Stylo Indonesia - Skin tag adalah pertumbuhan kulit kecil, lunak, dan biasanya tidak berbahaya yang sering muncul di area tubuh tertentu.
Bentuk skin tag menyerupai daging berlebih yang menjuntai dari permukaan kulit.
Meskipun sekilas mirip dengan kutil, skin tag berbeda karena tidak disebabkan oleh infeksi virus seperti halnya kutil.
Skin tag cenderung tidak menular dan tidak menimbulkan rasa sakit, namun bisa terasa mengganggu, terutama jika terletak di area yang sering teriritasi oleh pakaian atau perhiasan.
Ciri-Ciri Skin Tag
Skin tag memiliki beberapa ciri yang dapat membedakannya dari jenis pertumbuhan kulit lainnya, seperti:
Bentuk kecil dan menggantung: Skin tag biasanya muncul seperti benjolan lunak yang tergantung dari kulit. Ukurannya bervariasi, dari beberapa milimeter hingga sekitar 1 sentimeter.
Baca Juga: Kaget Banget Pas Tau Penyebab Benjolan di Pantat, Yuk Jaga dari Sekarang!
Tekstur lunak dan halus: Tidak seperti kutil yang cenderung memiliki tekstur kasar, skin tag memiliki permukaan yang halus dan lunak saat disentuh.
Warna sama dengan kulit atau sedikit lebih gelap: Skin tag biasanya memiliki warna yang sama dengan kulit, meskipun beberapa bisa berwarna lebih gelap.
Lokasi umum: Skin tag sering ditemukan di area tubuh yang terdapat lipatan kulit, seperti leher, ketiak, bawah payudara, selangkangan, dan kelopak mata.
Apa Penyebab Skin Tag?
Meskipun penyebab pasti skin tag belum sepenuhnya diketahui, beberapa faktor diduga berperan dalam pembentukannya:
Gesekan kulit: Skin tag sering muncul di area tubuh di mana kulit sering bergesekan, baik dengan kulit lain atau pakaian. Hal ini mungkin menjelaskan mengapa mereka sering ditemukan di area seperti ketiak, leher, atau selangkangan.
Faktor genetik: Skin tag dapat bersifat turun-temurun, artinya orang yang memiliki anggota keluarga dengan skin tag mungkin juga akan lebih rentan mengalaminya.
Kondisi medis tertentu: Orang dengan obesitas atau diabetes cenderung lebih berisiko mengalami skin tag.
Hormon: Perubahan hormon, seperti yang terjadi selama kehamilan, juga dapat memicu munculnya skin tag.
Baca Juga: Obat Kutil Alami Paling Ampuh Harga Murah, Ada di Dapur Kamu
Cara Menghilangkan Skin Tag
Meskipun skin tag umumnya tidak berbahaya, banyak orang memilih untuk menghilangkannya, terutama jika menyebabkan ketidaknyamanan atau masalah kosmetik. Berikut beberapa metode yang bisa digunakan untuk menghilangkan skin tag:
Cryotherapy (Pembekuan): Dokter akan menggunakan nitrogen cair untuk membekukan skin tag sehingga akhirnya terlepas dari kulit. Proses ini umumnya cepat dan hanya menyebabkan sedikit ketidaknyamanan.
Ligation (Ikat Skin Tag): Dokter bisa mengikat dasar skin tag menggunakan benang medis atau alat khusus. Metode ini memotong suplai darah ke skin tag, yang menyebabkan jaringan tersebut mati dan terlepas dengan sendirinya.
Kauterisasi (Pembakaran): Dalam metode ini, dokter akan menggunakan alat listrik untuk membakar dan memotong skin tag. Prosedur ini meminimalkan perdarahan dan biasanya efektif dalam satu kali tindakan.
Eksisi Bedah (Pengangkatan Secara Langsung): Skin tag bisa diangkat dengan memotongnya menggunakan pisau bedah atau gunting steril. Prosedur ini dilakukan di bawah pengawasan dokter dan menggunakan anestesi lokal.
Krim atau Obat Oles (Topikal): Beberapa produk over-the-counter (OTC) atau krim medis tersedia di apotek untuk mengatasi skin tag. Namun, efektivitas krim ini bervariasi, dan sebaiknya dikonsultasikan dengan dokter terlebih dahulu.
Baca Juga: Timbul Kutil di Kulit Bikin Cemas? Ini Pencegahan yang Harus Dilakukan
Perawatan di Rumah, Apakah Aman?
Banyak orang mencoba untuk menghilangkan skin tag sendiri di rumah, tetapi penting untuk berhati-hati.
Ada beberapa metode rumahan, seperti mengikat skin tag dengan benang atau mengoleskan zat kimia tertentu, namun langkah ini berisiko menyebabkan infeksi, perdarahan, atau iritasi kulit jika tidak dilakukan dengan benar.
Kapan Harus Berkonsultasi dengan Dokter?
Meskipun skin tag biasanya tidak berbahaya, ada beberapa situasi di mana sebaiknya berkonsultasi dengan dokter:
Jika skin tag berubah warna atau bentuk: Jika skin tag mulai berubah warna menjadi lebih gelap, atau tiba-tiba berubah ukuran atau bentuk, segera periksakan ke dokter untuk memastikan tidak ada masalah serius.
Jika terasa sakit atau terinfeksi: Apabila skin tag menyebabkan rasa sakit, gatal, atau menunjukkan tanda-tanda infeksi (seperti kemerahan, bengkak, atau nanah), sebaiknya segera periksakan ke dokter.
Baca Juga: Enggak Perlu Operasi! Ini Cara Menghilangkan Kutil di Kulit dengan Bawang Putih
Jika ingin menghilangkannya dengan aman: Jangan mencoba menghilangkan skin tag sendiri tanpa berkonsultasi dengan profesional medis.
Kesimpulan
Skin tag adalah pertumbuhan kulit kecil yang biasanya tidak berbahaya dan umum terjadi.
Meskipun tidak memerlukan perawatan medis khusus, banyak orang memilih untuk menghilangkannya karena alasan kosmetik atau kenyamanan.
Jika kalian mempertimbangkan untuk menghilangkan skin tag, sebaiknya berkonsultasi dengan dokter untuk memilih metode yang aman dan efektif. (*)
Clara Ristiani
StopBeautyShaming merupakan kampanye gerakan nyata dari Stylo Indonesia.
Stylo Indonesia adalah platform media & komunitas organik terlengkap mengenai dunia lifestyle, fashion dan beauty bagi dan seluruh perempuan Indonesia.
Cosmetic Day 2024 Resmi Ditutup dengan Transaksi Sebesar Rp215 Juta Hanya Dalam 4 Hari
KOMENTAR