Stylo Indonesia - Industri fashion tanah air seperti tak ada habisnya menciptakan karya-karya terbaiknya.
Sederet koleksi terbaru dari jenama lokal dan desainer Indonesia terus bermunculan untuk menciptakan tren-tren terbaru.
Yang tak kalah menarik perhatian adalah banyaknya kolaborasi antar jenama yang menghadirkan perpaduan koleksi-koleksi busana yang menarik perhatian.
Meski telah kerap kali kita mendengar tentang kolaborasi, namun ketika sebuah kerja bersama dipergelarkan selalu saja menarik untuk disimak karena membawa kontribusi dan angin segar bagi kreativitas dalam gerakan bisnis pakaian.
Kali ini kolaborasi antara sebuah jenama pakaian jadi yang relatif masih baru di kancah dunia mode bernama BLZR.ID (dibaca: blei.zer.ai.di) dengan seorang desainer kaliber papan atas, Susan Budihardjo (SB) yang tentu hasilnya menggelitik keingintahuan dan ditunggu para pemerhati dan pencinta mode.
Persembahan kolaboratif koleksi BLZR.ID X SB dilangsungkan di Open Door, Alam Sutera, Tangerang pada Sabtu, 16 September 2023 ini diberi tajuk SIDIK JARI.
BLZR.ID ditangani oleh dua kakak beradik, Dennice Aulia dan Florine Aulia yang memilih jalur busana siap pakai untuk mengekspresikan gagasan modenya.
Mereka memperkenalkan koleksi busana siap pakai dengan merek BLZR.ID ini pada 2014.
Kala itu mereka melihat peluang untuk pasar blazer lokal yang relatif belum ada di media sosial.
Sejak pertama diluncurkan fokus desain utama mereka adalah Blazer, yang berkarakter modern urban, bersiluet ringkas, dan tak lekang dimakan waktu.
Ditandai dengan ciri rancangan yang menonjolkan kekuatan konstruksi pakaian, kerapian teknik jahit, pemilihan bahan bercita rasa mewah, dan berujung pada tampilan blazer cantik namun dalam soal harga, ringan di kantong.
"Blazer selalu ada di lemari semua generasi sebagai fashion item yang versatile dan timeless," jelas Florine Aulia selaku co-founder dan juga Creative Director BLZR.ID soal memilih blazer sebagai benda mode yang utama untuk ditawarkan.
Baca Juga: Susan Budihardjo Mengolah Limbah Menjadi Pakaian Adibusana untuk Linens for Life
"Awalnya BLZR.ID memang menciptakan blazer untuk memenuhi kebutuhan pasar akan busana kantoran, tetapi kemudian blazer berkembang menjadi baju yang dapat dipakai untuk berbagai kesempatan. Sejak itu, kami mulai mendesain blazer sebagai luaran yang lebih modis. Saat itulah kami melamar Ibu Susan yang sejak lama kami kagumi. Nekat sih", tambah Dennice Aulia selaku founder yang juga menangani desain dan produksi BLZR.ID.
Di sisi lain, Susan Budihardjo sebagai seorang pendidik tak henti-hentinya mengamati dan mencari bibit baru, baik di dalam Lembaga Pengajaran Tata Busana Susan Budihardjo sekolah mode di bawah pimpinannya, maupun di luar sekolah.
Yang membuat Susan sebagai perancang mode kagum, BLZR.ID sudah berialan sembilan tahun meski hanya mengandalkan penjualan melalui media sosial seperti facebook dan instagram.
Hal baru bagi Susan untuk melihat dan mengamati tata cara keria desainer muda untuk dapat bertahan cukup lama.
“Saya tertarik karena mereka dapat bertahan sekian lama. Mereka masih sangat muda. Saya melihat desain BLZR.ID yang clean-cut juga sporty, dan masih dapat diolah lebih jauh. Ini tantangan besar untuk saya, karena untuk berkolaborasi artinya saya harus menekan ego saya sebagai fashion designer. Saya mendengarkan masukan mereka tentang daya jual," jelas
Susan tentang alasannya menerima tawaran kolaborasi dengan BLZR.ID.
Sinergi keduanya melahirkan 32 set total look busana yang tiap potongnya dimudahkan dengan konsep padu padan serasi dari desain yang bersenyawa. Kontribusi dan campur tangan keahlian Susan Budihardio pada desain BLZR.ID, mengayakan style tapa kehilangan kemurnian jati diri kedua kubu yang berkolaborasi itu.
KOLEKSI KAYA RUPA
Tajuk Sidik Jari dimaknai dari sudut pandang filosofis bahwasanya setiap orang memiliki gaya personal yang membuatnya menjadi ciri khas setiap orang selayakya sebuah sidik jari.
Di samping itu, koleksi perdana Sidik Jari jika dianalogikan sebagai rekam jejak bahwa BLZR.ID pernah berkesempatan bekerja sama dengan seorang pendidik andal dan desainer mode senior, Susan Budihardjo.
"Kami beruntung dapat berkolaborasi dengan Ibu Susan. Beliau berada di deretan depan sebagai perancang busana, dan berpengalaman selama 43 tahun sebagai pendidik yang telah melahirkan desainer-desainer papan atas Indonesia. Ini jaminan kualitas. Ibu tidak segan-segan 'turun tangan' memberikan tip menangani busana. Dari segi penciptaan, kami jadi faham pentingnya berani bergaya beda, membentuk selera pasar lewat tawaran ide-ide baru, dan menciptakan statement busana yang menjadikan DNA koleksi kami semakin tegas", ungkap Dennice Aulia menambahkan.
Maka dalam koleksi terlihat struktur busana yang tegas, keras dan tajam berkarakter maskulin, dipadu dengan sentuhan dan keindahan detail, bahan halus seperti tulle, bermain-main dengan pita, yang dapat mewakili elegansi wanita. Perpaduan unsur feminin - maskulin yang menjadi sebuah keselarasan.
"Busana siap pakai itu musti ringkas, ringan, dan effortless. Padu padannya harus smart dan tidak merumitkan. Wanita menjadi lebih cantik di mata saya ketika ia tampil gaya." jelas Susan tentang keterlibatannya dalam koleksi Sidik Jari.
BLZR.ID X Susan Budihardjo menyuarakan tiga inspirasi untuk acuan kampanye koleksi mereka; Freedom, Creativity, Individuality yang merupakan teriemahan atas pengalaman Dennice-Florine mendapat masukan dan bersinergi dengan Susan Budihardjo.
INDIVIDUALITY
Yang menempatkan unsur pribadi saat tampil, karena setiap orang punya semangat untuk unjuk gigi sebagai dirinya sendiri.
FREEDOM
Kebebasan berekspresi, karena sesungguhnya kecantikan muncul ketika kita merasa bebas, tidak terikat pada aturan tertentu.
CREATIVITY
Menjadi kreatif dalam kehidupan sehari-hari di segala lini. Bukan hanya padu padan busana saja tetapi berbagai hal, sehingga kreativitas semakin terasah.
Semangat muda dikedepankan sehingga terus mencari hal baru. Ketiga unsur ini menyelusup, menyatu dalam tiga puluh dua set koleksi kapsul yang ramah padu padan.
Ada warna kontras dan warna terang seperti merah, seolah ingin menyuarakan keberanian.
Dari segi bahan pun begitu, dipilih yang kontras misalnya, memadukan antara tulle dengan bahan formal jas yang kaku.
Selembar celana panjang longgar bisa saja dipadukan dengan blazer berpotongan tinggi (crop top) sehingga bagian pert atas mengintip bebas di antaranya.
Selanjutnya ada pula busana yang ditampilkan merupakan padu padan kreatif, seperti memadankan blazer oversized dengan celana komprang berpipa besar ditingkahi selembar rok semacam apron yang bisa dipasang dan dilepas.
Pada kesempatan ini, Susan Budihardio juga memperkenalkan logo terbaru dari lini utamanya meniadi SB.
Sidik Jari menutup hari peragaan dengan suka cita karena tetamu yang terdiri dari para influencer, pelanggan, dan rekan-rekan media mendapat gambaran baru sebagai bekal untuk tampil lebih gaya.
(*)
KOMENTAR