Teodora sering membayangkan dirinya menari di hadapan ribuan mata yang terpaku pada keindahan tarian yang dibawakannya.
Di tengah aktivitasnya yang padat saat memasuki bangku pendidikan sejak kecil, ia tak pernah lupa akan impian besarnya tersebut.
“Waktu duduk di bangku sekolah dasar saat masih di Semarang, ayahku mengajak aku untuk mengikuti sanggar tari dan ditawari sekolah menari. Aku merasa senang dan mau hingga akhirnya aku menemukan impian terbesarku adalah menjadi seorang penari,” ujar Teodora mengawali kisahnya.
Diarahkan dan mendapat dukungan yang besar dari sang ayah membuat Teodora semakin bersemangat meraih cita-cita besarnya menjadi seorang penari dan guru tari.
Tak hanya sampai disitu, kini impian Teodora berkembang untuk menjadi seorang penari yang ikut membantu melestarikan seni tari budaya Indonesia dengan membuat sanggar tari di rumahnya.
Meski impian besarnya yang satu ini belum tercapai, namun wanita cantik yang berulang tahun pada tanggal 11 September ini akan terus berusaha untuk mewujudkan cita-citanya.
Tak Pernah Melupakan Impian Menjadi Seorang Penari Meski di Tengah Aktivitas yang Padat #InspirasiCantik
Setelah lulus menempuh pendidikan sekolah dasar dan menengah, sang ayah kembali mendukung Teodora untuk masuk ke sekolah tari.
Akhirnya, Teodora menempuh pendidikan di SMK Negeri 8 Surakarta, Jawa Tengah jurusan seni tari seperti yang ia impikan.
Di sana ia mempelajari banyak hal tentang menari yang telah menjadi passion dan cita-citanya sejak kecil dengan tekun.
Lulus menempuk pendidikan SMK, ia semakin mengenali kemampuan dan kelemahan dirinya dalam menari.
“Dari sekolah menari, aku bisa belajar banyak hal dan mengenali diriku sendiri dalam menari. Selama proses belajar di sekolah tari, aku bisa menghafal setiap gerakan tarian dengan baik dan cepat. Namun, aku masih harus banyak belajar dan berkolaborasi dengan orang lain untuk menciptakan sebuah gerakan tarian karena dibutuhkan kreativitas dan penjiwaan yang tinggi dalam menciptakan sebuah tarian,” cerita Teodora dengan antusias.
Setelah lulus menempuh pendidikan di sekolah menengah kejuruan, Teodora memutuskan untuk melanjutkan pendidikannya di Universitas Sebelas Maret yang berada di kota asalnya.
Dengan segala pertimbangan, akhirnya ia memutuskan untuk mengambil Jurusan Ilmu Komunikasi di Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Sebelas Maret.
Keputusan ini tentunya malah berbalik arah dari impiannya untuk menjadi seorang penari.
Namun, mempelajari ilmu yang baru justru membuat Teodora semakin berkembang menjadi perempuan yang memiliki banyak keahlian.
StopBeautyShaming merupakan kampanye gerakan nyata dari Stylo Indonesia.
Stylo Indonesia adalah platform media & komunitas organik terlengkap mengenai dunia lifestyle, fashion dan beauty bagi dan seluruh perempuan Indonesia.
KOMENTAR