Stylo Indonesia - Untuk mencapai kenikmatan berhuubungan seks, ada banyak cara yang bisa ditempuh oleh sepasang suami istri.
Mulai dari menggunakan kostum menarik, mencoba berbagai gaya, atau memvariasikan foreplay yang menyenangkan dan aman.
Nah Stylovers, dari berbagai cara untuk meningkatkan hubungan seksual kalian, pastikan dilakukan dengan cara yang aman ya.
Baca Juga: 3 Jenis Wewangian yang Buat Pria Tahan Lama di Ranjang, Udah Nggak Perlu Lagi Obat Kuat!
Pasalnya, masih ada pasangan yang coba-coba melakukan hubungan seksual melalui anal.
Dilansir Stylo Indonesia dari Kompas.com, seks anal punya segudang dampak buruk untuk kesehatan, mulai dari infeksi luka, berbagai penyakit, hingga kanker anus.
Salah satunya seperti kisah perempuan berinisial MO yang sedang viral di sosial media. Kuasa hukum MO mengatakan, kliennya mengalami kerusakan di bagian anal.
"Ada kerusakan dari hasil visum klien kami. Ada kerusakan yang sangat signifikan di bagian belakang, hingga stadium 4," ujar kuasa hukum MO, Eri Kartanegara di kawasan Senopati, Jakarta Selatan, Minggu (12/9/2021) seperti dikutip dari Tribunnews.com, Senin (13/9/2021).
Baca Juga: Awas Bisa Patah, Sering Lakukan Ini ke Penis Sebelum Ena-ena Bisa Berakibat Fatal!
Berikutnya, seperti dilansir dari WebMD, seks anal adalah istilah yang digunakan untuk setiap aktivitas seksual yang melibatkan anus. Itu tidak selalu hubungan seks anal.
Tahu kah, kamu? Ternyata anus penuh dengan ujung saraf, membuatnya sangat sensitif, dan banyak orang menganggap seks anal menyenangkan.
Diprediksikan, ada sekitar 90 pria pria yang berhubungan seks dengan pria. Dan 5-10 persen perempuan yang aktif secara seksual melakukan hubungan seks anal.
Meski banyak orang menganggap seks anal menyenangkan, aktivitas ini memiliki sejumlah risiko kesehatan.
Baca Juga: Arti Mimpi Suami Kepergok Hubungan Seks dengan Perempuan Lain, Pertanda Ini!
Situs kesehatan WebMD bahkan menyebut seks anal sebagai aktivitas seksual paling berisiko. Area yang paling terdampak dari senggama secara anal atau seks anal adalah anus dan rektum.
Prof. Dr. dr. Ari Fahrial Syam, SsPD-KGEH, MMB, FINASIM, FACP menegaskan, anus atau dubur tidak dipersiapkan untuk menerima masuknya benda asing dari luar, termasuk penis.
Jadi jika ada paksaan benda asing masuk ke dubur dan tanpa pelumas akan menyebabkan dinding anus dan bagian poros usus (rektum) rentan mengalami luka. Untuk diketahui, anus tidak memiliki sel-sel yang menciptakan pelumas alami seperti yang dimiliki vagina. Lapisan rektum juga lebih tipis dari pada vagina.
Minimnya pelumas dan jaringan rektum yang lebih tipis inilah yang meningkatka risiko robekan akibat gesekan di anus dan rektum.
Baca Juga: Puting Pria Jurus Tingkatkan Hasrat Seksual, Ini Cara Tepat Memainkannya
"Jika luka berlanjut, akan menyebabkan sobekan pada dinding dalam rektum," kata Ari kepada Kompas.com, Senin (13/9/2021).
Ari berkata, jika bagian dinding dalam rektum sudah sobek tetapi seks anal tetap dilakukan berulang, akan terjadi penutupan yang tidak rapat dari anus dan berakhir pada feses yang bisa keluar dengan sendirinya (inkontinensia alvi).
Jika terjadi luka di bagian rektum dan anus inilah yang akan memudahkan tertularnya berbagai infeksi dari pasangan yang melakukan seks anal.
"Risiko terjadi luka akan bertambah banyak jika proses seks anal dilakukan secara dipaksa," sambungnya.
"Ini (dubur) bukan tempat untuk senggama, tapi untuk BAB (buang air besar) keluar. Feses sebelum dikeluarkan setiap pagi memang ditampung di situ."
Baca Juga: Cara Pilih Pelumas Saat Melakukan Hubungan Seks, Jangan Sampai Salah!
Karena anus berperan sebagai tempat lewatnya feses atau kotoran, kata Ari, jelas bahwa anus bisa menjadi sumber infeksi.
"Ini (anus) sumbernya infeksi, kuman, jamur, bakteri, ada di sana." Lantas, apakah hal ini bisa disembuhkan? Dilansir dari WebMD, karena tinja yang secara alami mengandung bakteri melewati rektum dan anus saat meninggalkan tubuh, bakteri tersebut berpotensi menyerang kulit melalui luka karena sobekan seks anal.
Ini meningkatkan risiko abses dubur, infeksi kulit dalam yang biasanya memerlukan pengobatan antibiotik.
Baca Juga: 3 Cara Sederhana agar Tetap Kuat dan Tidak Loyo Saat Berhubungan Seks di Ranjang!
Ari berkata, jika luka karena seks anal masih baru, itu masih bisa disembuhkan dengan sejumlah pengobatan.
Namun jika anus tidak dapat menutup dengan rapat sehingga feses bisa keluar dengan sendirinya, itu harus dilakukan operasi.
"Kalau sudah membuat anus tidak menutup harus dilakukan operasi," ungkap Ari. (*)
StopBeautyShaming merupakan kampanye gerakan nyata dari Stylo Indonesia.
Stylo Indonesia adalah platform media & komunitas organik terlengkap mengenai dunia lifestyle, fashion dan beauty bagi dan seluruh perempuan Indonesia.
KOMENTAR