Sebuah studi tahun 2013 yang diterbitkan dalam American Journal of Cardiology melaporkan bahwa waktu tidur yang lama meningkatkan risiko pengembangan meningkatnya massa ventrikel atau bilik kiri.
Saat bilik kiri jantung menjadi lebih tebal, ia meningkatkan risiko gagal jantung.
Sebuah penelitian terbaru tahun 2015 yang diterbitkan di Neurology menemukan bahwa sementara tidur pendek dikaitkan dengan risiko stroke yang meningkat 18 persen, tidur yang lama dikaitkan dengan peningkatan risiko stroke sebesar 46 persen setelah disesuaikan dengan faktor risiko penyakit kardiovaskular konvensional.
2. Memicu obesitas
Jika kamu tidur selama berjam-jam melebihi jam tidurmu yang seharusnya, maka fisikmu pada saat itu sedang tidak aktif.
Oleh karena itu, tubuh sedikit membakar kalori, sehingga dapat menyebabkan penambahan berat badan.
Sebuah penelitian tahun 2010 yang dipublikasikan di Social Science & Medicine melaporkan bahwa lebih dari 8 jam tidur dalam sehari berhubungan positif dengan risiko obesitas, diabetes, hipertensi dan penyakit kardiovaskular.
Dalam sebuah studi tahun 2014 yang diterbitkan di PLOS ONE, para peneliti menemukan bahwa tidur terlalu banyak dikaitkan dengan penyakit kejiwaan dan indeks massa tubuh yang lebih tinggi (BMI).
Baca Juga: Pakai Bikini Seksi Saat Berjemur di Kolam Renang, Tampilan Ayu Ting Ting Sukses Jadi Sorotan!
3. Meningkatkan risiko diabetes
Sebuah studi tahun 2009 yang dipublikasikan di Sleep Medicine menemukan bahwa orang yang tidur terlalu banyak atau tidak cukup berisiko lebih besar terkena diabetes tipe 2.
StopBeautyShaming merupakan kampanye gerakan nyata dari Stylo Indonesia.
Stylo Indonesia adalah platform media & komunitas organik terlengkap mengenai dunia lifestyle, fashion dan beauty bagi dan seluruh perempuan Indonesia.
Garis Poetih Raya Festival 2025, Ivan Gunawan dan Para Desainer Siap Bawakan 350 Koleksi
KOMENTAR