Stylo Indonesia - Butuh keberanian untuk memulai bisnis sendiri.
Itulah yang dirasakan oleh Elizabet Ekawati Nafisah ketika memilih usaha batik jumputan.
Meski kini banyak diminati, ada cerita di balik usaha batik jumputan miliknya hingga memiliki banyak pelanggan.
Banyak hal yang bisa dipelajari dari kisah Nafisah dalam menjalankan bisnis batik jumputan miliknya.
"Semua bermula dari saya berjualan batik printing di Jogja, seiring berjalannya waktu saya lebih tertarik berjualan batik jumputan hingga sebuah toko menerima batik jumputan milik saya," ujar Nafisah.
Ada peluang dan tantangan yang tidak mudah harus dihadapi Nafisah dalam menekuni usaha batik jumputan.
"Tantangannya, prosesnya rumit, membutuhkan energi yang banyak, harga jualnya tidak bisa tinggi, tidak seperti berjualan batik lurik yang biasanya digunakan untuk seragam. Ditambah hanya pecinta batik jumputan saja yang membeli," ungkap Nafisah.
Meski menghadapi berbagai tantangan dari keunikan proses membuat batik jumputan yang rumit, hal tersebut tidak membuat Nafisah berputus asa dengan usaha yang dipilihnya.
"Saya memilih usaha batik jumputan karena sesuai dengan hobi dan memiliki nilai ekonomis serta banyak yang suka. Hal tersebut membuat saya bersemangat memproduksi batik jumputan baru lagi," tuturnya.
Kini ia pun senang menjadi salah satu pelaku usaha batik jumputan yang menjadi salah satu tren fashion di Indonesia dan semakin banyak diminati.
Berbagai manfaat ia berikan pada konsumen dan pelanggan dari batik jumputan yang diciptakannya.
"Konsumen dan pelanggan bisa tampil modis dan percaya diri dengan berbagai pilihan motif dan warna batik jumputan yang unik serta cocok dipakai ke berbagai acara," ujar Nafisah pada Livi Stylo.
Selalu berinovasi membuat motif dan produk batik jumputan yang baru serta menerima kritik dan saran dari pelanggan menjadi kunci sukses Nafisah mengembangkan usahanya.
"Memproduksi batik jumputan itu harus tekun, sabar, telaten dan tidak mudah putus asa," ujar Nafisah membagikan tips sukses berbisnis batik jumputan lainnya.
Di tangan Nafisah, ia menyulap batik jumputan menjadi berbagai macam fashion item yang memberikan kesan unik saat dipakai.
Mulai dari kain jarik, baju santai, baju kerja, baju pesta, kebaya, dompet hingga tas dengan keindahan batik jumputan yang sederhana dan menarik.
Nafisah pun membagikan cara merawat batik jumputan dengan dicuci menggunakan sabun cuci piring.
Hal ini disebabkan sabun cuci piring tidak mengandung pemutih yang dapat memudarkan warna batik jumputan.
Lalu simpan batik jumputan di tempat yang tidak terkena cahaya.
Harga batik jumputan miliknya dibanderol dengan harga mulai dari Rp85 ribu hingga Rp350 ribu.(*)
StopBeautyShaming merupakan kampanye gerakan nyata dari Stylo Indonesia.
Stylo Indonesia adalah platform media & komunitas organik terlengkap mengenai dunia lifestyle, fashion dan beauty bagi dan seluruh perempuan Indonesia.
Cara Menghilangkan Lemak Secara Instan dengan Ekle’s Coolsculpting New Generation, Tertarik Mencoba?
KOMENTAR