Stylo Indonesia - Hai, Stylovers! Kabar bahagia bagi kamu para acne fighter karena Stylo Indonesia akan membagikan Jurnal Pejuang Jerawat yang inspiratif dan tentunya informatif nan bermanfaat.
Jurnal Pejuang Jerawat ke-12 datang dari Shinta yang wajahnya jadi berjerawat akibat terbuai iklan skincare hingga ketergantungan klinik kecantikan.
Semoga Jurnal Pejuang Jerawat dari Shinta yang telah dirangkum oleh Stylo Indonesia ini bisa memotivasi Stylovers untuk semangat menghadapi segala permasalahan kulit, khususnya bagi kamu yang tengah bergelut mengatasi masalah jerawat.
Baca Juga: Jurnal Pejuang Jerawat Nur Azizah: Terbuai Iklan Skincare Hingga Ketergantungan Klinik Kecantikan!
Yuk, baca curhatan langsung dari Shinta mengenai perjalanannya dalam melawan jerawat!
Wajah aku mulai timbul bruntusan seperti jerawat ketika memasuki kelas 6 Sekolah Dasar, dan saat itu hanya di bagian dahi saja.
Aku menganggap perubahan pada kulitku tersebut mungkin disebabkan karena masa puber.
Akhirnya aku mencoba mengatasi permasalahan kulit berjerawat yang aku alami dengan sabun wajah.
Sabun wajah yang aku pakai pertama adalah Pond's berwarna pink, hingga Pond's khusus untuk wajah berjerawat pun pernah aku coba.
Namun ternyata, permasalahan jerawat yang aku alami tidak kunjung membaik.
Setelah aku perhatikan, justru jerawat di dahi malah semakin bertambah, dan kondisi ini aku alami hingga aku menginjak kelas 2 SMP.
Saat di kelas 1 SMP aku sempat mencoba krim wajah milik ibuku, namun aku lupa namanya.
Tapi lagi-lagi, tidak ada perubahan pada jerawat di dahi, dan wajah terasa jadi lebih berminyak.
Karena kebingungan aku sempat cek ke apotek Cina, dan aku juga pernah dibelikan rangkaian skincare Inez, yang kala itu belum terlalu mengerti cara menggunakannya.
Untuk menyembuhkan jerawat di dahi aku bahkan sudah menghabiskan uang berkisar Rp500 ribuan.
Kemudian karena tak kunjung ada perubahan, di kelas 2 SMP semester dua, kakak merekomendasikan aku untuk menggunakan krim dokter.
Aku berani mencobanya karena kakak aku juga menggunakan krim tersebut dan berhasil sembuh.
Krim dokter yang aku gunakan hanya terdiri dari krim acne gel serta sunblock.
Merasa cocok dengan krim dokter, aku konsisten menggunakannya hingga lulus kelas 3 SMP.
Di kelas 3 SMP aku sudah mulai percaya diri, karena wajah aku sudah membaik dan hanya terdapat jerawat kecil-kecil yang tidak terlalu terlihat.
Baca Juga: Jurnal Pejuang Jerawat Ekka: Wajah Berjerawat Akibat Pakai Skincare DIY dan Gonta-ganti Skincare
Aku memutuskan berhenti menggunakan krim dokter saat masuk SMA, aku berpikir takut ketergantungan dengan obat tersebut.
Dan benar saja, jerawatku yang di dahi muncul lagi, bahkan bertambah di daerah pipi kanan meski tidak terlalu banyak.
Saat itu aku mulai cari-cari skincare yang bisa menyembuhkan jerawat sekaligus nggak bikin ketergantungan.
Mulanya aku mulai melihat-lihat YouTube mengenai review skincare.
Skincare pertama yang aku coba pakai yaitu rangkaian Acnes Treatment Series.
Berlangsung selama 6 bulan pemakaian dan terlihat bekerja sangat lama di wajahku.
Akhirnya aku berniat mengganti lagi skincare yang lebih cepat dalam menyembuhkan jerawat.
Aku coba pakai Safi, tetapi bukannya hilang, jerawat justru bertambah satu per satu di area lain.
Aku pun mulai tergiur dengan iklan skincare di Instagram yang bisa menyembuhkan jerawat dan bekasnya dengan cepat.
Skincare yang aku pakai itu adalah Azrina Skincare, namun bukannya sembuh, jerawatku malah bertambah banyak dan terasa perih di wajah.
Akhirnya aku kembali menggunakan Acnes dan ditambah memakai sheet mask.
Entah kenapa selama pandemi wajahku jadi parah, kelas 2 SMA aku merasa itu wajahku sedang parah-parahnya.
Sampai pada akhirnya ketika memasuki semester 2 di kelas 2 SMA, aku melihat produk Korea Axis Y dan aku kembali tergiur untuk mencobanya.
Awalnya aku membeli serum dark spot-nya, karena wajahku banyak bekas jerawatnya.
Nggak cuma itu, aku juga pakai toner dan pelembap Acnes serta serum Axis Y.
Kali ini aku merasa wajahku semakin membaik, bekas jerawat sedikit demi sedikit memudar.
Akhirnya aku memutuskan menggunakan rangkaian produk Axis Y, mulai dari toner exfoliating, ampoule, serum dark spot, pelembap serta masker mugwort.
Dan finally, ini kondisi muka ku sekarang di kelas 3 SMA.
Walaupun kadang masih muncul jerawat 1-2 tapi ini lebih baik dan aku merasa senang, karena perjuanganku menyembuhkan jerawat membuahkan hasil.
Itu dia cerita lengkap perjalanan jerawat, langsung dari Shinta.
Nantikan terus Jurnal Pejuang Jerawat inspiratif dari para Stylovers yang juga menjadi salah satu pengaplikasian Stylo Indonesia dalam menyuarakan #StopBeautyShaming dan #SemuaBisaCantik.
Bagi kamu yang juga ingin berbagi cerita mengenai perjuangan melawan jerawat dan ingin menularkan semangat positif kepada Stylovers yang juga acne fighters lainnya, kamu boleh mengirimkan email ke stylo@gridnetwork.id atau DM ke Instagram @stylo.indonesia, ya!
Semangat, ya, untuk semua acne fighter! Stylo Indonesia selalu bersama kamu dan siap mendampingi kamu!(*)
StopBeautyShaming merupakan kampanye gerakan nyata dari Stylo Indonesia.
Stylo Indonesia adalah platform media & komunitas organik terlengkap mengenai dunia lifestyle, fashion dan beauty bagi dan seluruh perempuan Indonesia.
KOMENTAR