Begitu kata penulis studi Xiang Qian Lao, Ph.D., associate professor di Jockey Club School of Public Health and Primary Care di The Chinese University of Hong Kong, Shatin, Hong Kong, kepada Runner's World.
"Jika orang-orang dapat meningkatkan aktivitas fisik mereka dari tingkat sedang ke tingkat tinggi, kita akan melihat risiko hipertensi 6 persen lebih rendah."
Namun, belum diketahui apakah olahraga teratur di daerah dengan polusi udara dinilai aman bila mempertimbangkan faktor lain seperti kesehatan paru-paru dan lainnya, kata Lao.
Baca Juga: Tuding PSBB Bikin Berat Badan Naik 5 Kilo, Mulan Jameela Jadi Sorotan Saat Lari Pakai Baju Sauna
"Kami menyimpulkan orang yang melakukan aktivitas fisik rutin di daerah dengan polusi udara kurang dari 50 microgram / m3 (konsentrasi polutan udara) cenderung aman," kata Lao.
Meski di daerah dengan polusi udara, olahraga dapat membantu mencegah risiko hipertensi, tetapi kita tetap harus waspada terhadap risiko berdasarkan tingkat polusi udara di daerah kita.
"Aktivitas fisik meningkatkan laju pernapasan, tetapi juga dapat meningkatkan jumlah polutan yang masuk ke dalam tubuh," kata Lao.
Ia menambahkan, jumlah polusi udara yang masuk akan meningkat terutama saat berolahraga di luar ruangan untuk waktu lama.
"Ini dapat memperburuk efek kesehatan yang disebabkan oleh polusi udara."
Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul "Olahraga di Daerah Polusi, Bagaimana Dampaknya Bagi Kesehatan?"
Penulis : Gading Perkasa
StopBeautyShaming merupakan kampanye gerakan nyata dari Stylo Indonesia.
Stylo Indonesia adalah platform media & komunitas organik terlengkap mengenai dunia lifestyle, fashion dan beauty bagi dan seluruh perempuan Indonesia.
Bak Puteri Indonesia, Cinta Laura Tampil Glamor Kenakan Gaun Payet Berkilau Rancangan Desainer
KOMENTAR