Hasil wawancara GridKids.id dengan Ahli gizi RS Indriati Solo Baru, Rista Yulianti Mataputun, S.Gz juga menyatakan bahwa sejatinya santan masuk ke dalam kategori lemak baik.
Santan kepala mengandung asam lemak dan trigliserida yang mudah dibakar oleh tubuh.
Namun, cara memasak yang salah, bisa menyebabkan lemak pada santan berubah menjadi lemak jenuh.
Lemak jenis ini diketahui dapat meningkatkan kadar kolesterol jahat atau low-density lipoprotein (LDL) termasuk tekanan darah tinggi atau hipertensi.
Maka dari itu, dianjurkan bagi siapa saja untuk mengurangi konsumsi masakan bersantan yang dimasak terlalu lama atau dipanaskan berulang kali.
Sedangkan seperti yang kita ketahui, makanan lebaran seperti opor dan rendang sering dipanaskan berulang kali!
Melalui Kompas.com, Nutrition & Wellness Consultant Nutrifood, Moch. Aldis Ruslialdi, SKM, CNWC menyebutkan ada beberapa orang yang sensitif ketika kolesterol jahat dalam darahnya naik atau merasa pusing ketika tekanan darahnya naik.
Tak hanya itu, kadang ada pula yang merasa area punggung dan lehernya terasa kencang.
Namun, Aldis tak bisa menyama ratakan atau menjadikan patokan semua orang akan merasakan seperti itu.
Maka dari itu, Aldis menyarankan agar kita menerapkan prinsip berhenti makan sebelum kenyang.
Hal tersebut dikarenakan efek makan makanan tertentu tidak terasa secara langsung melainkan akan akumulatif dan terasa di masa mendatang.
Jadi, saat lebaran jangan makan berlebihan, ya!
Makan opor sih boleh saja, asal kamu perhatikan porsi dan juga jangan kalap!
Oh iya, jangan lupa juga untuk mengonsumsi sayuran dan buah-buahan!
Pasalnya, selama puasa kita sudah kekurangan banyak nutrisi dan harus didopping saat lebaran ini.
Selamat lebaran, Stylovers!(*)
StopBeautyShaming merupakan kampanye gerakan nyata dari Stylo Indonesia.
Stylo Indonesia adalah platform media & komunitas organik terlengkap mengenai dunia lifestyle, fashion dan beauty bagi dan seluruh perempuan Indonesia.
KOMENTAR