Stylo Indonesia - Saat ini banyak orang yang mulai sadar akan melakukan perawatan kulit sendiri untuk menjaga kesehatan kulit.
Beragam pilihan skincare pun bisa dengan mudah dijangkau masyarakat yang bisa dibeli secara offline store atau online shop.
Apalagi dengan semakin terbukanya informasi melalui media sosial, banyak orang yang dengan mudah mencari tahu dan kritis untuk memilih produk perawatan kulit wajahnya sesuai kebutuhan.
Nah Stylovers, beragam tipe skincare dengan rangkaiannya yang semakin panjang, apakah kamu termasuk pengguna skincare berlapis?
Baca Juga: Ketahui Bahaya Memencet Jerawat, Dilarang oleh Dokter Spesialis Kulit!
Saat ini, penggunaan skincare berlapis dari berbagai merek dianggap lumrah oleh sebagian masyarakat.
Banyak Beauty Influencer yang menggunakan produk skincare dari berbagai merek untuk mendapatkan hasil dan peran skincare yang maksimal untuk merawat kulit.
Namun, tahukah kamu bahwa menggunakan merek yang berbeda-beda dalam rutinitas perawatan kulit ternyata tidak dianjurkan dan bisa berbahaya?
Namun, bukan berarti semua orang bisa melakukan itu tanpa efek negatif, terutama bagi pemilik kulit sensitif.
Dilansir Stylo Indonesia dari Kompas.com, menurut Channel NewsAsia (CNA), potensi berbahaya mencampurkan merek skin care satu dan yang lainnya adalah karena kamu berisiko menumpuk terlalu banyak bahan aktif di kulit
Bahan aktif sendiri adalah bahan-bahan yang terkandung dalam satu produk untuk memberimu perawatan untuk masalah kulit tertentu.
Dokter estetika dari Atlas Medical Derma-Regen Clinic, Dr SM Yuen menjelaskan, melapisi produk dengan dua atau lebih bahan aktif dapat mengiritasi atau mengeringkan kulit.
“Misalnya, retinol tidak bekerja dengan baik dengan benzoyl peroxide, yang biasanya ditemukan pada produk jerawat." "Contoh umum lainnya adalah vitamin C, yang tidak bekerja dengan baik dengan asam alfa-hidroksi," katanya.
Tak hanya itu, formula ada satu rangkaian skin care yang sama biasanya memang dibuat untuk melengkapi satu sama lain.
Menurut dokter kulit dari Wexler Dermatology di New York City, Francesca Fusco, MD kepada Well + Good, perusahaan skin care biasanya sudah melakukan serangkaian tes untuk membuktikan bahwa produk yang mereka buat bisa memberikan manfaat optimal jika bekerja secara sinergis satu sama lain.
Penjelasan serupa pun dipaparkan oleh ahli kimia kosmetik dari Boston, James Hammer.
"Mereka telah memastikan bahan dari satu formula tidak akan mengganggu efektivitas formula lainnya," kata dia.
Baca Juga: Jangan Langsung Dibuang! Begini Cara Pakai Skincare yang Tidak Cocok
Kalau Stylovers termasuk yang malas membaca secara rinci kandungan bahan dalam produk, menggunakan rangkaian produk dari merek yang sama sangatlah disarankan.
"Mungkin lebih aman untuk menggunakan skin care dari satu merek jika kamu tidak mau membaca label dan tidak begitu paham tentang skin care," ucap Fusco.
Meski begitu, tidak semua bahan aktif tidak bisa dipadukan, Stylovers.
Memang di antaranya bisa bekerja bersama secara efektif.
Misalnya, produk dengan manfaat menenangkan dan melembapkan bisa cocok dengan produk merek lain yang bermanfaat untuk mencerahkan dan mengeksfoliasi kulit, yang cenderung membuat kulit kering dan iritasi.
“Terkadang, bahan aktif pelembap seperti ceramides dan asam hialuronat dapat melembapkan dan menenangkan kulit saat kita menggunakan retinol dan exfoliant seperti AHA atau BHA,” ujar Yuen.
Sementara itu, Hammer mengatakan bahwa pada umumnya menggunakan skin care berbeda-beda merek tidak menimbulkan masalah.
Namun untuk mengetahui pastinya, tentu kita perlu mencoba.
Baca Juga: Jadi Aktris Sukses di Usia Muda, Prilly Latuconsina Kepergok Pakai Jam Tangan Mewah Seharga Rumah!
"Dengan trial and error kita bisa menentukan kombinasi mana yang bekerja baik di kulit kita dan mana yang tidak," ujarnya.
Fusco menyarankan agar tidak terpaku pada labeling yang melekat pada bahan-bahan tertentu.
Jika kamu tidak memahami betul tentang skin care, dengan mencoba-coba mecampur skincare akan berisiko menimbulkan masalah kulit.
Beberapa tanda kulit teriritasi antara lain kulit kering, mengelupas, gatal, kemerahan, peradangan, dan berjerawat.
Tanda lainnya bahwa rangkaian skin care yang kamu gunakan tidak berfungsi juga bisa terlijat dari pori-pori tersumbat atau milia, dan kista putih kecil mungil yang sulit dihilangkan.
Baca Juga: 3 Rekomendasi Skincare Mugwort untuk Kulit Sensitif dan Berjerawat
Jika ingin mencoba produk skincare yang mendasar, Stylovers bisa memulainya dengan mencoba seperti satu pembersih dan satu pelembap, lalu baru mencoba produk lainnya untuk memastikan tidak ada yang membuat kulit kaget.
Agar perawatan kulit lebih optimal dan mencegah terjadinya masalah kulit yang tidak diinginkan, berkonsultasilah dengan dokter kulit untuk mendapatkan solusi yang tepat. (*)
StopBeautyShaming merupakan kampanye gerakan nyata dari Stylo Indonesia.
Stylo Indonesia adalah platform media & komunitas organik terlengkap mengenai dunia lifestyle, fashion dan beauty bagi dan seluruh perempuan Indonesia.
KOMENTAR