Stylo Indonesia - Halo Stylovers, balik lagi ke cerita Jurnal Kulit Sensitif yang akan membagikan cerita menarik dari kamu yang lagi berjuang menghadapi kulit sensitif.
Yap, permasalahan kulit sensitif bisa dibilang tidak akan ada habisnya.
Apalagi jika tidak dirawat dengan baik dan benar, seringkali bisa menimbulkan masalah baru.
Nah, cerita Jurnal Kulit Sensitif kali ini berasal dari wanita kelahiran 31 Maret 1998, Trisha Indriyani.
Perubahan kondisi kulit dari normal ke sensitif dialaminya sejak tahun 2020 loh, Stylovers!
Hmmm, penasaran bagaimana kisahnya? Yuk simak sampai habis ya!
Sejak tahun 2020, aku merasa kulitku mulai menimbulkan gejala yang berbeda, yakni terasa kering dan mudah mengalami breakout.
Namun, hal tersebut tidak terlalu aku perhatikan karena kupikir ini efek dari pola pikir yang berlebihan atau stress, kebetulan saat itu aku baru saja lulus kuliah.
Kondisi kulit yang aku alami sangat membuat tidak nyaman, terasa panas dan terlihat memerah kulitku.
Hal tersebut aku alami saat tengah menggunakan skincare yang tidak sesuai dengan permasalahan kulit.
Tidak hanya terasa panas, akan tetapi kulitku juga langsung berubah menjadi sangat kering.
Akhirnya aku mulai untuk memperhatikan produk skincare yang digunakan.
Melihat kondisi kulit yang aku alami, aku mulai coba untuk menandakan produk skincare yang sedang digunakan, terutama pada produk yang baru.
Aku mulai dengan selalu membaca dan mengerti kandungan skincare yang akan digunakan, kemudian klaim produk yang diberikan hingga bagaimana cara penggunaannya.
Hal itu dilakukan agar tidak salah dalam proses pengaplikasiannya di kulitku.
Kondisi kulit wajah yang sensitif dan juga mudah breakout memang hingga saat ini aku coba tangani sendiri, alias tidak melakukan konsultasi dengan dokter spesialis kulit.
Basic skincare routine is key!
Berbekal pengetahuan yang aku dapatkan, aku mulai mengerti bagaimana cara mengatasi kulitku yang sensitif.
Terutama dengan menerapkan penggunaan basic skincare routine!
Yap, ini adalah pertolongan pertama yang akan aku lakukan saat kulit sensitif mulai muncul.
Karena menurutku, penggunaan skincare di tiap orang akan berbeda hasilnya, alias sangat personal.
Jadi kita harus tahu dengan jelas apa jenis kulit kita, produk apa yang dibutuhkan, serta permasalahan apa yang ingin diselesaikan.
Aku juga sadar bahwa memang tidak akan ada satu skincare yang bisa mengatasi segala macam permasalahan kulit, jadi bila ingin menemukan produk yang tepat, harus berani trial and error!
Penggunaan basic skincare routine adalah kunci skin barrier yang sehat.
Menggunakan basic skincare routine juga sekaligus aku lakukan untuk senantiasa menjaga skin barrier agar tetap sehat.
Penggunaan produk skincare yang hydrating, soothing, calming memang paling tepat untukku, agar kondisi barrier kulit tetap baik.
Adapun rangkaian produk skincare yang aku gunakan setiap hari juga cukup simpel, yakni hydrating toner, moisturizer, dan juga sunscreen.
Terkadang aku juga suka menambahkan hydrating serum jika dibutuhkan agar hidrasi kulit terasa lebih dalam.
Hingga saat ini, aku tidak ingin terlalu merasa terbebani dengan kondisi kulitku yang sensitif, selama aku tahu produk skincare yang aku gunakan, aku merasa aman.
Dalam artian, aku coba untuk bisa menerima kekurangan di kulit wajahku, namun tetap diimbangi dengan perawatan skincare yang bisa digunakan.
Bila ingin punya tampilan wajah yang sehat, tentu saja harus rajin dan konsisten dalam merawatnya.
Sehingga kamu juga harus punya tekad yang kuat untuk mencapai tujuan tersebut.
Sekarang sudah banyak sekali beauty platform yang bisa membagikan segudang informasi mengenai perawatan kulit.
Alhasil, sangat bisa membantu kamu dalam menangani permasalahan kulit kusam bukan? (*)
StopBeautyShaming merupakan kampanye gerakan nyata dari Stylo Indonesia.
Stylo Indonesia adalah platform media & komunitas organik terlengkap mengenai dunia lifestyle, fashion dan beauty bagi dan seluruh perempuan Indonesia.
Spotlight 2024 Irmasari Joedawinata Luncurkan Koleksi dari Kondisi Alam Rusak ke Panggung Runway
KOMENTAR