Stylo Indonesia - Kemeriahan Indonesia Sharia Economic Festival atau ISEF 2021 masih terasa hingga saat ini.
Berbagai busana karya desainer tanah air di tampilkan dalam ISEF 2021.
Salah satu desainer yang mencuri perhatian dalam fashion show di ISEF 2021, pada Kamis (28/10) adalah Nina Septiana.
Pada ISEF 2021, Nina Septiana menampilkan rancangan busana muslim dari label busana Nina Nugroho dengan nuansa klasik modern.
Mengusung konsep Modest Fashion for Professional, Nina memadukan gaya desain klasik yang timeless dengan pemilihan warna yang tegas yang tak lekang waktu.
Tak hanya itu gaya modern yang up to date dan mengikuti kebutuhan dan tuntutan mobilitas dunia modern juga ikut dituangkan dalam rancangan busananya kali ini.
Dalam kesempatan Hybrid Fashion Show yang digelar Indonesia Sharia Economic Festival (ISEF) 8th 2021 kali ini, Nina Nugroho membawakan koleksi dengan tema Janggawari.
Tema Janggawari diambil dari nama sebuah kain tenun nan unik dan langka yang berasal dari Suku Baduy Banten Jawa Barat.
Filosofi menenun terutama kain tenun Janggawari ini menarik untuk diangkat, karena terkait erat dengan keberdayaan perempuan dalam hal menjaga fitrah dan harga diri nya sekaligus menjaga kedisiplinan dan sosial budayanya.
Keberdayaan perempuan Suku Baduy terkait erat dengan aktifitas menenun yang hanya boleh dilakukan oleh perempuan.
Hal ini sejalan dengan semangat kampanye Gerakan #akuberdaya yang sedang digaungkan oleh brand Nina Nugroho, dengan tujuan melejitkan keberdayaan perempuan Indonesia.
Baca Juga: ISEF 2020 Menghadirkan 164 Desainer dengan Total 720 Busana Selama Empat Hari!
Koleksi yang ditampilkan kali ini adalah sebanyak 8 koleksi desain busana kerja berbalut tenun Janggawari, tenun khas Baduy yang dibuat dalam versi high end.
Disajikan dengan siluet A line yang dituangkan dalam konsep 2in1 fashion.
Shirt dipadukan dengan pipe pants dan kulot, midi shirt dipadukan dengan rok dan long outer yang dipadukan dengan shirt, kesemuanya disajikan dalam tatanan sustainable fashion.
Seperti menggunakan dua buah busana namun sejatinya hanya menggunakan satu busana.
Perbedaan nya dengan tahun-tahun yang lalu, kini Nina melahirkan inovasi baru long outer yang 2in1 dan pemilihan bahan wastra kain Tenun Janggawari Baduy.
Selain itu, untuk koleksi kali ini, Nina membuat versi mass product nya yang bisa di dapatkan di exhibition ISEF 2021 dalam ukuran yang lengkap.
Dan ini juga merupakan launching dari busana koleksi Nina Nugroho Signature.
Dalam setiap busana signature-nya aksesoris kancing Swarovski nan mewah yang disukai perempuan selalu menjadi pelengkap.
Baca Juga: Inspirasi Baju Kerja dengan Aksesori Perhiasan dari Koleksi Tiffany & Co x Wilsen Willim
Menggambarkan selera naluriah perempuan yang menyukai kemewahan dalam sebuah busana, sehingga memancarkan aura kekuatan dan percaya diri seorang perempuan.
Adapun bahan yang digunakan adalah bahan taffeta Victoria dipadukan dengan kain tenun Janggawari, dalam berbagai warna.
Sebagai inner puring nya, dipilih bahan satin rosella yang mewah dan nyaman.
Dalam penampilan di atas panggung ISEF 2021 kali ini, penampilan Janggawari diperkaya dengan tas koleksi Ella & Glo.
Tas dari bahan kulit sapi dan domba, dengan ciri khas lasser cut berpola bunga, sign n plus serta anyaman, mempercantik penampilan koleksi Janggawari.
Kain tenun Janggawari didominasi oleh warna alam, yang oleh masyarakat Baduy diartikan dengan suci dan kukuh mempertahan kan martabat suku Baduy dari pengaruh budaya luar.
Coraknya yang sederhana mencerminkan sikap hidup dan adat istiadat yang masih ketat dijaga sebagai warisan nenek moyang.
Cara suku Baduy menjaga kehormatannya, mengajarkan kedisiplinan dan menghormati adat istiadat leluhur melalui kegiatan menenun.
Baca Juga: Muslim Fashion Festival 2021: Koleksi Modest Wear dari Nina Nugroho Bertajuk Anemoia
Hal ini ternyata seiring dengan filosofi Nina Nugroho sebagai busana kerja perempuan yang dalam setiap desainnya menjunjung tinggi nilai-nilai seorang perempuan dan setiap detailnya dalam rangka menjaga kehormatan dan kesopanan perempuan Indonesia.
Nina konsisten menjaga kaidah-kaidah tersebut dalam setiap karyanya.
Harapan Nina Nugroho, melalui event ISEF 8th ini, Nina dapat mengkampanyekan Gerakan #akuberdaya yang senada filosofi nya dengan Kain Tenun Janggawari Baduy.
Sehingga dapat mengingatkan kembali kepada setiap perempuan Indonesia, bahwa tampil cantik itu tidak harus berlebihan, dengan gaya yang elegan dan penuh kesopanan justru membantu perempuan Indonesia menjaga kehormatan dan marwah dirinya.
Wah Stylovers, karya desainer Nina Septiana keren dan penuh filosofi ya! (*)
StopBeautyShaming merupakan kampanye gerakan nyata dari Stylo Indonesia.
Stylo Indonesia adalah platform media & komunitas organik terlengkap mengenai dunia lifestyle, fashion dan beauty bagi dan seluruh perempuan Indonesia.
KOMENTAR