers!(*)