Karena panik jerawat memenuhi seluruh wajahnya, Melan mulai memberanikan diri mencoba berbagai macam produk skincare.
Hal itu ia lakukan tanpa memiliki pemahaman dan pengetahuan yang baik soal cara memilih dan menggunakan produk skincare dengan tepat.
Dengan adanya kejadian ini, Melan mulai membeli produk skincare dengan lebih berhati-hati lagi dan selalu memeriksa kandungan yang terdapat didalamnya baik atau tidak untuk kulit berjerawat.
Kebiasaan mencoba-coba berbagai macam produk skincare ini akhirnya justru membuat jerawat Melan beberapa kali timbul semakin banyak dan meradang.
Kondisi kulit wajah perempuan cantik berusia 24 tahun ini dirasakan Melan tidak menunjukan tanda-tanda perubahan yang lebih baik maupun sebaliknya.
Kometar dari orang-orang sekitar Melan yang sering menanyakan kondisi kulit wajahnya ia hargai sebagai bentuk kepedulian dan saran.
Namun, hal tersebut juga membuat dirinya semakin bingung dan tidak tahu lagi harus bagaimana mengatasi masalah kulit wajahnya.
“Aku jadi tidak percaya diri, rasanya selalu ingin pakai masker untuk menutup wajahku. Aku juga jadi lebih sering menggunakan makeup yang tebal agar jerawatku bisa tertutupi dan seolah hilang,” ujar Melan.
Mencoba bangkit dari keterpurukannya, akhirnya Melan memberanikan diri berkonsultasi dengan dokter kulit untuk mengatasi masalah yang dialaminya.
Selain akibat dari menggunakan produk skincare abal-abal hingga mencoba berbagai produk kecantikan, didapati Melan dirinya memiliki alergi terhadap makanan yang juga merupakan salah satu pemicu timbulnya jerawat pada kulit wajahnya.
Kini, Melan lebih berhati-hati dalam memilih dan menggunakan skincare serta melakukan pantangan terhadap beberapa jenis makanan untuk mencegah timbulnya jerawat baru.
StopBeautyShaming merupakan kampanye gerakan nyata dari Stylo Indonesia.
Stylo Indonesia adalah platform media & komunitas organik terlengkap mengenai dunia lifestyle, fashion dan beauty bagi dan seluruh perempuan Indonesia.
KOMENTAR