Resikonya 2½ kali lebih tinggi untuk orang yang tidur kurang dari 7 jam atau lebih dari 8 jam semalam.
Sebuah studi tahun 2013 yang diterbitkan dalam laporan Diabetes Care bahwa orang yang mendapat lebih atau kurang dari antara 6,5 dan 7,4 jam tidur per malam berisiko tinggi terhadap kadar glukosa darah tinggi.
4. Memicu depresi
Tidur mempengaruhi neurotransmitter di otak.
Selain itu, durasi tidur yang panjang menyebabkan aktivitas fisik berkurang.
Aktivitas fisik lebih penting untuk meningkatkan kadar neurotransmiter dopamin dan serotonin, yang dapat memperbaiki moodmu.
Ternyata, penelitian tahun 2014 yang telah diterbitkan dalam Journal of Clinical Psychiatry mengatakan bahwa durasi tidur yang terlalu singkat atau terlalu panjang dapat memicu gejala depresi dan kecemasan kronis.
Nah, hal tersebut merupakan dampak negatif dari terlalu lama tidur.
Oleh karena itu, sebaiknya kamu mulai sekarang bijak mengatur waktu tidurmu ya. (*)
StopBeautyShaming merupakan kampanye gerakan nyata dari Stylo Indonesia.
Stylo Indonesia adalah platform media & komunitas organik terlengkap mengenai dunia lifestyle, fashion dan beauty bagi dan seluruh perempuan Indonesia.
Garis Poetih Raya Festival 2025, Ivan Gunawan dan Para Desainer Siap Bawakan 350 Koleksi
KOMENTAR