Stylo Indonesia - Lantaran pandemi yang tiba-tiba muncul di awal tahun 2020, industri fashion pun ikut kelabakan dengan segala adaptasi dan perubahan mendadak yang harus dilakukan.
Salah satu kegiatan yang pastinya ikut terpengaruh adalah fashion show.
Bahkan, di awal masa pandemi beberapa Fashion Week yang masih diselenggarakan di sejumlah kota di dunia juga harus berakhir di tengah atau dilanjutkan secara virtual.
Ada banyak sekali pihak yang harus hadir dalam sebuah fashion show mulai dari para model, desainer, stylist, makeup artist, penata panggung, penonton dan tamu undangan, dan masih banyak lagi.
Di masa pandemi ini, tentunya mengumpulkan begitu banyak orang dalam satu area menjadi mustahil karena risiko yang terlalu besar.
Baca Juga: Brand Fashion Dior Siarkan Spring/Summer 2021 Collection Show Lewat TikTok
Fashion show yang disiarkan secara virtual atau digital pun menjadi alternatif fashion show agar tetap bisa diselenggarakan di masa pandemi ini.
Salah satu contohnya adalah brand fashion Dior yang menyiarkan Summer/Spring 2021 Collection Show mereka secara langsung dari Paris, Prancis lewat aplikasi TikTok pada 29 September 2020.
Bahkan sebuah pertunjukan runway fashion kelas atas yang seluruhnya dilakukan dari rumah baru saja berlangsung, lengkap dengan model dan desainer terkenal.
Putaran fashion show yang akan diselenggarakan ke depannya pun akan berupa fashion show virtual.
Ini merupakan fakta yang tidak bisa diragukan lagi.
Bagaimana proses adaptasi dan perubahan dunia fashion mengakali dan mencari alternatif untuk mengadakan fashion show di masa pandemi?
Melansir dari The New York Times, British Fashion Council mengumumkan pada akhir April bahwa mereka akan menggabungkan show untuk busana pria dan wanita pada show yang dulunya adalah London Fashion Week: Men's in June.
Mereka juga berencana untuk meluncurkan sebuah "platform fashion week" yang sepenuhnya digital untuk digunakan oleh para desainer sesuai keinginan mereka.
Shanghai dan Moskow menjadi yang pertama untuk menyelenggarakan Fashion Week secara digital pada akhir Maret dan April.
Ermenegildo Zegna, desainer busana pria dari Italia, menyelenggarakan show digitalnya sendiri di bulan Juli lalu, yang disebut dengan istilah baru: "phygital" (yang berarti menggabungkan venue fisik dan teknologi digital).
Baca Juga: ISEF 2020 Akan Digelar Secara Virtual dengan Konsep Sustainable Fashion Show
Kemudian diselenggarakanlah Fashion Unites yang disiarkan secara streaming lewat YouTube, sebuah fashion show khusus yang diselenggarakan oleh Carine Roitfeld, mantan editor Vogue Prancis sekaligus muse Tom Ford, bersama putranya, Vladimir Restoin Roitfeld, presiden dan kepala eksekutif CR Fashion Book Ltd., untuk mengumpulkan uang amfAR Fund to Fight Covid-19.
Derek Blasberg, kepala untuk bagian fashion dan beauty di YouTube yang sekaligus menjadi host untuk acara tersebut memujinya sebagai "pertunjukan runway mode kelas atas yang sepenuhnya dilakukan dari rumah."
Olivier Rousteing dari Balmain, Pierpaolo Piccioli dari Valentino dan Virgil Abloh dari Off-White dan Louis Vuitton pun turut menyasikan.
Para model Karlie Kloss, Winnie Harlow, Stella Maxwell, dan Joan Smalls memamerkan barang-barang mereka sendiri di rumah mereka, sambil diarahkan dari jauh oleh para ahli mode: Sam McKnight untuk rambut, Tom Pecheux untuk makeup, dan Stephen Galloway untuk gerakan.
Michel Gaubert, yang memiliki spesialisasi pada soundtrack runway, mengerjakan musiknya.
Dan hasilnya tampak menawan. Namun, pada akhirnya fashion show ini bukan lagi tentang potensi busana, melainkan sekadar tentang kesenangan sekilas dari orang-orang terkenal di rumah mereka.
Dan itulah yang mereka lakukan: Natasha Poly dalam mini dress rantai-rantai Paco Rabanne berjalan mondar-mandir dengan dapur serba hitam sebagai latar belakang.
Karlie Kloss, dengan setelan biru tua dengan kancing emas, juga berjalan di koridor yang sangat panjang.
Di sisi lain, hal ini membuat para penonton jadi bukan lagi berfokus pada busananya. Busananya sendiri menjadi hampir tidak penting.
Jadi, meskipun ini mungkin bisa dikatakan sebagai cara baru untuk menampilkan fashion show, pada akhirnya mungkin ini bukanlah cara yang terbaik.
Baca Juga: Tanpa Fashion Show Megah, Begini Cara Para Desainer Tetap Berkarya di Tengah Pandemi Covid-19
Bentuk fashion show yang telah bertahan selama beberapa dekade terakhir memang terbukti sebagai bentuk dan cara yang berhasil.
Memang pernah ada upaya sesekali untuk memodifikasinya, seperti menggunakan "film" yang muncul seperti video musik, tetapi hasilnya pun tidak sesukses itu.
Umumnya, karena modifikasi-modifikasi ini hanya memprioritaskan suasana hati dan konsep, dan mengesampingkan tampilan detail atau esensi material dari sebuah karya busananya sendiri.
Pasti ada peluang untuk menemukan solusi yang berbeda. Apa yang diperlukan bukan sekadar menyelenggarakan fashion show di masa pandemi, tetapi juga mempertahankan esensinya sebagai ajang peragaan karya fashion.
Nah, itu dia Stylovers contoh penyelenggaraan fashion show virtual hingga fashion show di rumah yang disinyalir akan menjadi masa depan fashion show akibat pandemi. Bagaimana menurutmu? (*)
KOMENTAR